Mercedes-Benz bekas adalah salah satu brand otomotif di dunia yang saat ini tergolong cepat ‘melek’ akan potensi generasi Y atau lebih dikenal sebagai millenials. Dengan cepat, Mercedes-Benz yang selama ini dekat dengan kalangan eksekutif sukses dari generasi baby boomer hingga gen X, kini bisa lebih masuk ke generasi millenials yang sangat ekspresif, aktif, dan sangat intuitif terhadap segala hal berbau digital dan teknologi.
Langkah yang dilakukan Mercedes-Benz tergolong cerdas. Bukan dengan membuat line-up mereka yang sudah ada menjadi diposisikan untuk anak muda, namun justru melakukan diversifikasi dan melahirkan line up yang sangat berjiwa muda dengan memadukan unsur stylish, kepraktisan, ketangguhan, serta mudah dikemudikan di kawasan urban. Hasilnya adalah keluarga baru Mercedes-Benz bernama New Generation Compact Cars (NGCC).
Agak flashback ke era 90-an, Mercedes-Benz sejatinya sudah mencoba untuk membangun mobil khusus untuk anak muda menurut standar di era tersebut. Hasilnya ialah Mercedes-Benz A-Class, sebuah city car kompak dari Three Pointed Star yang diperkenalkan pada 1997 silam. Setelah dua generasi Mercedes-Benz A-Class W168 (1997-2004) dan W169 (2004-2012) plus Mercedes-Benz B-Class W245 (2006-2011) nampaknya tidak serta merta membuat Mercedes-Benz menjadi ramah untuk kaum millenials.
Lima model Mercedes-Benz yang masuk ke dalam keluarga NGCC fase pertama
Barulah di tahun 2011, Mercedes-Benz membuat terobosan dengan menciptakan satu platform bernama Modular Front Architecture (MFA) yang kemudian digunakan untuk Mercedes-Benz B-Class generasi kedua (W246) dan Mercedes-benz A-Class generasi ketiga (W176). Dengan platform yang sama kemudian berkembang lagi menjadi model-model baru seperti Mercedes-Benz CLA (C117) dan Mercedes-Benz CLA Shooting Brake (X117), serta Mercedes-Benz GLA (X156).
>>> Baca juga: Si Kuda Hitam Pengalah Xpander Siap Intai Avanza di Tahta LMPV
Diversifikasi NGCC yang meliputi versi hatchback, MPV, SUV, estate, serta 4-door coupé ini nyatanya sukses membawa konsumen baru untuk Mercedes-Benz, khususnya untuk kalangan millenials dan kaum urban berjiwa muda. Padahal masing-masing model di keluarga NGCC berbasis dan bermesin sama, dengan muka depan yang mirip-mirip, plus interior yang 11-12 sama antara satu dan lainnya. Buktinya dalam skala global tercatat lebih dari 5.555.555 unit keluarga NGCC Mercedes-Benz terjual di seluruh dunia.
Mercedes-Benz CLA & GLA: NGCC Fase Pertama Bercitra Sensual & Tangguh
Mercedes-Benz CLA 200 AMG Line (Kiri) & Mercedes-Benz GLA 200 AMG Line (Kanan)
Bisa dikatakan seluruh keluarga NGCC fase pertama semuanya sempat dipasarkan di Indonesia. Namun untuk tahun 2018, keluarga NGCC fase pertama yang bisa Anda miliki saat ini adalah Mercedes-Benz CLA dan Mercedes-Benz GLA. Dan sebagai saudara se-platform, gatal rasanya jika kami tak menyandingkan kedua model yang paling rasional dan cukup terjangkau sebagai tiket gerbang masuk ‘lounge Stuttgart’. So, inilah mereka Mercedes-Benz CLA 200 AMG Line dan Mercedes-Benz GLA 200 AMG Line!
>>> Mungkin Anda tertarik: Review Mercedes-Benz CLA 200 AMG Line 2018
Sosok Mercedes-Benz CLA 200 AMG Line
Sesuai namanya, Mercedes-Benz CLA 200 AMG Line adalah anggota keluarga NGCC dengan konsep desain sensual 4-door coupé yang dibangun berdasarkan Concept Style Coupé (2012), dan bisa dikatakan disebut sebagai compact luxury sedan. Ia diposisikan di bawah Mercedes-Benz CLS. Mercedes-Benz CLA 200 AMG Line juga merupakan sedan pertama Mercedes-Benz hadir dengan sistem penggerak roda depan.
Tampang gagah Mercedes-Benz GLA 200 AMG Line bersanding dengan Mercedes-Benz CLA 200 AMG Line
Beda lagi dengan Mercedes-Benz GLA 200 AMG Line. Ia dibangun sebagai mobil kendaraan compact SUV yang dirancang dengan taste desain lebih tangguh, sekalipun kemungkinan besar penggunaan Mercedes-Benz GLA 200 AMG Line lebih condong di dalam kota. Dengan ground clearance cukup tinggi, jadikan mobil Mercedes-Benz GLA lebih aman jika harus melewati jalanan perkotaan di Indonesia yang sedang dalam tahap pembangunan secara masif, sehingga kondisi jalan terkadang tidak semulus yang diharapkan.
