Bimantara & Timor Pernah Jadi Mobil Nasional, Lalu Apa Kabar Esemka?

03/10/2018

Pasar mobil
Share this post:
Bimantara & Timor Pernah Jadi Mobil Nasional, Lalu Apa Kabar Esemka?
Di era 90an, Indonesia pernah mencanangkan gerakan mobil nasional yang melahirkan Bimantara dan Timor, namun akhirnya gagal dan berganti menjadi Hyundai dan Kia. Lalu apa kabar dengan Esemka, inisiasi mobil nasional yang sedang menjadi pembicaraan publik sampai saat ini?

Bicara soal mobil nasional Indonesia tidak pernah ada habisnya. Hampir semua langkah dilakukan pemerintah, mulai dari program KBNS (Kendaraan Bermotor Niaga Sederhana) yang dipopulerkan mobil Toyota Kijang, sampai ke inisiasi mobil Esemka yang sempat menjadi booming karena hasil rakitan siswa-siswa SMK 2 Surakarta.

Namun sempat ada masanya Indonesia benar-benar memiliki mobil ‘nasional’, yang mengusung nama brand dan nama mobil berbahasa Indonesia. Bahkan salah satu brand mobil nasional ini diproduksi dan dirakit pula di Indonesia. Ya , brand mobil nasional tersebut ialah Bimantara dan Timor.

Bimantara & Timor sempat jadi ikon mobil nasional Indonesia di era 90an

Bimantara & Timor di era 90an dikenal sebagai inisiasi mobil nasional era Orde Baru

Flashback ke era 90an, Indonesia pada masanya sedang booming mobil keluaran brand otomotif asal Jepang. Bahkan beberapa brand mobil Jepang sampai memproduksi dan merakit kendaraan yang dijual di Indonesia langsung di Tanah Air. Di momen ini pula, Indonesia akhirnya bisa memiliki mobil nasional yang lahir berkat bantuan pabrikan otomotif asal Korea Selatan.

FYI, Korea Selatan termasuk salah satu negara maju yang punya persaingan sengit dengan Jepang. Baik itu urusan teknologi, ekonomi, hingga urusan otomotif selalu ada persaingan yang ketat di antara kedua negara tersebut.

Persaingan ini pula yang akhirnya dimanfaatkan oleh brand mobil Korea Selatan untuk menggoyang dominasi brand mobil Jepang. Caranya melalui pengenalan model mobil sedan asal Korea Selatan, yang di-naturalisasi menggunakan nama dan nama tipe berbahasa Indonesia (termasuk diproduksi dalam negeri) sebagai mobil nasional.

>>> Baca juga: First Drive Kia Grand Sedona Diesel 2018, Siap Mengulangi Fenomena Carnival

Hyundai Elantra Bimantara Nenggala

Hyundai Elantra menjadi basis mobil Bimantara Nenggala

Tepat di tahun 1995. pada saat itu Hyundai menjadi brand pionir Korea Selatan yang hadir di Indonesia dengan PT Citra Mobil Nasional sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek. Salah satu ikon perdana Hyundai saat pertama kali masuk ke Indonesia ialah sedan Hyundai Elantra, yang uniknya justru debut pertama kali di tahun 1995 dengan nama Bimantara Nenggala karena diproyeksikan sebagai salah satu mobil nasional di Indonesia pada saat itu.

Selain Bimantara Nenggala, ada juga Bimantara Cakra yang dipasarkan sebagai re-badge dari Hyundai Accent yang debut satu tahun kemudian. Baik Bimantara Nenggala dan Bimantara Cakra dibangun melalui proses perakitan di pabrik perakitan dalam negeri, yang dilakukan di Pondok Ungu, Bekasi Barat.

>>> Yuk temukan mobil Hyundai Elantra bekas dengan harga terjangkau di Cintamobil.com

Launching Timor dengan warna putih hitam

Timor S515 saat pertama kali diperkenalkan di tahun 1996

Pattern yang dilakukan Hyundai dengan Bimantara juga dilakukan oleh brand mobil Kia, yang di-rebranding menjadi Timor yang memiliki akronim Teknologi Industri Mobil Rakyat saat masuk ke Indonesia. Kehadiran Timor juga sama menariknya dengan Bimantara, karena pada tahun 1997 PT Timor Putra Nasional melakukan rebadge pada Kia Sephia, dan kemudian diperkenalkan sebagai Timor S515 dan S516.

>>> Ingin membeli mobil Timor bekas? Cek daftar mobil Timor dijual di sini

Bedanya dengan Bimantara, Timor pada saat debut di Indonesia masih merupakan mobil produksi impor yang didatangkan dari Korea Selatan dengan kuota impor sekitar 45 ribu unit, tanpa adanya bebas pajak impor komponen dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM). Hal ini disebabkan ‘mulusnya’ gerak Timor berkat dua peraturan di era Orde Baru, yakni Instruksi Presiden Nomor 2 tahun 1996 tentang Pembangunan Industri Mobil Nasional  dan Keputusan Presiden Nomor 42 tahun 1996 tentang Fasilitas Pembebasan Bea Masuk Impor Komponen.

Brosur Timor berwarna merah

Brosur Timor S515i yang harganya lebih terjangkau ketimbang mobil sedan Jepang

>>> Kemenperin Ingin Mobil Nasional Berstandar Nasional

Soal harga, baik Bimantara maupun Timor pada masanya menjadi ‘kuda hitam’ karena lebih ekonomis dari brand mobil Jepang. Sekedar informasi, pada debut awal Bimantara Nenggala dibanderol dengan harga Rp59,5 juta, sedangkan Bimantara Cakra dibanderol dengan harga Rp39,9 juta. Timor bisa lebih terjangkau lagi karena banderol S515 dijual Rp37 juta on the road.

Harga yang bisa dibilang terpaut sekitar 50% dari brand mobil Jepang pada saat itu membuat Jepang melaporkan hal ini ke World Trade Organization (WTO) karena melanggar  General Agreements on Tariff and Trade (GATT). Alhasil pada 22 April 1998, Dispute Settlement Body WTO memutuskan bahwa program mobnas Indonesia melanggar asas perdagangan bebas.

Sejak saat itu, resmi sudah berakhir kisah Bimantara dan Timor sebagai mobil nasional di Indonesia. Bimantara pun akhirnya diperkenalkan sebagai Hyundai semenjak mobil produksi 1999 hingga saat ini. Sedangkan Timor pun akhirnya kembali menggunakan brand aslinya, yakni Kia Motors, sejak debut ke Indonesia di tahun 1999 hingga saat ini. Kepemilikan Hyundai pun saat ini sudah berada di PT Hyundai Motor Indonesia, sedangkan Kia dipegang oleh PT Kia Mobil Indonesia.

Setelah Bimantara dan Timor, akankah Indonesia memiliki mobil nasional yang memiliki nama lokal dan diproduksi di Tanah Air?

>>> Berita informasi dunia otomotif terlengkap hanya ada di Cintamobil.com

Esemka Garuda berwarna hitam

Mobil SUV tanpa logo ini diperkirakan menjadi calon mobil baru Esemka

>>> Terus lengkapi informasi Anda seputar dunia otomotif di Cintamobil.com

 
back to top