Bantu Tangani Corona, Ford Siap Produksi 50.000 Ventilator dalam 100 Hari

01/04/2020

Pasar mobil

3 menit

Share this post:
Bantu Tangani Corona, Ford Siap Produksi 50.000 Ventilator dalam 100 Hari
Bekerjasama dengan GE Healthcare, Ford Motor Company mengumumkan rencana produksi 50.000 ventilator dalam 100 hari ke depan untuk membantu penanganan COVID-19.

Ford Motor Company merespon sentilan Presiden Donald Trump untuk segera memproduksi ventilator. Dalam rilis resminya, (30/3/2020) Ford mengumumkan rencana memproduksi 50.000 ribu ventilator dalam 100 hari ke depan di pabrik Rawsonville Michigan. Setelahnya Ford menargetkan produksi hingga 30.000 ventilator setiap bulan, disesuaikan kebutuhan. Ford bakal merealisasikan rencana ini bekerja sama dengan perusahaan teknologi alat kesehatan GE Healthcare.

Foto menunjukkan pabrik Ford di Kota Rawsonville Michigan AS

Pabrik Ford di Rawsonville, Michigan Amerika Serikat dikonversi menjadi pabrik ventilator

Presiden dan CEO Ford, Jim Hackett menuturkan, rencana memproduksi ventilator merupakan wujud kontribusi perusahaan dalam membantu petugas kesehatan menangani wabah Corona. Dia berharap apa yang dilakukan bisa menolong banyak nyawa.

“Tim Ford dan GE Healthcare, yang bekerja secara kreatif dan tanpa lelah, telah menemukan cara untuk menghasilkan ventilator yang sangat dibutuhkan ini dengan cepat dan dalam jumlah yang berarti,” kata Jim Hackett. "Dengan memproduksi ventilator ini di Michigan, dalam kemitraan yang kuat dengan UAW, kami dapat membantu petugas kesehatan menyelamatkan nyawa, dan itulah prioritas No. 1 kami." tambahnya.

Sementara itu Presiden dan CEO GE Healthcare, Kieran Murphy menyampaikan apresiasi tinggi atas langkah yang dilakukan Ford mengkonversi pabriknya di Michigan menjadi tempat produksi alat kesehatan.

“Kami memuji Ford atas upayanya untuk meminjamkan kemampuan manufakturnya untuk membantu dengan cepat skala ventilator Model AE yang berlisensi Airon dan dokter dalam memerangi COVID-19,” kata Murphy.

“Pemahaman kami yang mendalam tentang industri perawatan kesehatan dengan rantai pasokan dan keahlian produksi Ford akan membantu memenuhi permintaan peralatan medis yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kami terus didorong oleh seberapa cepat perusahaan berkumpul bersama dalam cara-cara inovatif untuk mengatasi tantangan kolektif ini. " tambahnya.

Dijelaskan, ventilator yang akan diproduksi Ford bersama GE Healthcare ini menggunakan desain ventilator Airon Corp, yaitu perusahaan spesialis alat kesehatan berteknologi tinggi. Ventilator yang dihasilkan bisa beroperasi pada tekanan udara tanpa memerlukan listrik. Dengan demikian, ventilator bisa difungsikan bahkan di tempat yang tak ada listrik sekalipun.

>>> Terpaksa Berkendara Keluar Rumah saat WFH? Perhatikan 10 Hal Berikut!

Foto menunjukkan model Ventilator AE Airon Corp

Foto menunjukkan model Ventilator AE Airon Corp

Ventilator AE Airon Corp bisa digunakan dimana saja pasien berada

Ford dan GE sebelumnya sudah berkonsultasi dengan para ahli medis dalam menentukan ventilator. Dan Model AE yang berlisensi Airon dinilai paling cocok untuk perawatan pasien COVID-19. Selain tidak harus terkoneksi listrik setiap saat, Ventilator bersifat portabel dirancang untuk pemasangan cepat, sehingga mudah digunakan oleh petugas kesehatan - dan dapat digunakan di ruang gawat darurat, selama prosedur khusus atau di unit perawatan intensif, serta di mana pun pasien berada.

Secara bertahap Ford dan GE menargetkan produksi sebanyak 1.500 ventilator di akhir April 2020, lalu ditingkatkan menjadi 12.000 di akhir Mei dan 50.000 pada 4 Juli atau genap 100 hari

Disentil Presiden Donald Trump

Pengumuman di atas muncul tidak lama setelah Presiden Donald Trump 'menekan keras' General Motors dan Ford untuk segera memproduksi ventilator. Melalui akun Twitternya, Trump yang menggunakan kewenangannya sesuai Undang-Undang Produksi Pertahanan menilai dua produsen mobil itu tidak bertindak cukup cepat untuk memproduksi perangkat kesehatan di tengah pandemi virus Corona (COVID-19).

>>> Detroit Auto Show 2020 Batal, Lokasi Pameran Jadi RS Pasien Corona

Status COVID-19 di Amerika Serikat

Pandemi virus Corona (COVID-19) di Amerika Serikat mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa hari terakhir. AS kini menduduki peringkat pertama dengan kasus Corona terbanyak di dunia. Woldometers mencatat hingga 1 April 2020 pukul 02.06 GMT atau 09.06 WIB sebanyak 188.530 orang dinyatakan positif Corona. 7.251 pasien diantaranya dinyatakan sembuh dan 3.889 pasien dinyatakan meninggal dunia. Sisanya dalam penanganan medis dengan beragam status.

New York menempati urutan pertama dengan kasus positif sebanyak 75.983 orang, 1.500 pasien diantaranya meninggal dunia. Negara bagian AS paling sibuk inipun memutuskan lockdown secara penuh.

Foto menunjukkan sejumlah orang berada di tempat umum mengenakan masker

Virus Corona merajalela di Amerika Serikat

>>> Berita mobil terbaru dan terlengkap ada di Cintamobil.com

Satu-satunya anggota redaksi yang berbasis di Jawa Tengah. Bergabung di Cintamobil.com sejak 2017 sebagai Content Writer. Saat ini, kerap menulis berbagai informasi seputar lalu lintas dan perkembangan transportasi di Indonesia.
 
back to top