First Drive Hyundai Staria 22D Signature 7 AT 2021: Si Bongsor yang Lincah

12/09/2021

Mobil baru

10 menit

Share this post:
First Drive Hyundai Staria 22D Signature 7 AT 2021: Si Bongsor yang Lincah
Jujur saja, kami punya ekspektasi tinggi terhadap Hyundai Staria. Dan ternyata MPV Premium ini bisa memenuhi ekspektasi kami dengan performa dan kenyamanannya.

PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) memperkenalkan Hyundai Staria pada 20 Agustus 2021. Kami pun langsung penasaran akan rasa berkendara dari MPV Premium dengan desain yang sangat futuristik itu.

Kesempatan datang ketika HMID mengundang awak media untuk menghabiskan sehari bersama dengan mobil itu dalam ajang media test drive Hyundai Staria yang mengambil rute Jakarta - Bandung.

Kami pun mendapat kesempatan untuk menjadi penumpang dan pengemudi dari Hyundai Staria 22D Signature 7 AT 2021. Lantas, seperti apa kesan kami terhadap MPV bongsor 7 penumpang ini? Apakah sudah layak dijuluki sebagai 'Alphard Killer'?

>>> Hyundai Staria Sudah Mulai Banyak Diburu Orang Indonesia

Semakin Dilihat, Desainnya Semakin Menarik

Gambar Hyundai Staria

Lama kelamaan, Anda akan terbiasa dengan desain radikal mobil ini

Mencoba mobil baru tentunya kurang lengkap jika tak membahas mengenai tampilan eksteriornya. Apalagi, desain eksterior merupakan salah satu elemen utama dari Hyundai Staria.

Awalnya kami pikir mobil ini baru sebatas konsep, karena tiap isyarat desain dari Staria terkesan 'out of the box'. Melihat mobil ini di antara mobil lain terasa seperti melihat gajah di antara kawanan semut, tak mungkin terlewatkan dari pandangan mata.

Selain dimensinya yang lebih besar dari mayoritas indekos di bilangan Jakarta Selatan, Hyundai Staria terlihat amat sangat berbeda. Dari depan, mata Anda pasti langsung tertuju pada garis di bagian tengah fascia bak visor robocop yang menyamar sebagai Daytime Running Light.

Di bawahnya garis tersebut, ada cascading grille besar khas Hyundai dengan aksen warna tinted brass chrome. Sebuah pemilihan warna yang sangat berani mengingat pabrikan lain mungkin akan memilih untuk main aman dengan chrome atau black chrome.

Gambar Grille Staria

Pemilihan warna tinted brass chrome sebagai aksen merupakan sebuah langkah yang berani

Grille tersebut diapit oleh lampu utama berupa empat buah proyektor yang memiliki pencahayaan luar biasa saat malam hari. Kalau Anda kerap mengeluhkan mobil Anda punya lampu depan yang redup, Anda tak akan menemukan masalah yang serupa pada Hyundai Staria.

Nuansa tinted brass chrome juga bisa Anda temukan pada emblem 'H' di bagian tengah, serta bagian bawah bumper yang secara keseluruhan membuat tampilan mobil sangat berkelas.

Beralih ke bagian samping, tak ada tekukan atau garis sebagai elemen desain yang membuat mobil ini terlihat polos. Greenhouse atau bidang kaca Hyundai Staria juga sangat besar, apalagi dengan absennya pilar yang biasanya memisahkan kaca jendela baris kedua dan baris ketiga.

Staria dibekali dengan velg 18 inci dengan desain yang mengingatkan kami pada snowflakes. Seragam dengan bagian depan, velg ini juga dilabur dengan warna brass yang membuat tampilan samping Staria terlihat tak polos-polos amat.

Gambar Lampu belakang Staria

Lampu kombinasi Hyundai Staria mengingatkan kami pada gedung pencakar langit

Di bagian belakang, mata Anda akan langsung tertuju ke bagian lampu kombinasi yang menggunakan desain pixel bertingkat. Kedua lampu tersebut mengapit kaca belakang Staria yang besar, membuatnya terlihat seperti gedung pencakar langit kembar yang membelah langit malam.

Selama di perjalanan, kami kerap memerhatikan pengendara mobil lain melihat Hyundai Staria dengan mata penasaran. Wajar saja, jarang-jarang Anda bisa bertemu dengan pesawat luar angkasa yang berjalan di atas aspal.

