Beberapa bulan menjelang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) dirumorkan untuk meluncurkan mobil kompak terbaru mereka, Suzuki S-Presso.
Mobil tersebut digadang-gadang akan menjadi pengganti Karimun Wagon yang akhirnya berhenti diproduksi beberapa waktu yang lalu. Namun, hingga GIIAS 2021 terselenggara, Suzuki tak kunjung memperkenalkannya.
Meski rumornya sudah santer terdengar, akhirnya SIS memutuskan untuk menunda peluncuran Suzuki S-Presso di Indonesia
Salah satu sumber kami di SIS menyebut bahwa S-Presso masih berada di tahap pertimbangan untuk diluncurkan. Wajar saja jika mereka tak mau terburu-buru, pasalnya mobil-mobil yang didesain untuk pasar India kerap direspon dengan 'dingin' oleh konsumen di Tanah Air.
>>> Review Suzuki S-Presso 2019: Mini SUV Suzuki Untuk Anak Muda
Kenapa Tidak Suzuki Alto?
Karena pertimbangan itu, kami ingin memberikan alternatif imajiner kepada SIS. Bagaimana kalau mereka meluncurkan Suzuki Alto saja ketimbang S-Presso? Kami akan beberkan beberapa alasannya.
Pertama, konsumen Indonesia kian menerima mobil-mobil kei car yang didesain untuk pasar domestik Jepang. Tak percaya? Lihat saja kesuksesan duo Toyota Raize dan Daihatsu Rocky. Keduanya jelas bukan mobil yang diciptakan untuk selera konsumen di Tanah Air, tapi sejauh ini penjualannya cukup menjanjikan.
Meski dibuat untuk pasar Jepang, nyatanya kedua mobil ini mendapatkan respon positif di Indonesia
Yang kedua, desain imutnya akan membuka pasar Suzuki untuk konsumen yang jauh lebih muda. Apalagi di Jepang mobil ini ditawarkan dengan harga yang sangat terjangkau (di bawah Rp 200 juta) alias cocok untuk kantung milenial dan gen z.
Suzuki Alto juga merupakan mobil yang paling laku di India. Walaupun, secara desain mobil tersebut sama sekali tidak mirip dengan versi Jepangnya karena selera pasar yang berbeda. Mobil itu akhirnya digantikan oleh Suzuki S-Presso di tahun 2019.
>>> Suzuki Ikutan Garap Mobil Listrik, Bakal Dijual Rp 120 Jutaan!
Selayang Pandang Suzuki Alto 2022
Suzuki Alto 2022 memiliki panjang 3.395 mm, lebar 1.475 mm, dan tinggi 1.525 mm. Artinya, mobil ini amat sangat mungil. Sebagai komparasi, Karimun Wagon R memiliki panjang 3.600 mm, lebar 1.475 mm, dan tinggi 1.670 mm.
Tampilan fascia depan Suzuki Alto 2022
Alto dibekali dengan mesin 3-silinder 658 cc dengan teknologi mild hybrid Suzuki yang bernama Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS). Teknologi ini memberikan motor dan baterai mungil untuk melengkapi mesin kompak Alto yang akan membantu mobil untuk menghemat konsumsi bahan bakar serta akselerasi di kondisi stop & go.
Tenaga mesin tersebut memang tidak istimewa, hanya 49 HP dengan torsi 58 Nm. Sementara mesin Karimun Wagon R mampu menghasilkan tenaga 67 HP dan torsi 90 Nm.
Percayalah, mesin mungil Alto sudah cukup untuk berkendara sehari-hari di perkotaan. Rasanya di tol dalam kota pun kini sudah semakin sulit untuk berkendara dengan kecepatan lebih dari 80 km/jam.
Dibekali dengan sistem mild hybrid SHVS dengan Integrated Starter Generator dan baterai mungil
Soal fitur, Suzuki baru mengungkap satu yitu fitur keselamatan integratif bertajuk Suzuki Safety Support. Fitur ini menggunakan sensor kamera yang terletak di balik kaca depan saja, tidak ada sensor radar depan. Yes, fitur ini bekerja selakaynya Toyota Safety Sense atau Advanced Safety Assist.
Meski hanya memakai sensor kamera, Suzuki Safety Support membawa kapabilitas canggih seperti Pedal Misoperation Control depan belakang, Dual Camera Brake Support, Lane Departure Warning, Stagger Alarm, Front Departure Alert, dan High Beam Assist.