
Geely Automobile Holdings, produsen mobil domestik terbesar di Tiongkok, mengharapkan penjualan meningkat 3,5 persen menjadi 1,41 juta pada tahun 2020. Ambisi tersebut cenderung ambisius meskipun saat ini penjualan mobil menurun akibat pandemi virus corona.
>>> Diler Mercedes-Benz Tetap Buka, Tak Lupa Terapkan Pencegahan Covid-19
Geely Auto merupakan salah satu produsen mobil terbesar di Tiongkok
Meskipun menghadapi salah satu tahun paling sulit dalam 23 tahun sejarah perusahaan. Pihaknya masih berkomitmen untuk tidak memberhentikan karyawan atau memotong gaji.
Guna melawan dampak negatif dari wabah virus corona, Geely berencana melakukan perubahan organisasi dan peningkatan efisiensi. Perusahaan juga akan meluncurkan enam model baru tahun ini di bawah anak perusahaan, Lynk & CO dan Geometry.
>>> Cintamobil TV: Cara Mudah Bersihkan Plafon Mobil Saat #DiRumahAja
Meski penjualan mobil menurun di Tiongkok, Geely masih yakin targetnya tahun ini bisa tercapai
“Kami berencana untuk memperkenalkan merek Lynk & CO di Eropa pada akhir tahun ini dan perkenalkan model baru untuk pasar Malaysia melalui Proton.” ungkap An Conghui, CEO Geely Automobile Holdings.
Liburan panjang pada Tahun Baru Tiongkok dan sebagian besar diler di Tiongkok tutup akibat pandemi virus corona, membuat penjualan perusahaan turun 75 persen menjadi 21.168 pada Februari lalu. Sedangkan laba bersih Geely turun 35 persen menjadi 8,3 miliar yuan ($ 1,2 miliar) pada 2019 lalu sementara pendapatan turun 9 persen menjadi 97,4 miliar yuan.
>>> Review Toyota Kijang Innova 2.0 V AT 2019: Lebih Irit Dari Transmisi Manual
Hasil keuangan yang mengecewakan tersebut menurut produsen mobil asal Tiongkok itu disebabkan karena lemahnya permintaan. "Hasil tersebut dikarenakan penurunan yang lebih besar dari perkiraan dalam volume penjualan keseluruhan dan tekanan harga yang disebabkan oleh permintaan yang lemah dan persaingan pasar yang sengit selama tahun ini," kata Geely dalam sebuat pernyataan.
Tahun lalu, penjualan tahunan Geely turun 9 persen menjadi 1,36 juta. Sedangkan selama tahun ini, penjualan mobil dan truk ringan baru di Tiongkok mengalami penurunan untuk tahun kedua berturut-turut, turun 9,6 persen menjadi 21,44 juta unit.