>>> Meski Desainnya Radikal, Hyundai Indonesia Yakin Staria Bakal Digemari

Kabin Super Luas

Kesan pertama saat kami masuk ke dalam kabin Staria adalah betapa luasnya ruang yang tersedia di dalam mobil. Rasanya mustahil Anda akan merasa sempit meski mobil terisi 7 penumpang. Saking luasnya, mungkin Anda bisa main bulu tangkis di dalam kabin Staria.

Tak hanya luas, nuansa mewah pun sangat terasa dari jok yang berbalut kulit warna hitam yang menjadi unit test drive kami. Kebetulan Staria punya 2 pilihan warna interior lainnya, tetapi kalau kami bisa memilih pun kami akan tetap memilih warna hitam.

Gambar Kabin Hyundai Staria

Tampilan kabin belakang Hyundai Staria

Yang juga kami suka dari bagian interior adalah bagian headliner yang dibungkus dengan kain suede. Material yang sangat lembut untuk disentuh ini semakin memperkuat kesan premium pada kabin Staria.

Saat duduk di kursi pengemudi, hal yang menggelitik bagi kami adalah betapa kecilnya layar instrumen TFT LCD 8 inci dan setir multifungsi Staria jika dibandingkan dengan ukuran kabinnya.

Mobil ini dibekali dengan pengaturan jok elektris yang dapat diatur delapan arah dengan pengaturan setir yang bisa tilt dan telescopic, membuat kami tak kesulitan mendapatkan posisi yang nyaman dan optimal untuk mengemudi.

Satu hal yang kami sayangkan dari mobil ini adalah dasbor dan panel-panel pintu yang masih belum menggunakan soft touch. Menurut kami, dengan harga Rp 888 juta hingga Rp 1,02 miliar, sudah sepantasnya mobil ini menggunakan material yang lebih baik.

Gambar Dashboard Hyundai Staria

Tampilan konsol tengah Hyundai Staria

Kesan mewah dari cockpit hanya terasa pada bagian tengah dashboard yang berwarna piano black dengan head unit layar floating berukuran 10,25 inchi yang didukung konektivitas kekinian seperti Apple Car Play dan Android Auto.

Di bawah head unit, Anda akan menemukan berbagai tombol yang berhubungan dengan pengaturan AC termasuk fitur ventilated seat untuk pengemudi dan penumpang depan. Di bawahnya lagi, ada gear selector karena Hyundai Staria mengusung sistem Shift by Wire yang menggusur fungsi tuas transmisi pada mobil.

Puas merasakan duduk di depan, kami pun sempat mencoba menjadi penumpang di baris kedua. Tak bisa dipungkiri, pangsa pasar mobil ini kemungkinan besar akan menghabiskan mayoritas waktunya di kursi ini.

Dibanding Toyota Alphard, kursi ini jauh lebih besar yang membuat kami bisa duduk dengan lebih nyaman. Tak hanya itu, kursi baris kedua Staria juga dibekali dengan ventilated seat. Jadi, tak perlu khawatir keringat bercucuran dari balik kemeja karena punggung Anda dimanjakan oleh hembusan angin dingin selama berkendara.

Fitur Premium Relaxation Seat Hyundai Staria memungkinkan Anda untuk beristirahat dengan tenang. Apalagi didukung dengan window curtain yang menambah privasi di dalam kabin sekaligus menghalau sinar matahari.

Gambar Kursi Staria

Anda bisa melakukan pekerjaan dari kursi baris kedua dengan nyaman

Rasanya, kami tak perlu membahas head room dan leg room, karena sebesar apa pun Anda, akan ada ruang yang cukup untuk merebahkan kaki. Ya, bahkan untuk penumpang di baris ketiga. Wajar saja, Staria punya panjang 5.253 mm dengan wheelbase 3.273 mm.

Membawa barang untuk mobilitas sehari-hari atau berpelesir dengan keluarga juga bukan perkara yang sulit. Staria memiliki kapasitas bagasi mencapai 831 liter saat semua kursi digunakan. Jika butuh ruang lebih besar, Anda bisa melipat kursi baris ketiga dan menggesernya ke arah depan.

Fitur Smart Power Tailgate juga sangat membantu untuk memindahkan barang dari atau ke bagasi. Anda cukup mengantungi kunci dan berdiri beberapa detik di depan pintu bagasi, dan pintu tersebut akan terbuka secara otomatis. Tanpa fitur ini, rasanya perlu usaha ekstra untuk membuka pintu bagasi Hyundai Staria yang besar.

