Jaguar Land Rover (JLR) telah memasuki program penelitian selama dua tahun untuk menggunakan teknologi kedirgantaraan dalam membantu pengembangan kendaraan generasi berikutnya.
>>> Jaguar Land Rover Siap Beralih ke Interior Mobil Ramah Lingkungan
Indikator yang akan diteliti JLR
Menguji Kelembaban, Suhu Permukaan, Korosi dan Kontaminan
Tujuan produsen mobil asal Inggris itu untuk proyek ini adalah untuk menghasilkan bodyshell untuk model masa depan yang lebih tahan terhadap dampak korosi dan guncangan. Sejauh ini meskipun JLR belum mengeluarkan daftar bahan uji yang terperinci, daftar bahan yang terpilih mencakup berbagai paduan logam ringan dan plastik komposit.
Untuk mempelajari material tersebut, JLR akan membangun sampel masing-masing menjadi sensor kelas dirgantara yang menguji kelembaban, suhu permukaan, korosi dan kontaminan seperti kotoran dan garam. Sensor tersebut kemudian akan diikat ke kendaraan pengembangan dan dikendarai melintasi 400.000 km hutan belantara Amerika Utara untuk menemukan kelemahan apapun yang ditemukan.
Proyek ini juga didasarkan pada penelitian Jaguar Land Rover untuk mendaur ulang limbah aluminium dari peralatan rumah tangga dan memasukkan ke dalam bodi yang digunakan oleh JLR. Perkiraan awal perusahaan menunjukkan bahwa proses tersebut dapat mengurangi emisi CO2 dari manufaktur aluminium sebanyak 26 persen di atas standar industri saat ini.
Skema daur ulang ini adalah sesuatu yang sudah diterapkan JLR dari September 2013 dan Maret 2020, perusahaan memproses ulang sekitar 360.000 ton aluminium scrap kembali ke produksi bodi mobil perusahaan.
>>> Cara Menghilangkan Baret Mobil dengan Mudah
Hasil penelitian akan digunakan untuk kendaraan masa depan JLR
Bagian dari Strategi Destination Zero
Program penelitian material terbaru JLR ini merupakan bagian dari strategi Destination Zero yang sedang berjalan sesuai dengan visi perusahaan untuk masa depan otomotif, dengan emisi nol, kecelakaan nol, dan kemacetan nol. Beberapa proyek teknologi terbaru merek tersebut telah berada di bawah bendera yang sama, termasuk sistem infotainment tanpa kontak yang baru, tampilan head-up augmented reality dan beralih ke interior plastik daur ulang yang terbuat dari limbah laut yang digunakan kembali.
Dikutip dari laman Autocar, Insinyur utama proyek JLR Matt Walters mengatakan bahwa proyek penelitian ini adalah contoh dari komitmen merek untuk mengembangkan bahan yang ringan, tahan lama, dan kuat untuk kendaraan masa depan perusahaan.
>>> Temukan informasi mobil menarik lainnya hanya di Cintamobil.com