Di tengah lesunya pasar otomotif di Tanah Air, kabar baik pun berdatangan. Kali ini, Gaikindo mengungkapkan bahwa ekspor mobil produk Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Selain itu, ada pula kabar tentang Toyota yang akan memproduksi kendaraan listrik di Tanah Air.
Ekspor produk mobil Indonesia
Dalam pernyataannya pertengahan tahun ini, Ketua I Gaikindo Jonkie D. Sugiarto menyebutkan bahwa tren positif ekspor produk mobil Indonesia harus tetap dijaga. “Agen pemegang merek juga terus berkomunikasi dengan para prinsipalnya untuk meningkatkan ekspor walaupun KBM [kendaraan bermotor] masih didominasi kendaran serba guna,”
Ekspor kendaraan produksi Indonesia meningkat dibandingkan tahun lalu
Selain itu, perubahan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) disebut akan meningkatkan kuantitas produksi mobil disesuaikan dengan permintaan global. PP 73/2019 tentang pengenaan PPnBM tidak lagi mengenakan pajak berdasarkan bentuk bodi, tetapi berdasarkan emisi yang dikeluarkan. Kedepannya, harga produk mobil Indonesia pun bisa lebih murah berdasarkan konsentrasi gas buang.
Saat ini, banyak produsen otomotif Tanah Air yang enggan memproduksi model lain, seperti sedan maupun station wagon dikarenakan trarif PPnBM yang berkisar dari 30% hingga 125%. Sedangkan MPV, SUV, dan hatchback berkisar antara 10% hingga 125%. Jongkie menjelaskan ada beberapa negara Asia, hingga Ausralia yang dibidik produsen setelah peraturan ini diberlakukan dua tahun lagi.
Esemka yang menjadi mobil produk Indonesia terbaru
Di lain kesempatan, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia menyebutkan siap memproduksi mobil listrik di pabrik mereka di Karawang. Perubahan lini produksi ini dijelaskan oleh Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono untuk mengikuti tren mobil listrik dunia. Bahkan, tak menutup kemungkinan mobil listrik yang diproduksi di Tanah Air akan turut diekspor ke luar negeri.
>>> Berita informatif dalam dan luar negeri bisa Anda dapatkan di sini
Peningkatan ekspor produk mobil Indonesia terbaru
Menurut data yang diambil dari PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC), aktivitas ekspor kendaraan bermotor secara utuh (CBU) mengalai peningkatan yang signifikan. Terlihat dari peningkatan ekspor sebesar 29,75%, sedangkan ekspor kendaraan CBU mengalami peningkatan 16,53%, atau 294.396 unit.
Toyota masih menjadi contributor ekspor otomotif terbesar di Indonesia dengan angka 147.806 unit atau sekitar 62.7%, naik 5.47% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dimana Toyota Fortuner bekas mengambil 25.25% dari total ekspor, disusul Toyota Rush (27.46%) dan Avanza (15.11%). Mitsubishi dan Suzuki menyusul dengan catatan ekspor 43.168 unit dan 26.736 unit kendaraan.
>>> Ingin membeli mobil bekasToyota ? Dapatkan daftarnya hanya di sini
Wuling pun berniat untuk mengekspor Chevrolet Captiva
Gaikindo memang bertujuan untuk terus meningkatkan ekspor produk mobil Indonesia. Jongkie mengungkapkan bahwa hal ini bisa dilakukan dengan diversifikasi produk ekspor untuk memenuhi kendaraan di pasar global. Dengan beragamnya produk mobil Indonesia yang dipasarkan di luar negeri, target ekspor satu juta unit mobil dari Gaikindo pada 2025 diyakini akan tercapai.