Pemerintah Filipina berencana menghadirkan kebijakan energi nasional dan kerangka peraturan untuk penggunaan dan pengembangan mobil listrik dan pengembangannya sebagai sebuah industri.
>>> Rolls-Royce Perkenalkan Teknologi Elektrifikasi Mereka Pekan Ini
Philipina bukan hanya ingin mengenjot penggunaan mobil listrik tapi juga produksi lokal
Bersaing dengan Indonesia dan Thailand
Langkah ini dipandang sebagai tonggak penting dalam upaya untuk menjadi salah satu pusat kendaraan listrik di ASEAN. Sebelumnya Thailand dan Indonesia telah mengumumkan ambisi kendaraan listrik mereka sendiri, dan jelas Filipina juga tidak ingin ketinggalan.
Undang-Undang Pengembangan Industri Kendaraan Listrik berfungsi untuk mendukung pengembangan kebijakan nasional dan kerangka peraturan untuk meningkatkan penyerapan mobil listrik di negara tersebut. Ini akan mencakup tidak hanya produksi lokal dan penggunaan mobil listrik, tetapi juga penciptaan lapangan kerja dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar impor.
>>> Audi Bakal Jual Mobil Listrik di Indonesia, Tapi Ini Syaratnya!
Ketersedian stasiun pengisian daya mobil listrik jadi pilihan utama
Program CREVI
Faktor penting dari RUU tersebut adalah Peta Jalan Komprehensif untuk Industri Kendaraan Listrik (CREVI) yang akan menghasilkan rencana pengembangan yang dibuat untuk menjadi pedoman bagi pemangku kepentingan terkait. CREVI akan mencakup standar dan spesifikasi mobil listrik serta stasiun pengisian, pengaturan industri manufaktur mobil listrik lokal dan infrastruktur rantai pasokan, memperkuat R&D untuk teknologi terkait mobil listrik, dan melatih tenaga kerja untuk menangani mobil listrik.
Infrastruktur adalah aspek lain yang dicakup oleh CREVI, yang mengusulkan stasiun pengisian menjadi persyaratan di tempat-tempat seperti tempat umum, stasiun bahan bakar, dan area parkir mobil listrik. Selain itu, entitas tertentu di sektor swasta dan pemerintah dengan 20 atau lebih kendaraan bermotor di armada mereka harus memastikan bahwa setidaknya 10% dari armada mereka terdiri dari mobil listrik Seiring waktu, persentase akan meningkat secara bertahap hingga seluruh armada entitas yang tercakup menjadi sepenuhnya listrik.
Untuk memastikan roadmap diterapkan secara efektif, akan ada badan antar-lembaga yang disebut Electric Vehicles Advisory Board (EVAB) yang bertugas membuat kebijakan untuk mempercepat pengembangan industri EV. EVAB akan memiliki anggota dari berbagai instansi pemerintah serta perwakilan dari pemain terkait lainnya.
Sementara itu, di Indonesia bulan depan rencananya kendaraan bermotor jenis Battery Electric Vehicles (BEV) atau fuel cell electric vehicles akan dikenakan tarif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) sebesar 0%. Hal ini dipercaya bisa meningkatkan daya beli masyarakat untuk mobil listrik.
>>> Tesla Model 3 Racikan Manhart Buktikan Mobil Listrik Bisa Dimodifikasi