Masa pandemi yang belum usai tak menyurutkan keinginan masyarakat Indonesia untuk membeli mobil baru. Peluncuran mobil pun disambut antusias. Seperti itulah respons yang didapat PT Toyota Astra Motor saat meluncurkan Corolla Cross baru-baru ini.
Disebutkan Direktur Marketing PT TAM Anton Jimmi Suwandy, Toyota Corolla Cross 2020 disambut baik masyarakat Indonesia.
>>> Toyota Corolla Cross Punya Fitur Khusus Orang Indonesia, Apa Itu?
Tampang Corolla Cross 2020
Banyak Diburu
Baru genap dua pekan meluncur, TAM hampir mencapai target penjualan bulanan Corolla Cross 2020.
"Hasilnya bagus ya so far. SPK sudah lebih dari 160 unit sampai kemarin (19/8/2020) sejak launch," ungkap Anton saat dikonfirmasi Cintamobil.com belum lama ini.
Toyota sendiri menargetkan Corolla Cross bisa terjual sebanyak 200 unit per bulan. Ini sekaligus menyatakan menegaskan bahwa Corolla Cross akan lebih laris dari saudara kandungnya C-HR. Untuk C-HR saat pertama kali meluncur ditargetkan bisa terjual 140 unit, sementara versi hybridnya 40 unit dalam satu bulan.
Dari keseluruhan SPK tersebut, Corolla Cross varian Hybrid paling banyak diminati. Dibeberkan Anton, kontribusi varian hybrid mencapai 70 persen. Fenomena ini juga terjadi pada model C-HR. Dimana varian hybrid lebih banyak diminati ketimbang versi bensinnya.
Varian hybrid lebih diminati ketimbang versi bensin
>>> Tak Sampai Rp 500 Juta, Corolla Cross Jadi Mobil Hybrid Termurah
Beda Segmen dengan C-HR
Mengusung mesin dan platform yang sama, Toyota memang tak memungkiri bahwa Corolla Cross dan C-HR akan 'saling makan'. Meski begitu, Toyota menegaskan bahwa keduanya menyasar segmentasi yang berbeda.
"C-HR kita fokus dengan orang yang fokusnya di styling dan lebih driver oriented ya, jadi duduk di cokcpit terasa, posisi layout sangat driver oriented dan suspensi lebih rigid," tegas Anton.
"Sedangkan Corolla Cross, dari dua sisi mendapatkan kenyamanan tapi fungsinya juga jadi tidak hanya driver tapi juga penumpang, comfortnya juga diutamakan jadi kita rasa untuk customer yang balance, family dan individu juga dangan perbedaan itu kami rasa bisa meningkatkan penjualan," sambungnya.
Kembali soal peluncuran mobil baru. Toyota pun menepis anggapan nekat saat mengambil keputusan untuk meluncurkan mobil baru padahal masa pandemi belum usai. Dengan adanya peluncuran model baru diharapkan pasar otomotif yang tengah lesu bisa kembali bergairah.
"Pastinya toyota tidak nekat ya, kita punya hitung-hitungan ya dalam memenuhi kebutuhan konsumen kita bisnis ya. Kondisi market kita rasa walaupun belum normal sudah ada pergerakan," ungkap Anton.
>>> Baca berita otomotif terupdate lainnya di Cintamobil.com