Harga Mobil Hybrid di Indonesia Turun hingga Rp 120 Jutaan!

18/10/2021

Pasar mobil

3 menit

Share this post:
Harga Mobil Hybrid di Indonesia Turun hingga Rp 120 Jutaan!
Harga mobil hybrid di Indonesia mulai mengalami penurunan. Besar penurunannya bervariasi tergantung model. Penurunan tertinggi mencapai Rp 128 jutaan lho!

Sejumlah harga mobil di Indonesia mengalami penyesuaian. Salah satunya adalah harga mobil hybrid. Mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 73 tahun 2019 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor yang Dikenai Pajak atas Barang Mewah mobil hybrid saat ini dikenakan PPnBM masing-masing sebesar 6%, 7%, dan 8% tergantung dari konsumsi BBM dan juga kadar emisinya. Makin besar konsumsi BBM yang dibutuhkan dan kadar emisi dikeluarkan maka PPnBM-nya juga semakin tinggi. 

Gambar Toyota Corolla Altis Hybrid

Penurunan harga Altis Hybrid cukup besar

>>> Peralihan ke Mobil Listrik Diharapkan Alami, Seperti Manual ke Matik

Mobil Hybrid Mulai Turun Harga

Ini membuat sejumlah harga mobil hybrid di Indonesia menurun. Penurunannya pun bervariasi, mulai dari belasan juta hingga ratusan juta. Nah berikut ini penyesuaian harga mobil hybrid lansiran Toyota yang berlaku mulai 16 Oktober 2021. 

1. Toyota Corolla Cross 1.8 Hybrid A/T : Rp 506.100.000 (turun Rp 15.380.000)
2. Toyota Camry 2.5 L A/T Hybrid: Rp 720.800.000 (Rp 128.700.000)
3. Toyota Altis Hybrid : Rp 506.300.000 (turun Rp 89.350.000)

Sedangkan Toyota C-HR Hybrid dikabarkan mengalami penurunan harga di kisaran Rp 19 jutaan. Jika benar, maka harganya kira-kira dibanderol mulai Rp 541.040.000 dan untuk versi two tone Rp 542.540.000. Bila diperhatikan penurunan harga paling tinggi ada pada Toyota Camry 2.L A/T Hybrid karena tembus ratusan juta. 

Sejauh ini baru Toyota yang sudah melakukan penyesuaian terhadap banderol mobil hybrid. Sedangkan untuk Nissan Kicks e-Power terlihat harganya masih sama yakni Rp 471.000.000. 

Gambar Mesin Corolla Altis Hybrid

Mesin hybrid mobil Toyota

Di Indonesia, Toyota memang salah satu produsen yang paling rajin merilis mobil jenis hybrid. Saat ini, ada empat model mobil hybrid yang ditawarkan Toyota di Indonesia. Toyota juga percaya bahwa mobil hybrid merupakan solusi yang pas sebelum Indonesia beralih menuju kendaraan listrik murni bertenaga baterai. 

Sayang penjualan mobil hybrid masih kalah jauh dibandingkan mobil bermesin konvensional. Mengutip data distribusi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil hybrid memang masih minim namun mulai mengalami peningkatan. 

>>> Mobil Listrik VinFast Tantang Honda CR-V, Siap Rilis di Amerika

Penjualan Mobil Hybrid Masih Rendah

Bila pada tahun 2019 hanya 787 unit, tahun 2021 meningkat menjadi 1.191 unit. Kemudian hingga September 2021 kembali merangkak menjadi 1.737 unit. Jumlah ini tentu belum ada apa-apanya bila dibandingkan dengan mobil bermesin konvensional yang penjualannya lebih dari setengah juta unit.

Gambar Toyota Corolla Cross Hybrid

Penjualan mobil hybrid di Tanah Air masih rendah

Pada 2019 misalnya mobil bermesin konvensional non LCGC menyumbang penjualan sebanyak 814.641 unit atau 78,9% dari keseluruhan penjualan. Lalu pada tahun 202 jumlahnya turun menjadi 426.433 unit dan memberikan kontribusi sebesar 80,1% dari total penjualan mobil di Indonesia. Sedangkan kontribusi mobil hybrid masih di bawah 1 %. 

Tentu penyesuaian harga diharapkan bisa mendongkrak penjualan dari kendaraan elektrifikasi tersebut. Meski demikian, bila diperhatikan harga mobil hybrid yang telah mengalami penyesuaian masih berada di atas rata-rata harga kendaraan roda empat di Indonesia yakni Rp 300 jutaan. Lalu dengan penyesuaian harga ini akankah mobil hybrid bisa lebih laris? 

>>> Nissan Leaf vs Toyota Corolla Altis Hybrid, Mana Yang Lebih Menarik?

Menjadi jurnalis otomotif di salah satu media ternama di Indonesia sejak 2016 dan telah memiliki ragam pengalaman menguji mobil hingga mengunjungi pameran otomotif tingkat dunia. Bergabung sebagai Editor di Cintamobil sejak tahun 2020. Lulusan Universitas Trisakti ini mengawali karir sebagai jurnal
 
back to top