
Harga mobil baru mengalami kenaikan akibat inflasi hingga masalah ketersediaan pasokan akibat kelangkaan semikonduktor. Bukan hanya memilih mobil yang tersedia, konsumen dihadapkan pada masa inden yang tak sebentar. Di berbagai pasar di Eropa dan Amerika, konsumen yang mencari mobil baru harus menghadapi kenaikan harga yang signifikan.
Harga mobil terus naik
Penelitian yang dilakukan oleh JATO Dynamics mengungkapkan kenaikan harga mobil baru yang sangat signifikan di Eropa, Amerika dan China. Penelitian dilakukan berdasarkan harga mobil pada tahun 2015 dan 2022.
Beberapa negara di Eropa seperti Jerman, Italia, Inggris, hingga Spanyol mencatatkan harga rata-rata mobil baru pada tahun 2015 sebesar €35.500 (Rp526 jutaan). Pada bulan Juni tahun ini, harga retail mobil baru tercatat €44.101 (Rp663 jutaan).
>>> Simak harga mobil baru dengan promo terbaik hanya di sini
Mobil baru di berbagai negara mengalami kenaikan harga yang signifikan
Norwegia mencatatkan peningkatan yang sangat signifikan, yaitu sebesar 63 persen. Dimana harga rata-rata mobil baru meroket dari €42.199 (Rp623 jutaan) di tahun 2015 menjadi €68,677 (Rp1 miliar) di tahun 2022. Pengesahan undang-undang yang bertujuan untuk menghilangkan penjualan mobil pembakaran internal berperan penting dalam kenaikan tersebut.
Tapi sebaliknya, pasar China hanya mengalami peningkatan sebesar 5 persen dari beberapa tahun sebelumnya. Dimana sebagian besar mobil kompak dan SUV lebih berkontribusi pada kenaikan harga antara tahun 2015 hingga 2022.
Khusus untuk pasar Indonesia, kenaikan harga pun terjadi dengan pasar Indonesia. Misalnya saja ‘Mobil Sejuta Umat’ Toyota Avanza terbaru di bulan September 2015 bisa didapatkan dengan harga mulai dari Rp180 jutaan. Kini harga Toyota Avanza dibanderol mulai dari Rp233 jutaan, atau naik sebesar 29% dibandingkan tahun 2015.
>>> Drastis, Harga Toyota Land Cruiser Bekas Dua Kali Lipat Harga Baru
Harga mobil listrik masih tinggi
Dengan harga mobil ICE yang semakin tinggi, mobil listrik digadang-gadang sebagai pengganti. Tapi kecuali untuk pasar Norwegia dan beberapa model di China, harga mobil listrik masih belum terjangkau. Jika bukan karena insentif pemerintah, harganya jauh melampaui mobil premium.
Rata-rata konsumen di Eropa harus merogoh kocek hingga €55.821 (Rp840 jutaan) untuk membeli mobil listrik baru. Sebagian besar model yang dipasarkan adalah sedan dan SUV mewah, walaupun tren ini berubah dimana mulai banyak merek yang memperkenalkan mobil listrik yang lebih murah.
Wuling Air EV merupakan mobil listrik termurah di Indonesia
Untuk pasar China, konsumen mengeluarkan budget sekitar $31.829 (Rp473 jutaan) untuk membeli mobil listrik. Harga yang rendah merupakan dampak dari insentif yang diberikan pemerintah serta banyaknya merek yang memperkenalkan mobil kompak perkotaan dengan harga terjangkau.
Sementara di Indonesia, harga mobil listrik beberapa tahun terakhir berada di kisaran Rp700 jutaan. Namun pada gelaran GIIAS 2022 lalu, Wuling memperkenalkan Air EV yang dibanderol dengan harga Rp238 jutaan. Sayangnya modelnya masih terlalu kompak dan hanya cocok digunakan untuk jalanan perkotaan saja.
>>> Perbandingan Harga BBM di Asia Tenggara, Benarkah Indonesia Termahal?