Affiliator Binary Option & Lamborghini, Bagai Makan Indomie Pakai Nasi

14/03/2022

Pasar mobil

7 menit

Share this post:
Affiliator Binary Option & Lamborghini, Bagai Makan Indomie Pakai Nasi
Selain sama-sama menipu masyarakat, kesamaan para affiliator binary option di Indonesia adalah kegemaran mereka terhadap Supercar asal Italia, Lamborghini.

Jika Anda melihat anak muda berusia di bawah 30 tahun bisa sukses secara instan, kemungkinan besar kesuksesan tersebut diraih dengan cara-cara yang ilegal. Benar saja, beberapa pemuda dengan embel-embel 'Crazy Rich' yang mendapatkan popularitas dalam dua tahun terakhir ini ternyata seorang affiliator binary option.

Lantas apa itu binary option? Singkatnya, ini adalah produk keuangan di mana Anda bertransaksi dengan dua pilihan. Produk ini memiliki cara kerja selayaknya judi, yaitu menebak pergerakan harga dari produk keuangan lainnya seperti saham, mata uang, atau emas dengan mempertaruhkan sejumlah dana.

Gambar Indra Kenz

Indra Kenz menjadi affiliator pertama yang diciduk oleh Kepolisian Republik Indonesia

Affiliator binary option adalah orang-orang yang mempromosikan platform ini dengan imbal privilese. Dalam kasus ini, mereka mendapatkan komisi hingga 80% dari kekalahan para pengguna yang menggunakan affiliate link mereka.

Hasilnya tidak main-main, salah satu affiliator ini bahkan memiliki uang lebih dari Rp 500 miliar yang menganggur di rekeningnya (ehem Doni Salmanan). Itu pun setelah menggunakan uang hasil tipu-tipu tersebut untuk membeli berbagai barang mewah.

>>> Review Lamborghini Sian Roadster 2020: Roadster Langka dari Sejarah Lambo

Mayoritas dari mereka membelanjakan uangnya ke benda-benda yang serupa, mulai dari jam tangan Richard Mille, deretan motor besar, dan sebagai cherry on top, sebuah Lamborghini.

Lamborghini = Lambang Kesuksesan?

Ya, orang kaya baru (okb) sangat menyukai Lamborghini (bukan berarti semua pemilik Lamborghini adalah okb). Bukan cuma di Indonesia, influencer dan selebritis di luar negeri pun seringkali mengunggah foto atau video mereka dengan Supercar berlambang banteng ini.

Gambar Doni Salmanan

Belum sempurna 'suksesnya' kalau belum beli Lamborghini seperti Kang Doni Salmanan

Setidaknya ada dua alasan mengapa Lamborghini begitu populer di kalangan tersebut. Yang pertama, memiliki Lambo adalah sebuah pencapaian untuk memperlihatkan betapa suksesnya seseorang.

Dengan banderol miliaran hingga puluhan miliar rupiah, tentu mobil ini bukan untuk semua orang. Di sinilah media sosial bekerja. Hampir semua influencer otomotif luar negeri dengan channel YouTube populer dengan jutaan followers memiliki mobil ini. Mayoritas pengikut mereka menginginkan gaya hidup seperti para influencer tersebut.

Merebaknya influencer dan media sosial ini menjadi senjata bagi sang banteng untuk memasarkan mobil mereka secara gratis. Influencer ingin memperlihatkan bahwa mereka sudah sukses karena mampu membeli mobil mahal, dan Lambo dengan senang hati memfasilitasinya. Mengapa tidak? Ini adalah bentuk marketing yang murah bagi mereka.

Dealer Lamborghini biasanya akan menjangkau influencer media sosial dan menawarkan mereka mobil baru dan menarik untuk dikendarai selama sehari atau beberapa minggu. Selama mereka membuat konten mengenai mobil ini dan mempublikasikannya di YouTube dan Instagram, Lambo mendapatkan eksposur besar secara gratis.

>>> Lamborghini Siapkan Karya Digital Baru Berbentuk Foto NFT?

Gambar Lamborghini

Media sosial adalah tempat Lamborghini memasarkan produknya secara gratis

Cara lain Lamborghini memanfaatkan kekuatan media sosial adalah dengan mengundang para YouTuber ke kantor pusat dan pabrik mereka di Sant'Agata Bolognese, Italia, untuk tur dan pengalaman berkendara di sirkuit atau pedesaan Italia yang indah.

Mereka mengemas pemasaran dalam bentuk pengalaman sebagai orang sukses yang bisa menikmati hal-hal menarik dalam hidup. Tak bisa dipungkiri, konten ini sangat diminati. Tidak percaya? Lihat saja jumlah views konten-konten para 'sultan' saat sedang berlibur atau memamerkan kemewahan mereka yang kini dikenal sebagai flexing.

Lambo pun ikut menjual mimpi ini dalam konten media sosial yang menarik. Dario Salvelli, manajer media sosial Lamborghini menyebut bahwa unggahan Instagram mereka kerap menggunakan caption berbentuk motivasi seperti 'Bekerja keraslah hingga Anda mampu membelinya (mobil Lamborghini)'. Tak ayal, mobil ini menjadi sebuah pencitraan akan kerja keras seseorang dalam mencapai kesuksesan.

Mudah Untuk Mendapatkan Perhatian

Jika melihat katalog warna yang ditawarkan untuk sebuah Lambo, Anda akan melihat warna kuning, oranye, hijau muda, ungu, bahkan merah muda. Warna-warna mencolok ini memudahkan Anda untuk melihat Lambo saat di jalan, pusat perbelanjaan, atau di feed media sosial. Apalagi dengan desain eksterior yang agresif dan pintu yang menjulang ke atas saat sedang dibuka.

Gambar Lamborghini Aventador

Tak sulit mendapatkan perhatian ketika pintu mobil Anda terbuka seperti ini

Dapur pacu mobil ini pun dibuat untuk menarik perhatian semua orang. Mesin V12 atau V10 milik Lamborghini memiliki suara melengking yang akan membuat semua orang menoleh saat sedang dipacu. Bahkan, melihat Lamborghini yang sedang diparkir jauh lebih menarik ketimbang melihat Toyota Avanza yang digeber hingga 200 km/jam.

Sebagai influencer, selebriti, atau affiliator, mendapatkan perhatian dan engagement adalah salah satu kunci untuk tetap relevan. Dengan muncul di feed media sosial, mereka mendapatkan ketenaran yang membuat orang lain tertarik untuk mengetahui sepak terjang mereka dalam meraih kesuksesan.

Dengan menjual mimpi untuk menjadi sukses seperti mereka sebagai konten, masyarakat yang minim literasi keuangan pun tergiur untuk mengikuti jejak mereka. Layaknya makan Indomie pakai nasi, berlebihan tetapi masih kerap dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.

>>> Temukan Mobil Bekas Idaman Anda di Sini

Mengawali karir sebagai jurnalis otomotif di tahun 2017, Taufan mengisi berbagai posisi mulai dari reporter, test driver, dan host untuk salah satu portal berita otomotif nasional. Kini, Ia bergabung sebagai content writer di Cintamobil.com. Taufan merupakan lulusan Hubungan Internasional Fakultas
 
back to top