>>> Beda Hyundai Staria Signature 7 Seater Dengan Signature 9 Seater

Pengalaman Berkendara Hyundai Staria

Sampai juga ke bagian yang paling ditunggu-tunggu, yaitu merasakan pengalaman berkendara dari MPV Premium bongsor ini. Awalnya, kami merasa terintimidasi akan ukurannya yang sangat besar. Apalagi, rute yang dipilih HMID dalam perjalanan meliputi lalu lintas padat hingga jalanan kecil yang hanya muat dua mobil.

Kunci pintar sudah kami kantungi, dan seperti setiap intro video TikTok Sisca Kohl, mari kita coba! Untuk menyalakan mesin, cukup menekan tombol Start/Stop di sebelah kiri kemudi sembari menginjak rem. Mesin diesel berkode R II D4HB pun langsung menderu dengan halus.

Gambar Mengendarai Hyundai Staria

Akhirnya rasa penasaran kami terbayar sudah

Getaran dan suara mesinnya sangat halus, khas diesel Hyundai modern. Mesin ini kebetulan sama dengan yang digunakan oleh Hyundai Santa Fe atau Palisade, bahkan rasio gigi transmisinya pun sama. Yang membedakan hanya tuning ECU serta final gear yang disesuaikan pada kebutuhan MPV dengan bobot lebih dari 2 ton ini.

Bicara spesifikasi, mesin ini memiliki kapasitas 2.199 cc dengan turbocharger yang mampu menghasilkan tenaga 175 HP pada 3.800 rpm dan torsi maksimum 430 Nm di 1.500 hingga 2.500 rpm.

Untuk memasukkan posisi gigi, Anda hanya perlu menekan tombol di konsol tengah. Di Indonesia, Hyundai Staria hanya ditawarkan dengan opsi transmisi otomatis 8-percepatan.

Saat mulai berjalan, kami sedikit kerepotan untuk mengemudikan mobil ini di kepadatan lalu lintas. Untungnya, Hyundai Staria dibekali dengan deretan fitur pintar yang membantu kami selama berkendara.

Fitur yang kami maksud adalah Blind-Spot View Monitor dan Blind-Spot Collision Warning yang berguna saat harus bermanuver ke kiri atau kanan, serta Forward Collision Avoidance Assist untuk mengatur jarak optimal dengan kendaraan di depan.

Gambar Surround View Monitor

Fitur Surround View Monitor memudahkan kami untuk memarkir mobil besar ini

Memarkir mobil ini juga menjadi tantangan tersendiri. Untungnya Hyundai Staria dibekali dengan fitur Surround View Monitor yang memudahkan kami mengolah kemudi saat sedang parkir.

Satu hal yang kami sadari adalah selama mengemudi, mobil ini bisa melaju dengan sangat effortless. Dengan sedikit injakan pada pedal gas, mobil yang memiliki dimensi serta bobot besar ini pun bisa langsung meluncur. Melahap jalur menanjak juga tak menjadi masalah bagi Hyundai Staria.

Bahkan saat di jalan tol, kami seringkali tak sadar sudah melewati kecepatan 100 km/jam. Tak hanya itu, kami juga harus mengacungi jempol untuk siapapun yang meracik sasis dan kaki-kaki dari Hyundai Staria.

Saat berkendara di Cipularang, Staria bisa menyembunyikan dimensi dan bobotnya dengan sangat baik. Mobil ini terasa sangat stabil, dan cukup andal untuk diajak salip-menyalip serta melibas tikungan parabolik tanpa banyak drama.

Sayangnya, stabilitas tersebut harus diganjar dengan berkurangnya kenyamanan karena set-up suspensi yang lebih keras. Melewati jalan layang Mohamed Bin Zayed, speed bump dan sambungan jalan sangat terasa di dalam kabin.

Gambar Hyundai Staria

Salip-menyalip di jalur menanjak tak jadi masalah bagi Hyundai Staria

Karena keterbatasan waktu pengetesan, kami belum mengetahui kemampuan Hyundai Staria dalam berakselerasi dari 0 - 100 km/jam, begitu pula dengan konsumsi bahan bakarnya.

