Dilanda Resesi dan Covid-19, Warga Spanyol Beralih ke Mobil Tua Bekas

07/09/2020

Pasar mobil

4 menit

Share this post:
Dilanda Resesi dan Covid-19, Warga Spanyol Beralih ke Mobil Tua Bekas
Spanyol tengah dilanda resesi dan juga gelombang kedua penyebaran virus corona. Hal itu, membuat warga Spanyol justru beralih membeli mobil tua bekas.

Beberapa negara telah menyatakan bahwa mengalami resesi lantaran kondisi perekonomiannya kontraksi akibat dihantam penyebaran virus corona. 

Tercatat hingga saat ini sudah ada 18 negara mengalami resesi antara lain Singapura, Korea Selatan, Filipina, Thailand, Hong Kong, Jepang, Jerman, Amerika Serikat, Swiss, Kanada, Prancis, Italia, Inggris, Malaysia, Australia, Brasil, Polandia, dan juga Spanyol.

Tekanan resesi rupanya turut membuat perilaku masyarakat ikut berubah. Diberitakan Reuters, Senin (7/9/2020), di Spanyol misalnya, tekanan resesi membuat warganya justru beralih membeli mobil tua bekas karena harganya lebih murah.

Mobil bekas tua

Pameran mobil bekas di Spanyol

>>> Jelang New Normal, Penjualan Mobil Bekas di Malaysia Membludak

Menghindari Transportasi Umum

Hal itu dilakukan warga Spanyol, untuk menghindari penggunaan transportasi umum karena belum meredanya penyebaran virus corona.

Transportasi umum memang merupakan salah satu sarana penyebaran virus corona. Untuk itu saat ini disarankan bagi masyarakat beralih menggunakan kendaraan pribadi.

Dalam data industri yang dimiliki Spanyol, tren membeli mobil tua bekas dengan harga murah ini justru memicu polusi akan meningkat karena tingginya emisi yang dihasilkan. 

Berdasarkan data yang dirilis Institute Automotive Studies, penjualan mobil tua bekas yang umurnya lebih dari 20 tahun meningkat 31 persen secara year on year pada Juli dan Agustus. Peningkatannya nyaris mencapai 44.000 unit. 

Rata-rata mobil bekas tua itu dibanderol 1.400 Euro atau setara Rp 24 jutaan. Bahkan ada juga yang lebih murah dari itu yakni 500 Euro yang dirupiahkan hanya sekitar Rp 8,7 jutaan. 

>>> Merawat Mobil Tua Perlu Perhatian Khusus, Apa Saja?

Mencemari Lingkungan

Melonjaknya penjualan mobil bekas tua ini tak sebanding dengan versi barunya. Penjualan mobil baru justru hanya naik 1,1 persen pada Juli dan turun 10 persen pada Agustus. 

Kemudian, pengguna transportasi umum juga turun hingga 40 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu seperti dilansor operator angkutan umum. 

Penyusutan ekonomi yang mencapai 9 persen pada 2020 serta bertambahnya jumlah pengangguran, warga Spanyol mulai mengencangkan ikat pinggang untuk menyimpann uangnya. 

Jalanan Spanyol

Polusi diprediksi akan bertambah dan buruk bagi kesehatan paru-paru

Namun hal ini menjadi kontradiktif lantaran mereka berbondong-bondong membeli mobil tua bekas yang tak baik bagi lingkungan dan kesehatan sistem pernafasan. 

"Mobil tua bekas, meski terlihat baru tetap saja mencemari lingkungan karena aturan lingkungan saat ini lebih ketat dibandingkan 15 atau 20 tahun lalu. Setelah mengaspal puluhan tahun mobil ini justru menimbulkan lebih banyak polusi," ungkap pakar transportasi dari Greenpeace Spanyol Adrian Fernandez. 

"Ini merupakan sebuah kemunduran bila bicara soal kualitas udara. Dan ini bisa memperparah kesehatan sistem pernafasan dan Covid-19 salah satunya," lanjut dia. 

Hingga saat ini, Spanyol telah mencatat 488.513 kasus aktif Corona. Angka itu menjadi yang terbanyak di kawasan Eropa Barat. Penyebaran virus corona di Spanyol pun belum usai karena saat ini tengah mengalami gelombang kedua. 

>>> Klik sini untuk lanjut baca berita otomotif yang hot lainnya

Menjadi jurnalis otomotif di salah satu media ternama di Indonesia sejak 2016 dan telah memiliki ragam pengalaman menguji mobil hingga mengunjungi pameran otomotif tingkat dunia. Bergabung sebagai Editor di Cintamobil sejak tahun 2020. Lulusan Universitas Trisakti ini mengawali karir sebagai jurnal
 
back to top