Taliban Perkenalkan Hada 9, Sports Car Pertama dari Afghanistan

Afghanistan memang bukanlah negara yang dikenal dengan industri otomotifnya. Tapi siapa sangka jika negara yang masih sering diselimuti oleh kontroversi dan konflik ini berhasil merancang dan mengembangkan sports car di ibukota negara tersebut, Kaboul.

Gunakan mesin Toyota Corolla

Dikenal juga dengan nama Hada 9, mobil sport ini merupakan hasil karya Muhammad Raza Ahmadi, CEO Entop yang telah bekerja selama lima tahun terakhir dengan Institut Kejuruan Teknis Afghanistan (ATVI) untuk mengembangkan mobil.

>>> Simak harga mobil baru dengan promo terbaik hanya di sini

Hada 9 dikembangkan menggunakan mesin Toyota Corolla 2000

Dengan sasis tube-frame, suspensi pushrod, serta bodi komposit, mobil ini mendapatkan mid-engine sebagai ciri khas mobil performa tinggi. Ditenagai oleh mesin bensin 4-silinder milik Toyota Corolla tahun 2000 berkapasitas 1.8 liter dengan kode 2ZR-FE yang dipasang melintang di belakang kokpit.

Mesin ini menghasilkan tenaga maksimal hingga 140 PS pada putaran 6.000 rpm dan torsi puncak 173 Nm pada 4.400 rpm. Tenaga yang tidak terlalu tinggi jika dibandingkan dengan sports car lainnya. Namun sasis mobil ini dirancang untuk memberikan ruang bagi teknologi hybrid maupun powertrain listrik penuh di masa depan.

>>> Unit Terbatas, Beli Toyota GR Corolla 2023 Harus Menang Lotre

Didukung pemerintah Taliban

Ahmadi mengibaratkan mobil ini sebagai “Angsa Hitam”, karena orang Eropa terkejut ketika mereka menemukan angsa hitam, yang biasanya diketahui berwarna putih hitam, di Australia pada tahun 1600-an.

“Angsa itu berwarna putih, tetapi ketika benua Australia ditemukan (oleh orang Eropa), orang menyaksikan sebaliknya,” katanya. “Ini juga berlaku untuk Afghanistan. Orang asing percaya bahwa semua orang di Afghanistan miskin dan membutuhkan bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup.”

Afghanistan masih dilanda konflik sejak kembalinya Taliban

Pengembangan Hada 9 sendiri didukung oleh pemerintahan Taliban di Afghanistan sebagai penanda industri manufaktur di negara tersebut. Namun hingga kini, belum ada rencana lebih lanjut mengenai produksi maupun pemasaran mobil ini.

Sementara para kritikus menyarankan pemerintahan Afghanistan untuk lebih banyak fokus pada reformasi kebijakan sosial dan budaya dibandingkan masuk ke dalam industri otomotif yang masih harus membutuhkan lebih banyak dukungan.

>>> Dari Mana ISIS dan Taliban Mendapatkan Truk Pikap Toyota?