Salah satu alasan Pertamina menaikan harga BBM adalah harga keekonomian bahan bakar yang diproduksi Pertamina lebih besar dibandingkan harga jual saat itu. Namun temuan terbaru yang diungkapkan oleh Center of Energy and Resources Indonesia mengungkapkan bahwa ternyata biaya keekonomian Pertamax jauh lebih rendah dari harga jualnya.
Harga Pertamax lebih murah dari harga keekonomian
Direktur Eksekutif CERI Yusri Usman dalam pernyataannya kepada media mengungkapkan keraguannya terhadap pernyataan Direktur Utama PT Kilang Pertamina International (KPI), Taufik Adityawarman yang menyebutkan bahwa proses bisnis mereka telah efisien.
"Kesimpulan dialog saya dengan jajaran manajemen KPI melalui Pjs Corporate Communication KPI, telah membuat saya jadi ragu angka-angka yang disebutkan mereka. Jika benar angka mereka efisien, tentu harusnya berkorelasi dengan harga produk BBM mereka yang jadi lebih murah dari kilang Singapura, mengapa ini tidak?” kata Yusri.
>>> Pilih mobil baru dan mobil bekas terbaik hanya di sini
Perhitungan harga keekonomian dan harga BBM Pertamax dari CERI
CERI pun memperhitungkan harga keekonomian Pertamax 92 mengacu pada formula Kepmen ESDM Nomor 62 K/2020 untuk periode 22 September 2022. Mereka mendapatkan harga keekonomian Pertamax 92 senilai Rp13.550 per liter. Sementara harga Pertamax di SPBU Pertamina saat ini dipasarkan dengan harga Rp14.300 per liter.
>>> Beda Rp900, Pengguna Beralih ke BBM Vivo Hindari Antrean SPBU Pertamina
Padahal biaya operasional lebih efisien
Pernyataan Yursi berkaitan dengan penjelasannya Dirut PT KPI yang menyebutkan bahwa rata-rata biaya operasi kilang Pertamina sangat efisien, hanya $3,67 per barel. Bahkan biaya operasi kilang Cilacap hanya $2,83 per barel dan kilang Plaju $2,92 per barel. Biaya ini jauh lebih murah dibandingkan pengoperasian kilang minyak di Singapura yang mencatatkan biaya $7,81 per barel.
"Jika mengacu konfigurasi kilang Cilacap memiliki Nelson Complexity Index (NCI) angka sekitar 13 dan kilang Plaju hanya angka 4. Apakah mungkin atau masuk akal sehat bahwa biaya operasi Kilang Cilacap dengan NCI 13 lebih murah dari biaya operasi kilang Plaju NCI 4?” lanjut Yusri.
Yusri menerangkan bahwa perbandingan biaya operasi kedua kilang minyak tersebut setara dengan operasional bus mewah dengan mobil Toyota Kijang.
Biaya operasional diklaim lebih efisien, tapi kenaikan harga BBM masih terjadi
Lebih lanjut, Yusri pun menanyakan perbedaan rata-rata Net Cash Margin (NCM) kilang Pertamina sangat positif, yaitu $4,88 per barel. Dengan pengolahan minyak mentah di kilang Pertamina sekitar 900.000 barel per hari, maka NCM Pertamina adalah $4.392.000 per hari.
Keuntungan yang didapatkan oleh PT KPI diterima dari pembelian crude oil yang lebih rendah. Dimana PT KPI membeli dari pasar global dengan harga $69,246 per barel, dibandingkan perusahaan lain yang berada di angka $69,46 per barel.
>>> Per Hari Ini, Harga BBM Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite Naik Lagi