Bos Mitsubishi Minta Maaf Inden Xpander di Indonesia Mengular

02/06/2021

Pasar mobil

3 menit

Share this post:
Bos Mitsubishi Minta Maaf Inden Xpander di Indonesia Mengular
Bos Mitsubishi meminta maaf terkait adanya inden yang cukup lama terhadap Xpander dan juga Xpander Cross akibat program relaksasi PPnBM dari pemerintah.

Diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap penjualan mobil di Tanah Air. Berbagai merek melaporkan adanya peningkatan penjualan berkat program diskon PPnBM yang berlaku sejak Maret hingga Desember 2021, tak terkecuali Mitsubishi. 

Pabrikan berlogo tiga berlian itu pun merasakan manisnya penjualan dua model yang berhak mendapatkan diskon PPnBM. Namun di satu sisi Mitsubishi justru meminta maaf lantaran membludaknya permintaan membuat konsumen harus menunggu sedikit lebih lama. 

Xpander-Gran Max di Luar Negeri Dipastikan Mobil Buatan Indonesia

Inden Mitsubishi Xpander mengular akibat diskon PPnBM

>>> Honda N7X Siap Hadang Mitsubishi Xpander Cross Dan Toyota Rush

Inden Mitsubishi Xpander Lama karena Permintaan Membludak

Saat ini antusiasme masyarakat dan permintaan konsumen akan model Xpander dan Xpander Cross sangat positif dengan adanya kebijakan relaksasi PPnBM yang diinisiasi pemerintah dengan penjualan dan produksi Xpander yang meningkat dua kali lipat dari sekitar 2.500 unit pada Januari dan Februari 2021, menjadi sekitar 5.000 unit pada periode Maret dan April 2021. 

“Berkat penerapan program insentif PPnBM oleh Pemerintah Indonesia, permintaan terhadap Xpander dan Xpander Cross diluar perkiraan, dan mengakibatkan penundaan terhadap proses pengiriman kepada konsumen. Untuk itu saya ingin menyampaikan permintaan maaf kepada konsumen yang masih menunggu unitnya dikirim karena permintaan yang sangat tinggi ini. Kami melakukan usaha terbaik untuk mengakselerasi dan menyesuaikan permintaan dan ketersediaan, serta memastikan konsumen segera mendapatkan unit yang sudah dipesan,” ungkap President Director PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales (MMKSI) Naoya Nakamura dalam keterangan resminya. 

Tak cuma Mitsubishi Xpander dan Xpander Cross yang permintaannya membludak. Meski tak mendapat diskon PPnBM, Pajero Sport juga mendapat respon yang sangat positif dari masyarakat Indonesia. 

Gambar menunjukkan tampilan belakang frontal Mitsubishi Xpander Cross 2019

Xpander Cross juga cukup diminati

Ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Mitsubishi yang disebut bakal mengurangi produksi mobil akibat kelangkaan chip semikonduktor secara global. Ya, sebelumnya diberitakan Mitsubishi merupakan salah satu merek yang terdampak kelangkaan chip semikonduktor.

>>> 10 Keunggulan Mitsubishi Xpander Ini Cocok Buat Pengemudi Pemula

Tak Terganggu Kelangkaan Chip Semikonduktor

Produksi Mitsubishi dipangkas hingga 30.000 unit di Jepang, Thailand, dan Indonesia. Pernyataan tersebut tentu memunculkan spekulasi Pproduksi mobil Mitsubishi di Indonesia pun ikut terganggu.

Produksi Mobil di Indonesia Terganggu Kelangkaan Chip Semikonduktor?

Kelangkaan chip semikonduktor tak halangi produksi Mitsubishi

Bisa-bisa produksi Mitsubishi Xpander, Xpander Cross, dan juga Pajero Sport makin terhambat dan berakibat waktu tunggu konsumen kian lama. Meski begitu Nakamura menegaskan bahwa aktifitas penjualan Mitsubishi Motors di Indonesia tetap berjalan normal. 

“Kami ingin mengkonfirmasi berita yang beredar saat ini terkait kelangkaan komponen semikonduktor, memiliki dampak yang terbatas terhadap pasar Indonesia. MMC secara global telah melakukan beragam upaya serta persiapan untuk mengamankan produksi dan pasokan unit di Indonesia. Sehingga kami pastikan bahwa aktivitas penjualan MMKSI tetap berjalan seperti biasa,” beber Nakamura. 

>>> Tambah Investasi, Mitsubishi Xpander Hybrid Dikembangkan di Indonesia

 
Menjadi jurnalis otomotif di salah satu media ternama di Indonesia sejak 2016 dan telah memiliki ragam pengalaman menguji mobil hingga mengunjungi pameran otomotif tingkat dunia. Bergabung sebagai Editor di Cintamobil sejak tahun 2020. Lulusan Universitas Trisakti ini mengawali karir sebagai jurnal
 
back to top