Toyota mulai mengalihkan fokusnya dengan memperkenalkan mobil ramah lingkungan dengan emisi rendah, salah satu langkahnya termasuk rencana penggantian varian diesel dengan hybrid. Namun, beberapa model MPV, SUV, dan pickup mereka masih menggunakan mesin Diesel, salah satunya Kijang Innova.
>>> Fitur Kijang Innova kurang banyak, ini reaksi TAM
Mesin Diesel 2GD-FTV yang digunakan Kijang Innova
Mesin Diesel terbukti masih jadi pilihan untuk Kijang Innova di Indonesia. Menurut catatan penjualan GAIKINDO dalam periode Januari-Juni, dari 26.845 unit Innova yang terjual, total 14.895 unit (atau setara 55,5%) menggunakan mesin Diesel 2GD-FTV berkapasitas 2,4 liter berteknologi D4-D itu.
>>> Sedang cari mobil bekas Toyota bekas? Lihat daftarnya di sini
Hal sama juga terjadi di India di mana, Toyota Innova Diesel mendominasi penjualan. Namun, dengan peraturan emisi baru yang akan efektif mulai April 2020, dan Real Driving Emissions (RDE) mulai diwajibkan 2023 mendatang, rasanya India akan mengikuti negara-negara Eropa lain yang mulai meninggalkan mesin diesel sejak tahun lalu.
“Opsi mesin Diesel untuk Toyota Innova generasi terbaru tampaknya akan hilang. Toyota akan mengembangkan generasi terbaru Innova dengan hybrid, dan mengingat ketentuan emisi yang lebih ketat serta efisiensi bahan bakar, rasanya strategi ini masuk akal,” ujar salah satu petinggi Toyota India yang bertanggung jawab dalam area pengembangan.
>>> Simak berita seputar mobil baru di sini
Kijang Innova jadi salah satu model Toyota terlaris di India
Pernyataan tersebut seakan mengonfirmasi masa depan Toyota Innova, yang akan ditawarkan dengan mesin bensin serta mesin hybrid. Jika Toyota tak mengembangkan mesin Diesel yang dapat memenuhi standar emisi, bukan mungkin Toyota Fortuner bekas juga akan beralih dari Diesel ke Hybrid.
Lalu bagaimana dengan pasar Indonesia, apakah Toyota akan menghadirkan Kijang Innova Hybrid sebagai pengganti Kijang Innova Diesel yang punya banyak peminat, dan jadi andalan saat ini?