Fakta Isi Bensin Full Tank yang Jarang Diketahui Pemilik Mobil

09/05/2023

Perawatan dan service

3 menit

Share this post:
Fakta Isi Bensin Full Tank yang Jarang Diketahui Pemilik Mobil
Kebiasaan isi bensin full tank harus mulai dihentikan karena mengisi tangki kendaraan mobil hingga mencapai luber itu tidak baik, cek faktanya.

Setiap mobil sudah memiliki angka standar terkait jumlah konsumsi bahan bakar minyak (BBM) sesuai dari pabrikan. Ada yang dikenal irit bahan bakar, atau sebaliknya, malah  boros BBM.

Terkait langkah penghematan bahan bakar, ada satu asumsi teknis yang tersebar di kalangan pemilik mobil, yaitu yang selalu mengisi BBM hingga penuh (full tank) akan jauh lebih irit dibandingkan isi setengah tangki. Apa benar?

Asumsi tersebut sebetulnya tidak keliru, hanya saja ada beberapa hal yang ternyata salah kaprah dan perlu diluruskan.

Isi bensin fulltank harus dihentikan
Kebiasaan isi bensin fulltank harus dihentikan

Pertama-tama, mengisi BBM yang baik dan benar itu hanya setengah tangki atau satu tangki penuh tidak akan mempengaruhi irit atau tidaknya mobil. Ini hal yang harus dipahami.

Selain itu, anggapan konsumsi BBM irit jika melakukan pengisian full tank disebabkan karena faktor lain yang mungkin belum banyak diketahui pengguna. Hal yang dimaksud adalah sensor kapasitas bensin yang tidak membaca kelebihan BBM saat melakukan isi ulang hingga sedikit luber.

Hal itu karena sensor di tangki bensin hanya bisa membaca sampai dengan bagian leher tangki. Kalau melebih itu, ada ekstra BBM yang tidak terdeteksi sensor.

>>> Simak harga mobil baru dan promo lainnya di sini

Kebiasaan Full Tank Harus Dihentikan

Selanjutnya, kebiasaan mengisi bensin full tank, sepertinya harus mulai dihentikan. Karena sebenarnya mengisi tangki kendaraan mobil hingga mencapai luber itu tidak baik.

Pasalnya, mengisi bensin hingga penuh sama bahanyanya dengan mengendarai mobil atau motor dalam kondisi tangki mobil kosong. Mengapa tidak boleh full tank? Karena bahan bakar butuh udara agar tidak mengendap.

Jadi, saat mengisi bahan bakar, lebih baik mengisinya hingga bunyi plop pertama dari mesin SPBU. Cukup sampai situ, jadi tetap ada ruang antara bensin dan leher tangki.

Bunyi Plop akan terdengar saat otomatis noozle selang stop sendiri, karena itu artinya tangki hampir penuh. Mengisi bahan bakar tidak full tank juga tidak lebih menguntungkan kok.

kebiasaan isi bensin full tank tidak baik
Isi bensin full tank lebih irit hanya mitos

Bensin yang mengucur dari selang pengisian bisa terhisap balik ke tangki SPBU, sehingga sebagian bensin yang kita bayar, akan kembali masuk ke tangki SPBU. Hal ini bisa terjadi karena mesin pengisian bahan bakar modern sudah dilengkapi dengan penghisap uap mesin.

Saat selang pengisian mendeteksi bahwa bensin yang diisikan sudah penuh, maka penghisap akan otomatis menyedot uap bensin yang keluar dari lubang pengisian mobil atau motor, malah jadi bahaya kan?.

Sekali lagi, tangki bensin butuh ruang agar bensin bisa mengembang. Setiap tangki bensin kendaraan selalu dilengkapi dengan lubang hawa. Lubang ini fungsinya untuk mengurangi tekanan yang dihasilkan BBM saat ada di dalam tangki bensin. Bila seluruh ruang tangki dipenuhi dengan bensin, maka gas yang timbul hasil ekspansi BBM akan keluar dari tangki melalui selang, sehingga BBM terbuang percuma.

>>> Update Harga BBM di SPBU Shell, Vivo dan BP-AKR per Mei 2023

Tidak jadi Lebih Irit

Lebih lanjut, isis bensin hingga luber juga dapat berimbas bagi kesehatan, karena uap bensin sangat berbahaya. Setiap bensin yang tumpah atau menguap, akan menjadi faktor penyumbang polusi udara. 

Selain itu, isis bensin full tank juga dapat berefek pada bar indikator BBM di spidometer yang seolah tidak turun-turun. Inilah yang memunculkan impresi seolah-olah konsumsi BBM menjadi lebih awet saat mobil diisi penuh. Padahal dari 100 persen ke 90 persen, proses turunnya bisa lama sekali karena ada ekstra BBM yang belum terdeteksi. Maka itu, seolah-olah nambah irit, padahal sama saja.

>>> Punya Mercedes-Benz Tak Risau Perawatan, Tinggal Isi Bensin, Bayar Pajak Terus Gas!

Menggeluti dunia Jurnalistik sejak 2013, berbagai desk berita umum telah dilakoninya. Mulai dari kriminal dan metropolitan, seleb dan gaya, kesehatan dan lingkungan, ekonomi bisnis, serta kepemerintahan. Terakhir, yakni di 2020 mulai jatuh cinta dengan Otomotif. Kata siapa perempuan nggak
 
back to top