Suzuki New Carry sebenarnya sudah layak dapat teknologi SHVS
Di antara semua produk yang dijual Suzuki Indonesia mulai dari sepeda motor, mobil, bahkan motor tempel, bisa dibilang produk Suzuki New Carry sangat merajai. Pikap ringan ini mampu terjual 44.391 unit jauh meninggalkan model lainnya semisal di kelas passanger car yang dari dari total gabungan 8 model hanya terjual 37.853 unit.
Layak Dapat Suntikan Teknologi Terkini
Berbekal catatan emas tersebut, sudah seharusnya PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) selaku pemegang merek dagang Suzuki di Indonesia memberi perhatian lebih terhadap produk ini. Menurut tim Cintamobil.com ia layak mendapatkan teknologi ter-update Smart Hybrid by Suzuki (SHVS).
Namun pastinya banyak pertimbangan yang harus dilakukan PT SIS sebelum mengupdate New Carry dengan teknologi SHVS. Sebab di kelas mobil niaga ringan selain harga yang jadi pertimbangan utama, kemudahan perawatan dan harga parts jadi hal yang harus dipertimbangkan. Lalu juga perlu studi, apa perlu pick-up smart hybrid?
Teknologi SHVS hanya baru ada di kendaraan penumpang Suzuki
Meski demikian, "Pergerakan global dan juga pergerakan pemerintah kita juga sudah mengarah ke aspek lingkungan, dan kita juga melihat beberapa pergeseran dari perpajakan kan sudah berdasarkan CO²," kata Joshi Prasetya, selaku Strategic Planning Department Head PT SIS.
"Jadi kalau ditanya apakah kita akan terus (meluncurkan) kendaraan ramah lingkungan sih, jawabannya pasti ya. Karena itu juga mempunyai nilai manfaat yang cukup besar dengan adanya beberapa sektor pajak yang menguntungkan untuk kendaraan yang ramah lingkungan," jelas Joshi sapaan akrab Joshi Prasetya.
>>> Suzuki Carry Jadi Mobil Terlaris Suzuki Tahun 2023
Pasar Pikap Ringan Turun Tapi Carry Bertaji
New Carry merupakan salah satu, "Segmentasi pasar kita adalah di low commercial atau segmentasi usaha mikro. Surprisingly selama pandemi itu kita sangat-sangat terbantu oleh New Carry," kata Randy R. Murdoko Asst. to Dept. Head 4W Sales PT SIS.
"Bahwa ekonomi kita walaupun sulit tapi bisnis-bisnis yang ditopang oleh Suzuki New Carry kita memang harus terus berlanjut, (sektor) perdagangan, (sektor) transportasi, (sektor) logistik, perusahaan-perusahaan air minum untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," sebut Randy nama depan Randy R. Murdoko.
Purna jual Suzuki New Carry menjangkau ke pelosok-pelosok
Randy pun yakin, "Jadi kami percaya bahwa New Carry kami selama pandemic itu survive, bahkan jadi kontributor yang baik, jadi kalau kondisi ekonomi-nya seperti 2024 seperti kita tahu ya ada beberapa agenda besar, tapi menurut kami, (karena) kami sudah survive di pandemi, jadi kami optimis New Carry kami juga optimis," jelasnya.
"Untuk New Carry Pick Up sendiri memang dibandingkan dengan tahun lalu terjadi penyusutan, secara total market Low Commercial di Indonesia memang terjadi adjustment (penyesuaian) atau penyusutan," tutur Randy.
Teknisi sedang melakukan perawatan Suzuki New Carry
"Setelah kita lihat memang setelah pandemi, ekonomi itu memang secara umum membaik tapi memang bounceback-nya masih belum sesuai ekspektasi kita namun tetap (menunjukkan) pertumbuhan yang positif," katanya.
"Mengenai New Carry kita sendiri, mungkin kita juga menginformasikan berdasarkan data Gaikindo di tahun 2023 secara retail sales pembukuan penjualan, saat ini New Carry market share 49% masih menjadi kendaraan komersial nomor satu di Indonesia. New Carry kita masih menjadi nomor satu di Indonesia, dan masih menjadi yang dipercaya (oleh konsumen) di Indonesia," tutupnya.
>>> Lirik Lagi Suzuki New Carry Pick Up Luxury, Jagoan Cari Duit Layak Dikoleksi