Depresiasi Nilai, Kendaraan Jepang Punya Harga Jual Kembali Lebih Stabil

19/06/2018

Pasar mobil
Share this post:
Depresiasi Nilai, Kendaraan Jepang Punya Harga Jual Kembali Lebih Stabil
Bagi Anda yang ingin melakukan investasi ketika membeli mobil, mobil mana saja yang pantas dipertimbangkan? Situs iSeeCars memberikan jawabannya untuk harga jual kembali mobil Anda.

Situs penelitian mobil iSeeCars telah mempelajari lebih dari 4.1 Juta penjualan mobil dan mengidentifikasi 10 mobil yang terdepresiasi paling banyak selama tiga tahun. Tingkat depresiasi rata-rata sebuah mobil adalah 35% dalam tiga tahun, tapi mobil-mobil yang masuk ke dalam daftar ini kehilangan antara 46% hingga 53% dari harga jual kembali pada rentang waktu yang sama.

Depresiasi atau penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang disusutkan dari suatu aset selama umur manfaatnya. Penerapan depresiasi akan mempengaruhi keuangan, termasuk penghasilan kena pajak suatu perusahaan atau barang. Jadi, secara garis besar, depresiasi dianggap suatu kerugian dalam nilai.

Gambar yang menunjukan mobil-mobil bekas yang sedang bertumpuk di sebuah lapangan

Depresiasi kendaraan bekas bisa mengurangi harga jual kembali

Khusus bagi pemilik mobil, depresiasi berpengaruh terhadap harga jual kembali mobil baru yang sudah dibeli. Daftar depresiasi ini menimbulkan berita buruk bagi para pengemudi yang membeli mobil baru, tapi berita besar bagi pembeli mobil di pasar dan bisa digunakan untuk mencari penawaran bagus terhadap mobil bekas.

>>> iSeeCars ungkap kendaraan paling sering terkena recall

“Mobil baru dapat kehilangan lebih dari setengah nilainya dalam tiga tahun pertama kepemilikan. Meskipun hal ini membuat frustasi pemilik mobil baru, penurunan ini meciptakan peluang bagi pembeli mobil bekas untuk mendapatkan penghematan yang signifikan terhadap mobil yag ‘hampir’ baru,” jelas perwakilan iSeeCars.

Beriukt adalah 10 mobil tercepat yang mengalami depresiasi seiring dengan persentase kehilangan nilai dalam kurun waktu tiga tahun.

  • BMW Seri 5 - 52,6 persen
  • Volkswagen Passat - 50,7 persen
  • Mercedes-Benz E-Class - 49,9 persen
  • BMW Seri 3 - 49,8 persen
  • Ford Taurus - 49,7 persen
  • Chrysler 200 - 48,4 persen
  • Volkswagen Jetta - 48,1 persen
  • Audi A3 - 47,9 persen
  • Cadillac SRX - 47,2 persen
  • Buick Enclave - 46,8 persen

Setiap mobil dalam daftar ini berasal dari merek produsen Jerman atau Amerika. Rendahnya daftar depresiasi mengindikasikan reputasi kendaraan Jepang yang memiliki nilai jual kembali yang kuat dan bertahan baik sesuai dengan penelitian ini.

>>> Jangan lewatkan informasi berita pasar mobil dari seluruh dunia disini

Gambar yang menunjukan mobil BMW seri 5 yang dijual di Indonesia

BMW Seri 5 mengalami depresiasi paling besar dari kendaraan bekas

Bahkan, tidak mengherankan bahwa daftar ini sebagian besar terdiri dari sedan di pasar otomotif yang semakin dinominasi oleh SUV dan crossover. Tentu saja hal ini menjadi peluang bagus bagi konsumen yang ingin membeli sedan; cukup tunggu kendaraan bekasnya dijual di pasaran.

Lebih lanjut, jika Anda sedang mempertimbangkan untuk membeli mobil baru dengan keinginan bergonta-ganti kendaraan, Anda bisa melihat daftar mobil dengan tingkat depresiasi yang paling rendah. Sebuah SUV bisa menjadi pertimbangan yang paling logis sedangkan sedan tidak akan banyak mempertebal dompet Anda ketika dijual kembali.

>>> Berita otomotif paling lengkap bisa Anda dapatkan disini

Pria asal Minang ini menjadi salah satu tim pelopor eksistensi Cintamobil.com di Indonesia dan bergabung sejak 2017. Dengan bekal ilmu SEO yang mumpuni, Padli menjadi salah satu spesialis SEO di Cintamobil.com. Pertemuannya dengan Cintamobil terjadi pada Oktober 2017, kala Auto Portal sedang mencar
 
back to top