Ikuti kami di berita google
Tesla Full Self Driving (FSD) memang menjadi hal yang kini sedang dibangga-banggakan oleh Elon Musk. Sebab dengan fitur baru ini pemilik Tesla Model 3 atau Tesla Model S bisa mendapatkan fitur mengemudi otonom yang memungkinkan tak perlu lagi kontrol penuh dari pengemudi.
Awalnya, pada 7 Maret 2021, melalui Twitter pribadinya Elon Musk mengumumkan jika para pemilik Tesla bisa langsung mengakses fitur otonom tersebut dengan cara mengunduh aplikasi Full Self Driving Beta hanya dengan menekan satu logo yang dicantumkan pada cuitan di Twitter tersebut. Pimpinan Tesla ini juga menyebut, jika fitur FSD itu bisa didiundh dalam rentang waktu 10 hari.
Tapi belum lama ini Elon Musk lagi-lagi membuat pengumuman melalui Twitter. Ya media sosial ini memang seakan jadi sarana bagi Tesla untuk mengumumkan sesuatu. Sebab Musk sendiri hampir tidak pernah memberikan keterangan langsung kepada media, kecuali saat peluncuran produk terbarunya.
>>> Elon Musk Mau Tutup Tesla Kalau Terbukti Memata-matai China
Diundur Sampai April
Fitur FSD ini bisa diunduh dengan biaya tambahan sekitar Rp 145 juta
Dikutip dari carbuzz, Rabu (24/03/2021), Elon Musk belum lama ini mencuit satu unggahan terbarunya di akun Twitter. Ia mengumumkan kalau fitur Full Self Driving diharapkan tersedia untuk diunduh mulai April.
Menurut Musk, fitur ini akan disediakan sebagai tnggapan yang luar biasa atas versi Beta. Musk juga menyebut, jika fitur otonom versi 9.0 tersebut sebagai "perubahan arsitektural yang signifikan dan peningkatan mendasar pada penglihatan murni".
"Mengingat perubahan arsitektural yang signifikan, termasuk peningkatan mendasar pada penglihatan murni, ada nilai terbatas untuk pengujian 8.X. Semoga V9.0 bisa diunggah bulan depan", tulis Elon Musk.
>>> Honda Temukan Cara Berkendara Baru Lewat Konsep Augmented Driving
Ada Beberapa Kecelakaan Akibat Pengujian Tesla FSD
Dengan FSD tidak butuh lagi kontrol di kemudi
>>> Review Tesla Model Y 2019: Penantang Baru SUV Kompak Bertenaga Listrik
Mundurnya jadwal peluncuran fitur Tesla FSD ini diperkirakan lantaran beberapa waktu lalu terjadi sejumlah kecelakaan terkait fitur autopilot tersebut. Tapi lagi-lagi Musk membantah jika kecelakaan itu akibat catat pada sistem yang timnya sedang kembangkan. Menurut Musk, semua itu akibat orang yang menguji fitur Tesla FSD Beta tersebut tidak memperhatikan sebagaimana mestinya untuk mengakses fitur di mobil mereka.
Meski begitu, pihak NHTSA (National Highway Transportation Administration) sebagai badan pengawas transportasi dan jalan raya di Amerika Serikat (AS), sedang memperhatikan secara seksama perkembangan fitur Tesla Full Self Driving ini. Serta memperkirakan adanya risiko insiden atas konsekuensi dari keberadaan fitur tersebut.
