Ikuti kami di berita google
Kondisi perekonomian di Indonesia memang tengah tak menentu ada sebagian orang yang harus kehilangan pekerjaan. Tak sedikit pula yang gajinya turun karena menyesuaikan dengan kondisi keuangan perusahaannya. Belum lagi adanya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang membuat aktivitas termasuk jual beli mobil jadi serba terbatas.
Rasanya membeli mobil pun bukan prioritas seseorang sekalipun ia memiliki uang lebih. Imbasnya penjualan mobil ikut terjun bebas. Mobil baru sepi pembeli demikian pula dengan mobil bekas. Bukan hanya mobil bekas umum yang sepi peminat, supercar dengan harga miliaran pun kurang dilirik selama masa pandemi corona ini.
Kalangan Menengah Atas Ikut Terkena Imbas
>>> Pabrik Ngebul Lagi, Lamborghini Siapkan Mobil Baru
Koleksi supercar di TDA Luxury Toys
Kalangan menengah ke atas tak kebal dengan penyebaran virus corona yang belum juga mereda di Indonesia. Buktinya, dalam catatan penjual supercar, penjualan Ferrari, Porsche, dan sederet model lainnya sepi pembeli selama masa pandemi corona.
"Kita sudah melewati beberapa krisis dan corona ini pengaruh banget, belum pernah turun sampai 80 persen penjualan," ungkap President Director TDA Luxury Toys William Tjandra dalam ngobrol virtual dengan awak media, Jumat (8/5/2020).
Meski begitu, diakui pria yang akrab disapa Willi tersebut kondisi seperti ini tak lantas membuat para pemilik supercar berbondong-bondong menjual mobilnya untuk mendapatkan uang cash.
>>> Kreatif Banget! Remaja Vietnam Bikin Supercar dari Kardus Bermodalkan Rp 1.5 Juta
Kondisi ini berbeda dengan pasar mobil bekas umum yang saat ini mengalami overstok. Seperti pernah diberitakan sebelumnya, pedagang mobil bekas umum mengaku banyak yang menukar mobilnya demi mendapat uang tambahan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dealer TDA Luxury Toys
Imbasnya, harga jual supercar bekas tak mengalami perubahan berarti.
Bakal Gaet Leasing selama Masa Pandemi
>>> Ingin membeli mobil bekas? Dapatkan daftarnya hanya di sini
"Ada yang jual, naik juga nggak sih masih standar saja. Harga masih belum turun tapi kalau saya beli mungkin akan lebih turun karena risikonya besar dan belum tentu mobilnya belum tentu laku, karena kita nggak tahu beli sekarang bisa jual kapan," beber Willi.
Supaya penjualannya bisa bergairah lagi di lesunya pasar mobil, saat ini pihaknya bakal menggaet perusahaan pembiayaan agar masyarakat lebih mudah lagi untuk membeli supercar.
"Jadi kita mau buat bunganya di bawah 2 persen, programnya ini hanya untuk selama covid-19 dan Ramadan, jadi hanya satu bulan saja.," pungkas Willi.
>>> Berita terlengkap dari dunia otomotif hanya ada di Cintamobil.com
