Gaikindo Optimistis 1 Juta Unit Mobil Terjual di 2025, Cek Alasannya

05/12/2024

Pasar mobil

3 menit

Share this post:
Gaikindo Optimistis 1 Juta Unit Mobil Terjual di 2025, Cek Alasannya
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) berharap target penjualan mobil hingga satu juta unit tahun depan atau di 2025 bisa tercapai.

Forum Group Discussion Outlook Otomotif yang diselenggarakan Viva.id
Forum Group Discussion Outlook Otomotif yang diselenggarakan Viva.id

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) optimistis memasang target penjualan mobil 1 juta unit pada tahun depan atau di 2025. Padahal, kinerja industri otomotif sepanjang tahun berjalan masih mengalami pelemahan daya beli.

Mengacu data Gaikindo, sepanjang Januari - Oktober 2024, total penjualan mobil secara wholesales tercatat sebesar 710.406 unit atau turun 15 persen year-on-year (YoY) dari periode sama 2023 sebesar 836.128 unit. Sementara itu, penjualan mobil ritel atau dari diler ke konsumen juga turun 11,5 persen YoY menjadi 730.637 unit pada periode 10 bulan 2024, dibandingkan 825.692 unit pada periode yang sama 2023.

Alhasil, Gaikindo pun belum lama ini merevisi target penjualan dari yang awalnya 1,1 juta unit menjadi hanya 850.000 unit pada akhir tahun ini.

>>> Simak harga mobil baru dengan promo terbaik hanya di sini

Optimis Pulih

Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan meskipun pasar otomotif lesu sepanjang 2024, namun pihaknya masih optimistis pasar dapat pulih hingga kembali menyentuh 1 juta unit pada tahun depan. Alasannya, saat ini pemerintahan baru sudah terbentuk seiring dengan Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang resmi dilantik pada 20 Oktober 2024, sehingga membangun keyakinan bagi para pelaku industri maupun konsumen.

Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara (tengah) saat diskusi otomotif Viva
Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara (tengah) saat diskusi otomotif Viva

Lebih dari itu, Kukuh juga mengemukakan bahwa target penjualan tersebut memungkinkan untuk dicapai kalau pemerintah tidak jadi memberlakukan kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025.

"Tahun depan (misal) tidak ada option, kemudian PPN tidak ada, itu harusnya kita bisa sampai 900 ribu hingga satu juta, kita harapkan bisa dicapai," katanya di sela acara diskusi otomotif Viva di Jakarta, Rabu

Oleh sebab itu, sebagai asosiasi yang menaungi para agen pemegang merek (APM) mobil di Indonesia, Gaikindo perlu menjaga optimisme pelaku pasar dan konsumen agar industri otomotif di Tanah Air terus berkembang.

>>> Test Drive Kendaraan Impian Anda di GJAW 2024

PPN 12%

Pemerintah akan mengumumkan kepastian mengenai penerapan PPN 12 persen pekan depan.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa kenaikan tarif PPN menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025 bakal dijalankan sesuai mandat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan.

PPN adalah pajak atas setiap pertambahan nilai konsumsi barang dan jasa. Pajak yang dikenakan dalam setiap proses produksi maupun distribusi ini dibebankan kepada konsumen akhir atau pembeli.

Kenaikan PPN 12% dinilai akan berdampak panjang terhadap roda perekonomian
Kenaikan PPN 12% dinilai akan berdampak panjang terhadap roda perekonomian

Lebih lanjut Kukuh menambahkan, bahwa di beberapa industri manufaktur lainnya di Indonesia tengah menghadapi tekanan, salah satunya tekstil yang diterpa badai pemutusan hubungan kerja (PHK).

Adapun, Kukuh juga menyebut bahwa industri otomotif menghasilkan devisa bagi negara, dengan capaian ekspor mobil utuh (completely built up/CBU) sebesar 505.134 unit sepanjang 2023. 

>>> GJAW 2024: Resmi Dibuka Bantu Tingkatkan Pejualan Otomotif

Menggeluti dunia Jurnalistik sejak 2013, berbagai desk berita umum telah dilakoninya. Mulai dari kriminal dan metropolitan, seleb dan gaya, kesehatan dan lingkungan, ekonomi bisnis, serta kepemerintahan. Terakhir, yakni di 2020 mulai jatuh cinta dengan Otomotif. Kata siapa perempuan nggak
 
back to top