Ford dan Google Kolaborasi, Adopsi Sistem Android Mulai 2023

03/02/2021

Pasar mobil

4 menit

Share this post:
Ford dan Google Kolaborasi, Adopsi Sistem Android Mulai 2023
Dua perusahaan raksasa, Ford dan Google akan kolaborasi selama enam tahun ke depan. Dampaknya, seluruh line-up Blue Oval akan memakai OS Android mulai 2023.

Ford dan Google mengumumkan kolaborasi strategis yang akan berlangsung selama enam tahun. Selama fase tersebut, Ford menargetkan percepatan transformasi digital dan meningkatkan pengembangan kendaraan terhubung,

>>> Google Siapkan 3 Aplikasi Baru untuk Android Auto

Seluruh mobil Ford dibekali sistem Android

Salah satu bagian dari kolaborasi Ford dan Google adalah kehadiran OS Android untuk seluruh line-up Ford dan Lincoln di seluruh range harga, lengkap dengan seluruh aplikasi Google termasuk Maps, Voice Assistant, dan Google Play.

Seluruh sistem tersebut akan terintegrasi dan dioptimalkan untuk penggunaan dalam mobil. Dampak kolaborasi Ford dan Google ini akan berdampak ke line-up Blue Oval secara global, kecuali Cina yang tidak memakai layanan Google.

Head unit Ford Mustang Mach E

Nantinya, seluruh line-up Ford akan memakai head unit dengan OS Android

Meski memakai basis OS Android, Ford masih tetap memakai branding Sync untuk sistem multimedianya, sama seperti Volvo dengan brand Sensus meski memakai OS Robot Hijau. Dan bagi Anda pengguna Apple tak usah khawatir, Ford akan tetap mengintegrasikan Apple CarPlay dalam sistem.

Dengan OS Android, Ford dapat menciptakan sistem yang bisa memonitor mobil saat berada di jalan, memperingatkan pemilik jika ada masalah pada mobilnya, atau pengingat jadwal servis.

Penggunaan Google Cloud sebagai layanan computing secara tidak langsung memberi Ford akses ke teknologi analisa data, artificial intelligence, sampai machine learning milik Google. Selain itu, sistem juga dapat diperbarui secara over-the air.

>>> Alasan Mobil Listrik Ford Harus ‘Nebeng’ Nama Mustang

Satu langkah menuju era baru

Kolaborasi Ford dan Google ini bisa dibilang cukup berani, mengingat mayoritas brand justru menjaga jarak dari raksasa teknologi karena takut data pemilik mobil mereka bocor. Pun demikian, Ford mengaku tidak menghawatirkan risiko ini, Vice President of Strategy and Partnership, David McClelland mengatakan Google tidak memiliki akses ke data Ford di Cloud.

Ford Mustang Mach E

Ford sudah menjajaki elektifikasi dengan Mach-E

Melalui kolaborasi dengan Google, Ford juga ingin mengubah aspek besar dalam bisnis mobilnya. Mulai dari cara mendesain mobil, dirakit, dan sampai cara para pelanggan membeli dan merasakan mobil mereka. Dan untuk memfasilitasi hal ini, Ford dan Google juga membuat grup kolaborasi yang diberi nama Team Upshift.

“Ford melanjutkan transformasi paling besar dalam sejarah perusahaan dengan elektrifikasi, konektivitas, dan sistem mengemudi otonom. Kolaborasi Google dan Ford menciptakan inovasi yang dapat menyalurkan pengalaman luar biasa bagi pelanggan kami, dan memodernkan bisnis,” ungkap CEO dan Presiden Ford, Jim Farley.

“Kami senang untuk menjadi partner Ford, dan mengaplikasikan hal terbaik dari AI Google, Data Analytics, Komputasi, dan platform Cloud untuk membantu Ford dari sisi bisnis, dan membangun teknologi otomotif yang memberikan rasa aman dan terkoneksi di jalan,” CEO Google dan Alphabet, Sundar Pichai mengomentari kolaborasi dengan Ford.

>>> Berita otomotif terbaru dan terlengkap dari dalam dan luar negeri bisa Anda temukan di Cintamobil.com

Bergabung di Cintamobil sejak 2019, Derry adalah seorang penyuka kecepatan tulen. Pengalaman di salah satu situs motorsport global membuatnya khatam soal dunia balap. Masih mengejar gelar Sarjana, Derry juga sering memacu adernalin dengan go-kart.
 
back to top