
Seiring dengan kemajuan zaman, teknologi mobil juga semakin berkembang. Salah satunya adalah penggunaan kontrol layar sentuh atau touchsreen untuk mengoperasikan berbagai fungsi dalam interior mobil, yang diprakarsai oleh Tesla dengan head unit raksasa yang kini jadi tren.
>>> Android Auto dan Apple CarPlay dinilai lebih berbahaya dibandingkan pengemudi mabuk, kok bisa?
Bagaimana tidak, semenjak kehadiran head unit raksasa ala Tesla yang dapat mengatur berbagai semua fungsi kendaraan melalui head unit touchsreen, hal ini sontak menjadi tren dengan banyaknya mobil dengan konsep head unit serupa.
Honda tak tertarik dengan teknologi touchscreen
Meski terlihat futuristik, tidak semua pabrikan tertarik dengan konsep kontrol touchsreen. Salah satunya Honda, yang menganggap kontrol touchsreen dapat mengganggu fokus pengendara.
>>> Temukan pilihan mobil baru dan bekas berkualitas di sini
Mobil baru Honda secara global masih mengandalkan tombol fisik ketimbang touchscreen, salah satunya pada Honda Fit (atau Jazz) generasi terbaru, di mana pengontrol AC digital kembali menggunakan kenop dan tombol fisik, setelah sebelumnya memakai touchsreen.
Head unit dan pengontrol AC Honda Jazz terbaru, yang dijual di Eropa
“Alasannya cukup sederhana, kami ingin meminimalisir distraksi untuk pengemudi, contohnya ketika mengatur heater dan AC. Kami kembali menggunakan tombol ketimbang touchsreen, kami menerima masukan dari pengemudi karena sistem touchsreen sangat sulit dioperasikan secara intuitif,” ujar Project Leader Honda Jazz, Takeki Tanaka kepada Autocar.
>>> Berita terbaru seputar pasar mobil bisa Anda simak di sini
“Anda harus melihat layar untuk mengubah setting heater, maka dari itu, kami mengembalikan tombol fisik agar pengemudi dapat mengaturnya tanpa harus melihatnya, dan meningkatkan fokus berkendara.”
Lebih berbahaya ketimbang pengemudi mabuk
Keputusan Honda untuk tidak memakai kontrol layar sentuh ada benarnya, menurut studi terbaru dari IAM RoadSmart, organisasi keamanan jalan yang berbasis di Inggris, mengatakan pengunaan sistem touchsreen pada mobil dinilai lebih berbahaya daripada pengemudi mabuk.
Pengoperasian head unit layar sentuh dinilai dapat menggangu fokus pengemudi
Saat mengoperasikan sistem to, pengemudi mengalihkan fokusnya ke jalanan sekitar 16 detik. Dengan waktu selama itu, mobil dapat berjalan lebih dari 500 meter dalam kecepatan 112 km/jam. Sebagai perbandingan, pengemudi dalam kondisi mabuk reaksinya melambat sekitar 12%, sementara itu perokok ganja reaksinya 21%.
Para peserta yang dilibatkan dalam studi ini juga rata-rata gagal bereaksi terhadap kondisi di jalanan ketika mengoperasikan kedua sistem, dengan rata-rata waktu reaksi melambat sampai 50%. Hal ini membuktikan bahwa teknologi bisa saja meningkatkan kenyamanan berkendara, namun di sisi lain bisa mengurangi fokus berkendara.