>>> Baca juga: Review Mercedes-Benz X-Class 2019 Indonesia
Desain dashboard dan jok Mercedes-Benz CLA & GLA sekilas sangat identik satu dengan lainnya
Di dalam kabin, sangat terasa bahwa Mercedes-Benz CLA 200 AMG Line dan Mercedes-Benz GLA 200 AMG Line sama-sama memiliki kabin yang 11-12 kemiripannya. Mungkin untuk orang yang sangat awam akan merasa bahwa kedua interior mobil ini sama persis. Untung saja pengguna yang tech-savvy bakal merasa puas karena dimanjakan sistem infotainment Mercedes-Benz COMAND yang bisa terintegrasi dengan Apple CarPlay dan Android Auto.
Ciri perbedaan yang sangat mencolok akan kedua model ini adalah saat melihat area jok belakang. Secara headroom, untuk GLA 200 AMG Line sedikit manusiawi ketimbang CLA 200 AMG Line yang lebih sempit karena desain roofline a la coupé . Untung saja hal ini dikompensasi oleh atap panoramic sliding sunroof untuk masing-masing model.
Baik Mercedes-Benz CLA & GLA sama-sama menggunakan mesin 1.6 liter 4-silinder turbo
Soal performa, sekalipun Mercedes-Benz CLA 200 AMG Line dan Mercedes-Benz GLA 200 AMG Line memiliki spesifikasi yang sama 1.6 liter 4-silinder turbo dengan tenaga mesin 156 dk dan torsi 250, yang disalurkan ke roda depan melalui transmisi otomatis 7G-Tronic dengan kopling ganda. Hanya saja secara adu kecepatan CLA 200 AMG Line (0-100 km/jam = 7,9 detik dan top speed 230 km/jam) lebih baik dibanding GLA 200 AMG Line (0-100 km/jam = 8,4 detik dan top speed 215 km/jam).
Di balik semua kemiripan yang dimiliki kedua model ini, tersimpan satu value penting yang membuat kedua mobil ini saling melengkapi sebagai bagian keluarga NGCC, dan bukan menjadi siapa yang terbaik di antara masing-masing. Value tersebut ialah karakter.
>>> Dapatkan informasi mobil baru lebih lanjut hanya di sini
Masing-masing keluarga NGCC Mercedes-Benz fase pertama menawarkan karakteristik tersendiri
Mercedes-Benz CLA 200 AMG Line dengan banderol harga Rp785 jutaan (off-the-road) menawarkan karakter sensual secara penampilan maupun deru performa menggoda yang siap tersaji setiap injakan pedal gas. Sedangkan Mercedes-Benz GLA 200 AMG Line yang dijual dengan harga Rp745 jutaan (off-the-road) lebih menyajikan kepraktisan berkendara di kawasan urban, dengan kemewahan dan teknologi yang pastinya sudah mengikuti standar keluarga Mercedes-Benz.
Masa Depan NGCC
Dengan masa produksi sejak 2011, bisa dibilang keluarga NGCC di ranah line-up Mercedes-Benz sudah berusia cukup tua. Dan bahkan saat ini hanya tersisa dua model Mercedes-Benz CLA dan Mercedes-Benz GLA saja yang masih merupakan bagian keluarga NGCC fase pertama.
Mercedes-Benz A 200 Progressive Line sudah menggunakan platform MFA2
Perkembangan NGCC fase kedua jelas sudah bergulir dengan Mercedes-Benz A-Class (W177) yang didapuk sebagai model pertama dari keluarga NGCC terbaru ini. Indonesia bahkan sudah bisa memiliki keluarga NGCC fase kedua dimana Mercedes-Benz A200 Progressive Line sudah bisa dipesan di diler resmi Mercedes-Benz di Indonesia.
Dengan platform baru MFA2, Mercedes-Benz dicanangkan akan merilis hingga 8 model kendaraan baru untuk keluarga NGCC fase kedua nantinya. Beberapa model yang sudah diproduksi ialah Mercedes-Benz A Class Sedan (V177) dan Mercedes-Benz B-Class (W247). Dan masih ada line-up seperti Mercedes-Benz CLA, CLA Shooting Brake, GLA, dan model baru Mercedes-Benz GLB diperkirakan akan menyusul diperkenalkan dengan tetap mengedepankan spirit NGCC sebagai mobil anak muda menurut ‘paham Stuttgart’.
Tonton video terbaru Cintamobil TV mengenai Mercedes-Benz CLA 200 AMG Line dan Mercedes-Benz GLA 200 AMG Line di video berikut ini
>>> Informasi dunia otomotif dalam dan luar negeri terlengkap hanya di Cintamobil.com