
PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) dilaporkan hingga Februari 2020 lalu telah berhasil mengekspor sebanyak 800 unit Isuzu Traga menuju pasar Filipina. Model yang telah memenuhi standar emisi Euro4 ini dikatakan tahun ini memiliki target ekspor ke Filipina sebanyak 6.000 unit.
Tampilan depan dari Traga
>>> Review Isuzu Traga 2018, Bukan Sekadar Panther Tanpa Hidung
“Periode Januari hingga Februari 2020, Isuzu Traga telah berhasil diekspor sebanyak 800 unit. Kami targetkan Traga menuju 20 negara lainnya. Kami juga lagi melakukan study ke pasar lainnya, karena jika ingin masuk ke pasar lainnya kita harus mempelajari juga kebutuhan pasar yang dituju.” kata Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Ernando Demily saat ditemui di GIICOMVEC 2020 akhir pekan lalu (5/3).
Isuzu Traga merupakan salah satu produk andalan dari Isuzu Indonesia dengan taksiran penjualannya bekisar 450 unit per bulan. Model tersebut dilaporkan juga telah memenuhi standar emisi Euro4 untuk untuk pasar ekspor. “Kalau Traga untuk pasar ekspor sudah memenuhi standar emisi Euro4.” ujar Harmoko Setyawan, Department Head Prototype and Test Department PT IAMI, ditemui di sebuah acara diskusi di JCC Senayan, Jakarta (6/3).
>>> Serupa Tapi Tak Sama, Ini 10 Perbedaan Detail Traga Ekspor Dengan Lokal
Traga sangat diminati oleh pasar komersial di Indonesia dan juga Filipina
Sementara itu Pasar Filipina sendiri merupakan negara tujuan ekspor pertama dari Traga dengan target pengiriman sebanyak 6.000 unit. Jika berjalan mulus Traga akan berkontribusi pada devisa Negara sebanyak $66.000.000 per tahun. Tak hanya Filipina saja, dalam tiga tahun ke depan, Isuzu Indonesia juga berencana untuk memperluas negara tujuan ekspor Isuzu Traga hingga lebih dari 20 negara; pasar Asia Tenggara, Timur Tengah, Amerika Latin, serta beberapa negara lainnya di pasar Afrika.
Ekspor Traga tidak hanya akan berdampak pada lingkaran internal dari Isuzu Indonesia, melainkan juga pada lingkaran eksternal bisnis Isuzu. Kegiatan ekspor membutuhkan penambahan supplier hingga total supplier yang terlibat mencapai 119 perusahaan. Secara keseluruhan, ekspor akan memberikan tambahan penghasilan bagi para supplier hingga $9.000.000 per tahun, serta penambahan omset untuk perusahaan logistik dapat mencapai $300.000 per tahun.
>>> Jangan lupa klik sini untuk simak berita otomotif lainnya