Krisis Chip Semikonduktor Bikin Inden Mazda CX-Series sampai 5 Bulan!

11/10/2021

Pasar mobil

3 menit

Share this post:
Krisis Chip Semikonduktor Bikin Inden Mazda CX-Series sampai 5 Bulan!
Krisis chip semikonduktor membuat pabrikan otomotif kesulitan untuk merakit mobil. Salah satunya Mazda yang mengaku tak bisa memenuhi permintaan konsumen.

Agen Pemegang Merek (APM) Mazda, PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) mengungkapkan bahwa penjualan mereka menurun cukup drastis selama pandemi COVID-19. Salah satu faktor utama yang menyebabkan hal tersebut adalah kelangkaan chip semikonduktor yang melanda dunia.

Chip emikonduktor berperan penting dalam perakitan mobil modern karena digunakan untuk membuat papan sirkuit yang diperlukan pada berbagai komponen kelistrikan dalam mobil.

Mobil CBU Paling Terimbas

Seperti yang kita tahu, EMI memasok mobil ke Indonesia secara impor utuh (Completely Built Up) dari Jepang. Jika mayoritas pabrikan Jepang yang merakit mobil di Indonesia tak terlalu tepengaruh, Mazda yang merakit mobil di negeri sakura menjadi salah satu yang terkena imbas dari kelangkaan semikonduktor ini.

>>> Sehari Bersama Mazda CX-Series Mengelilingi Kota Jakarta

Gambar Pabrik Mazda

Krisis chip semikonduktor membuat beberapa pabrik di Jepang harus tutup dan membuat suplai mobil terganggu

Hal tersebut diungkapkan oleh Product Planner EMI, Kenny Wala di Jakarta pada Kamis lalu (7/10). Menurutnya, krisis chip semikonduktor membuat Mazda harus menutup beberapa pabriknya dan mengakibatkan suplai mobil secara global menjadi tersendat.

"Peran kita di sini kan sebagai distributor, sementara pabrik di Jepang paling terdampak oleh kelangkaan ini. Suplainya menjadi sangat terbatas," ucap Kenny.

Kenny menambahkan bahwa semua CX-Series harus inden hingga Februari 2022. Ia menyebut bahwa Mazda CX-3 1.5L menjadi mobil yang permintaannya paling banyak.

Beberapa konsumen sudah memesan mobil tersebut di bulan Oktober dan baru bisa dikirim pada awal tahun 2022. Hebatnya, antrean panjang itu tidak membuat mereka membatalkan pesananannya.

>>> Mazda CX-5 2022 Facelift Terungkap, Ada Mode Off-Road

Pasar Otomotif di Indonesia Sudah Mulai Membaik

Gambar Mazda CX-3

CX-3 kini menjadi backbone penjualan EMI di Tanah Air

Meski kesulitan untuk memenuhi permintaan, Kenny berusaha untuk melihat fenomena ini dalam kacamata yang positif. Menurutnya, pasar otomotif di Indonesia sudah mulai membaik. Apalagi melihat permintaan yang tinggi terhadap lini produk Mazda CX-Series.

"Sekarang ini, Mazda sudah fokus kepada penjualan SUV. CX-3 1.5L berperan besar sebagai mobil yang paling banyak diinginkan konsumen. Disusul oleh Mazda CX-5," terang Kenny.

Ia menambahkan bahwa kehadiran varian entry level dengan mesin 1.5L berhasil menjaring konsumen untuk beralih ke merek yang menomorsatukan kesenangan berkendara ini. Padahal, di tahun sebelumnya CX-5 selalu menjadi backbone penjualan Mazda.

Mengawali karir sebagai jurnalis otomotif di tahun 2017, Taufan mengisi berbagai posisi mulai dari reporter, test driver, dan host untuk salah satu portal berita otomotif nasional. Kini, Ia bergabung sebagai content writer di Cintamobil.com. Taufan merupakan lulusan Hubungan Internasional Fakultas
 
back to top