Ada Peran Wanita Indonesia di Balik Fitur Autopilot Tesla

23/12/2020

Pasar mobil

3 menit

Share this post:
Ada Peran Wanita Indonesia di Balik Fitur Autopilot Tesla
Fitur canggih dalam mobil Tesla tak perlu diragukan lagi. Tapi perlu diketahui bahwa di balik fitur canggihnya yakni Autopilot ada peran orang Indonesia.

Siapa sangka di balik kecanggihan fitur Autopilot milik Tesla terdapat peran wanita Indonesia dalam pengembangannya? Adalah Moorissa Tjokro yang kini berprofesi sebagai Autopilot Software Engineer untuk Tesla di San Fransisco, California. 

Diberitakan laman VOA Indonesia, Moorissa bekerja dengan perusahan bidikan Elon Musk itu sejak tahun 2018.

pabrik Tesla

Pabrik Tesla di AS

>>> Tesla Datang ke Indonesia Januari 2021, Bahas Kendaraan Listrik

Bertugas Mengevaluasi Perangkat Autopilot

Kala itu Moorissa ditunjuk oleh Tesla untuk menjadi seorang Data Scientist, yang juga menangani perangkat lunak mobil. Hingga akhirnya kini mengenyam tugas sebagai Autopilot Software Engineer. 

Moorissa Tjokro Tesla

Ini sosok Moorissa Tjokro (dok.Moorissa dari VOA)

“Sekitar dua tahun yang lalu, temanku sebenarnya intern di Tesla. Dan waktu itu dia sempat ngirimin resume-ku ke timnya. Dari situ, aku tuh sebenarnya nggak pernah apply, jadi langsung di kontak sama Tesla-nya sendiri. Dan dari situlah kita mulai proses interview,” ungkap Moorissa.

Saat ini ia bertugas untuk mengevaluasi perangkat lunak autopilot, serta melakukan pengujian terhadap kinerja mobil, juga mencari cara untuk meningkatkan kinerjanya.

“Kita pengin banget, gimana caranya bisa membuat sistem itu seaman mungkin. Jadi sebelum diluncurkan autopilot software-nya, kita selalu ada very rigorous testing, yang giat dan menghitung semua risiko-risiko agar komputernya bisa benar-benar aman untuk semuanya,” jelas Moorissa. 

Fitur Full-Self-Driving ini adalah salah satu proyek terbesar Tesla yang ikut digarap oleh Moorissa, yang merupakan tingkat tertinggi dari sistem autopilot, di mana pengemudi tidak perlu lagi menginjak pedal rem dan gas.

Mobil Tesla

Produksi mobil listrik ternama dari AS ini terus digenjot

>>> Mengintip Mobil Bekas Tesla di Indonesia, Berapa Sih Harganya?

Profesi yang Langka untuk Wanita

Dijelaskan Moorissa bahwa penggarapan fitur ini 'benar-benar susah' dan telah memakan jam kerja yang sangat panjang, khususnya untuk tim autopilot, mencapai 60-70 jam seminggu.

“Sebagai Autopilot Software Engineer, bagian-bagian yang kita lakukan, mencakup computer vision, seperti gimana sih mobil itu (melihat) dan mendeteksi lingkungan di sekitar kita. Apa ada mobil di depan kita? Tempat sampah di kanan kita? Dan juga, gimana kita bisa bergerak atau yang namanya control and behavior planning, untuk ke kanan, ke kiri, maneuver in a certain way,” ucap Moorissa.

Sehari-harinya, perempuan kelahiran tahun 1994 ini bertugas untuk mengevaluasi perangkat lunak autopilot, serta melakukan pengujian terhadap kinerja mobil, juga mencari cara untuk meningkatkan kinerjanya.

Kehadiran Moorissa dalam tubuh Tesla sebagai Autopilot Engineer merupakan sebuah prestasi mengingat hanya terdapat enam perempuan. Moorissa merupakan salah satu diantara enam perempuan tersebut dari total 110 Autopilot Engineer. 

>>> Jokowi Undang Tesla Berkunjung ke Indonesia

Menjadi jurnalis otomotif di salah satu media ternama di Indonesia sejak 2016 dan telah memiliki ragam pengalaman menguji mobil hingga mengunjungi pameran otomotif tingkat dunia. Bergabung sebagai Editor di Cintamobil sejak tahun 2020. Lulusan Universitas Trisakti ini mengawali karir sebagai jurnal
 
back to top