Ikuti kami di berita google
Tentang soal ini, Cindy Cai, Vice President of Vehicle, Sales, Service and Marketing (VSSM) Wuling Motors mengatakan: “Mungkin kami pula akan mengalami perubahan harga seperti merek lainnya. Hanya saja pada dasarnya, kalapun ada kenaikan posisi kami tetap seperti pada saat ini, memberikan harga yang bisa terjangkau oleh konsumen,” kata Cindy, Sabtu (22/10/2017).
Wuling tidak akan luput dari kenaikan harga yang bisa muncul kapan saja
Namun, Wuling tidak akan luput dari kenaikan harga yang bisa muncul kapan saja, dan dikhawatirkan akan berdampak pada harga produk Wuling. Pemain baru di arena otomotif dalam negeri ini akan berusaha untuk menjaga harganya tetap terjangkau. Walau sebenarnya kenaikan harga tersebut bukan dari Wuling sendiri, namun mematuhi kebijakan dari pemerintah.
>>> Baca juga: Wuling Siap Memperkenalkan Mobil Berharga Dibawah Rp.100 Juta
Dari awal, Wuling sudah mematok harga produknya dengan harga murah, supaya nantinya bisa dijangkau oleh pembeli. Namun dengan keputusan pemerintah yang kapan saja menaikkan harga kendaraan, mau tidak mau Wuling harus mengikuti kebijakan tersebut, namun terus menjaganya supaya tetap menjadi mobil murah yang terjangkau bagi masyarakat di Indonesia.
Wuling berharap bisa tetap bersaing dengan Avanza karena harganya yang optimal. Wuling Confero bekas hadir dalam dua tipe, yaitu Confero dan Confero S. Wuling Confero tipe terendah dijual seharga Rp 128,8 juta. Sedangkan Confero S C sebagai tipe terendah di trim S, dijual seharga Rp 150,9 juta. Untuk tipe tertinggi, Wuling Confero S L leather seat+captain seat dijual seharga Rp 165,9 juta. Harga paling mahalnya saja masih dibawah Rp 170 jutaan.
>>> Klik di sini untuk mengupdate berita baru tentang pasar mobil!
Jika mengomentari fiturnya, Wuling juga ada keunggulan. Dengan posisi mesin memanjang dan berpenggerak roda belakang, maka keunggulan yang diagung-agungkan oleh Avanza-Xenia sebagai mobil berkaki bandel otomatis dimiliki juga oleh Confero. Demikian juga dalam kemampuannya dalam mengangkut penumpang dan barang di daerah yang memiliki kontur tanjakan ataupun turunan.