Yang pasti, mobil ini terasa mengasyikkan untuk dipacu dan kami juga yakin konsumsi bahan bakarnya juga bisa irit seperti saudaranya, Hyundai Santa Fe atau Palisade. Selama perjalanan dengan kaki yang 'tidak sekolah' saja, angka di kluster instrumen mencatatkan efisiensi 12 km/liter.

Oh iya, mobil ini punya 3 mode berkendara yang bisa Anda pilih. Yaitu Eco, Normal, dan Sport. Ketiga mode itu berkaitan dengan respon mesin terhadap input dari pedal gas.

Sepanjang perjalanan kami lebih banyak menggunakan mode Sport dan benar-benar menikmati potensi dari mesin diesel Staria yang bertenaga. Apalagi dengan paddle shift di bagian belakang setir, mengemudikan Staria terasa sangat menyenangkan. Benar-benar tidak seperti mengemudikan sebuah MPV yang besar.

>>> First Drive Hyundai Santa Fe Gasoline Signature AT 2021: Lebih Tenang Tak Kalah Kencang?

Kekurangan Hyundai Staria 22D Signature 7 AT 2021

Hyundai Santa Fe 22D Signature AT 2021 ini juga tak luput dari kekurangan. Satu hal yang sangat menganggu bagi kami adalah kemampuan peredaman suaranya yang tidak begitu baik.

Jika mobil ini memang ingin bersaing dengan Toyota Alphard yang menyajikan kenyamanan bak kabin first class, ada baiknya Hyundai melakukan peningkatan pada peredaman.

Gambar Kenyamanan Hyundai Staria

Meski dengan kekurangan yang kami sebutkan, rekan kami yang duduk di belakang masih bisa tertidur dengan pulas

Memang suara mesin dieselnya sangat halus, tetapi kami merasa road noisenya masih terlalu tinggi. Apalagi saat melewati permukaan jalan yang tidak terlalu halus atau saat melewati kendaraan lain yang lebih berisik seperti bus, truk, bahkan motor-motor dengan knalpot 'brong'.

Kami juga berharap bahwa Hyundai Staria dibekali dengan Adaptive Cruise Control dan Low Speed Follow. Dengan adanya fitur Adaptive Cruise Control pengemudi bisa lebih rileks saat berjalan di jalan tol karena mobil bisa menyesuaikan diri dengan kecepatan di tol.

Penggunaan material hard plastic pada dashboard dan panel pintu juga mengurangi nilai kemewahan pada mobil ini. Memang tidak signifikan, tetapi detail kecil seperti inilah yang diperhatikan oleh para pembeli mobil dengan banderol mencapai Rp 1 miliar.

Kesimpulan

Kami merasa di segi kenyamanan dan kemewahan, Hyundai Staria masih belum mengungguli Toyota Alphard. Namun, Staria bisa menjadi alternatif bagi mereka yang tak hanya ingin duduk di baris kedua, tapi juga menikmati mobil ini dari bangku pengemudi. Mobil ini benar-benar asyik untuk dikendarai untuk sebuah Big MPV.

Jika Anda termasuk dalam golongan tersebut, kami sangat merekomendasikan Anda untuk meminang Hyundai Staria 22D Signature 7 AT 2021 ini.

Gambar Hyundai Staria

Kami sangat merekomendasikan mobil ini bagi Anda yang masih sering menyetir mobil sendiri

Dengan kabin luas untuk mendukung berbagai aktivitas, dan pesona mesin diesel bertenaga, mobil ini cocok bagi eksekutif muda yang kesehariannya banyak menghabiskan waktu di dalam mobil atau keluarga besar yang senang berpelesir.

HMID memberi keunggulan layanan purna jual Warranty 3 tahun atau 100.000 kilometer. Anda juga menikmati layanan gratis jasa servis selama 5 tahun atau 75.000 kilometer (mana yang tercapai lebih dahulu).

Hyundai Staria Signature 7 dijual dengan harga Rp 1.020.000.000 (on-the-road Jakarta), sedangkan versi 9 penumpang dibanderol Rp 888.000.000.

>>> Harga mobil Hyundai terbaru dan promo terbaik ada di sini

Mengawali karir sebagai jurnalis otomotif di tahun 2017, Taufan mengisi berbagai posisi mulai dari reporter, test driver, dan host untuk salah satu portal berita otomotif nasional. Kini, Ia bergabung sebagai content writer di Cintamobil.com. Taufan merupakan lulusan Hubungan Internasional Fakultas
 
back to top