Akankah Penjualan Sedan Berjaya Lagi di Indonesia?

22/09/2021

Pasar mobil

3 menit

Share this post:
Akankah Penjualan Sedan Berjaya Lagi di Indonesia?
Penjualan sedan diprediksi bisa kembali berjaya di Indonesia. Hal ini memungkinkan berkat adanya penerapan aturan PPnBM baru yang berlaku mulai 16 Oktober 2021.

Sedan memang bukan pilihan utama bagi orang Indonesia yang akan membeli mobil. Meski begitu, sedan justru lebih identik dengan simbol kesuksesan seseorang. Tapi mungkin itu dulu. Kalau sekarang, mobil jenis MPV ataupun SUV dengan banderolan harga miliaran rupiah juga sudah bisa melambangkan kesuksesan seseorang. 

Semakin ke sini sedan menurun popularitasnya. Memang tak sepenuhnya menghilang, tetapi perlahan mulai tak dilirik. Mengutip data distribusi wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sesuai segmennya, sejak tahun 1990 penjualan sedan cenderung fluktuatif. 

Gambar menunjukan Honda Civic Turbo Sedan 2016 berwarna putih dilihat dari sisi depan

Sedan masih memiliki daya tarik bagi sebagian orang

>>> Pajak Sedan Bakal Setara dengan Avanza, Harga Jadi Lebih Murah?

Penjualan Sedan di Indonesia Naik Turun

Puncaknya pada tahun 1997 yang bisa mencapai 73.215 unit dan berkontribusi 19% dari keseluruhan penjualan 386.691 unit kala itu. Kemudian setahun setelahnya, tepatnya pada saat krisis moneter penjualan sedan langsung merosot menjadi 11.941 unit. 

Tak butuh waktu lama, pada tahun 2000 penjualan sedan mulai bangkit menjadi 46.866 unit. Lalu setelahnya cenderung fluktuatif hingga pada 2015 terlihat mulai mengalami penurunan hingga 18.170 unit. Berlanjut pada 2017 yang hanya 5.198 unit dan sepanjang 2020 4.856 unit sedan terdistribusi. 

Salah satu hal yang kerap dituding sebagai penyebab merosotnya penjualan sedan adalah pengenaan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.41 tahun 2013 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor yang Dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah, sedan dengan kapasitas isi silinder sampai dengan 1.500cc dikenakan tarif PPnBM sebesar 30%. Dengan kapasitas mesin yang sama, mobil jenis lain seperti MPV justru tarif PPnBM-nya hanya 10%. Dengan begitu mobil MPV bisa dijual lebih murah. 

Foto menunjukkan Toyota Avanza 2019 tampak samping depan

Sedan kalah laris dengan MPV

Secara penjualan, sedan dan MPV memang bagai langit dan bumi. MPV saat ini menjadi kontributor terbesar keseluruhan penjualan mobil di Indonesia. 54,1 persen mobil yang terjual di Indonesia berjenis MPV. sedangkan sedan ada di posisi keenam dengan kontribusi 0,8%. 

Asa akan peningkatan penjualan mobil sedan mulai muncul saat pemerintah merilis aturan perpajakan terbaru yang tertuang dalam PP 73 tahun 2019. Dalam aturan itu, tarif PPnBM akan dikenakan sesuai dengan emisi gas buang yang dihasilkan atau konsumsi bahan bakarnya. Walhasil, pajak sedan akan setara dengan mobil MPV asalkan emisi ataupun konsumsi BBMnya pun sama. 

"Jadi nanti sedan-sedan bisa lebih murah harganya nanti mungkin lebih laku dan lain-lain, MPV laku juga sehingga nanti prinsipal dapat memproduksi kendaraan tersebut," ungkap Ketua I Gaikindo Jongkie D Sugiarto dalam webinar belum lama ini.  

Pernyataan Jongkie mungkin ada benarnya. Sedikit gambaran, saat pemerintah menerapkan diskon PPnBM 100% sejak Maret, membuat penjualan mobil sedan ikut terkerek. Toyota Vios misalnya, menjadi salah satu model dengan potongan harga paling besar berkat adanya diskon PPnBM 100%. Harga Vios turun hingga Rp 65,25 juta. 

>>> New Vios Hadir Lebih Istimewa Dibanding Model Lama

Bisakah Penjualan Sedan Berjaya Lagi?

Hal ini bahkan membuat pemesanan Vios sempat membludak dan membuat inden mengular. PT Toyota Astra Motor pun mencatat kenaikan penjualan Vios ini hampir tujuh kali lipat bila dibandingkan tahun lalu. Bila pada tahun 2020 periode Januari-Agustus hanya terjual 198 unit, maka selama delapan bulan tahun 2021 ini sudah ada 726 unit. Namun perlahan tapi pasti, Toyota mulai memenuhi permintaan konsumen sehingga inden tak lagi lama. 

Foto Toyota Vios E CVT

Penjualan Vios terlihat meningkat

"Sudah lebih baik ya kondisinya. Kita coba balance supply-nya dengan demand yang ada," jelas Direktur Marketing PT TAM, Anton Jimmi Suwandy dihubungi terpisah. 

Anton lebih lanjut menjelaskan bahwa peningkatan penjualan Vios ini memang didukung pemberian diskon PPnBM dari pemerintah. Di samping itu, pasar otomotif Indonesia terlihat mulai membaik. Meski demikian, pihaknya masih enggan memprediksi potensi peningkatan mobil sedan jikalau aturan PPnBM terbaru berlaku 16 Oktober 2021 mendatang. Tapi tak menutup kemungkinan juga bahwa sedan masih akan tetap kalah laris dengan MPV, mengingat mobil multifungsi itu amat identik dengan keluarga di Indonesia.

Kalau menurut Anda, akankah mobil sedan bisa kembali berjaya dengan PPnBM berdasarkan emisi? Atau justru aturan ini sama sekali tak berpengaruh ke penjualan sedan dan yang tetap laris tetap mobil MPV?

>>> Jajaran Sedan Nissan di Jepang Akan Disuntik Mati

Menjadi jurnalis otomotif di salah satu media ternama di Indonesia sejak 2016 dan telah memiliki ragam pengalaman menguji mobil hingga mengunjungi pameran otomotif tingkat dunia. Bergabung sebagai Editor di Cintamobil sejak tahun 2020. Lulusan Universitas Trisakti ini mengawali karir sebagai jurnal
 
back to top