
Meningkatnya produksi mobil listrik menyisakan pertanyaan besar: apa yang akan dilakukan setelah siklus hidupnya berakhir yang sudah tidak bisa digunakan lagi? Sebagai salah satu pabrikan yang serius berinvestasi di segmen ini, Hyundai pun menjawab pertanyaan tersebut dengan mengubah Hyundai Ioniq 5 sebagai sebuah air purifier.
Dari suku cadang
Di tengah popularitas mobil listrik, banyak ahli yang skeptis mengenai masa pakai baterai yang lebih pendek dan membuatnya memiliki siklus hidup yang lebih rendah dibandingkan mobil bertenaga mesin konvensional. Meski mengurangi emisi, tapi hal ini membuat kendaraan dan baterai tak bisa digunakan lagi setelah siklus hidupnya berakhir.
>>> Baru Setahun Rilis, Ioniq 5 Siapkan Update Fitur dan Baterai
Pabrikan otomotif, termasuk Hyundai, menawarkan beberapa cara untuk bisa mendaur ulang kendaraan listrik menjadi hal baru ketika sudah tidak bisa lagi dikendarai. Jika sebelumnya Nissan mempertontonkan daur ulang baterai listrik dengan menjadi sumber daya dari stadion Johan Cruyff Arena di Amsterdam, Hyundai mengubah mobilnya menjadi air purifier.
Dalam video terbaru yang berjudul “Rebirth”, pabrikan Korea Selatan ini mengungkapkan bagaimana nantinya Hyundai Ioniq 5 bekas bisa dikembangkan menjadi produk baru. Hyundai siap mengadopsi berbagai teknologi yang ditawarkan pada mobil ini untuk menciptakan perangkat pembersih udara baru.
>>> Hyundai Tengah 'Racik' MPV untuk Saingi Avanza-Xpander di Indonesia?
Siapkan ekosistem daur ulang
Melalui video berdurasi 2 menit tersebut, Hyundai mempermak kembali Ioniq 5 dari berbagai komponen dan suku cadang yang ada di dalam mobil. Ini mematahkan anggapan bahwa hanya baterai listrik saja yang nantinya bisa didaur ulang ketika mobil sudah tidak lagi bisa digunakan.
Air purifier ini dibuat dari suku cadang Ioniq 5
Video ini memperlihatkan tim spesialis membongkar Ioniq 5 hingga komponen terkecilnya dan mulai membuat sesuatu dari beberapa suku cadang. Air purifier ini menggabungkan filter mobil, kipas pendingin, lampu rem, beberapa panel bodi, termasuk emblem dan bahkan velg berukuran 20 inci yang menjadi penutupnya.
Sedangkan di Indonesia, Hyundai menunjukkan komitmen mereka dengan membawa ekosistem kendaraan listrik. Selain memproduksi mobil, Hyundai memperkenalkan program daur ulang baterai bertajuk Used Battery based Energy Storage System (UBESS), dimana baterai listrik bekas akan kembali digunakan sebagai energy storage system.
>>> Harga Mobil Listrik Hyundai Lebih Murah Bila Diproduksi di Cikarang?