Semakin tinggi posisi seorang eksekutif, pastinya membutuhkan kendaraan yang bisa merepresentasikan kesuksesan dirinya. Apalagi jika Anda adalah eksekutif sukses dengan bonus tahunan di kisaran Rp1.5 Miliar, bukan tidak mungkin awal tahun ini Anda sedang menimbang memilih mobil apa yang tepat untuk Anda.
Nah kalau Anda adalah eksekutif sukses yang gemar mobil sedan, kami bisa yakini bahwa mobil Mercedes-Benz akan ada di top list brand mobil yang akan Anda pilih. Namun pertanyaannya, lebih baik membeli sedan Mercedes-Benz bekas manakah yang tepat untuk Anda?
Komparasi Mercedes-Benz E 350 EQ Boost 2019 melawan Mercedes-Benz S 400 L 2015
Di awal tahun 2019, jika Anda memiliki budget di kisaran Rp1,5 Miliar-Rp2 Miliar, sudah ada 2 opsi mobil Mercedes-Benz sedan yang bisa Anda pilih. Pilihan pertama adalah mobil baru Mercedes-Benz E 350 EQ Boost keluaran 2019, dan pilihan kedua adalah mobil bekas Mercedes-Benz S 400 L 2015. Keduanya memiliki value kuat, yakni teknologi mutakhir dan kemewahan paripurna.
Agar Anda tidak bingung memilih mobil sedan Mercedes-Benz terbaik mana yang akan Anda beli, Cintamobil.com siap membantu Anda dengan menghadirkan komparasi Mercedes-Benz E 350 EQ Boost 2019 vs Mercedes-Benz S 400 L 2015 berikut ini
Komparasi Mercedes-Benz E 350 EQ Boost 2019 vs Mercedes-Benz S 400 L 2015: Eksterior
Harus diakui bahwa Mercedes-Benz E 350 EQ Boost 2019 yang berkode bodi W213 dan Mercedes-Benz S 400 L 2015 memang memiliki kesamaan bentuk secara kasat mata dari segi eksterior.
Sosok Mercedes-Benz S 400 L 2015 memang tergolong bongsor
Jika berkaca pada faktor dimensi, Mercedes-Benz S 400 L 2015 lebih terlihat bongsor dengan postur bodi 5246 x 1899 x 1494 mm (p x l x t). Bandingkan dengan Mercedes-Benz E 350 EQ Boost 2019 yang berpostur bodi 4,923 mm x 1,852 mm x 1,460 mm (p x l x t). Namun jika harus diperhatikan secara penampilan, pendekatan kedua Mercedes-Benz ini memang cukup bertolak belakang, sehingga memperkuat karakteristik penggunanya.
Di satu sisi, Mercedes-Benz S 400 L 2015 tampil bak sedan rasa ‘kereta kencana’ yang prestisius lewat detil-detil aksen chrome di area grille dan desain headlight LED Intelligent Light System. Penggunaan velg 19 inci 5-twin spoke dan sistem twin tailpipe berbentuk persegi panjang memperkuat tampilan sedan tertinggi di keluarga Mercedes-Benz ini.
Tampang lebih tegas disajikan Mercedes-Benz E 350 EQ Boost 2019
Lain halnya dengan mid-size luxury sedan terbaru Mercedes-Benz di 2019, Mercedes-Benz E 350 EQ Boost 2019. Tampilan maskulin coba disajikan mobil ini lewat bentuk bumper dan grille yang agresif mengikuti gaya eksterior AMG Line, serta sorot mata tajam LED High Performance dengan garis LED Daytime Running Light ganda. Hal yang sama juga berlaku di sektor pemilihan ‘sepatu’ mobil ini yang menggunakan velg 19-inch AMG 5-twin spoke light-alloy.
Komparasi Mercedes-Benz E 350 EQ Boost 2019 vs Mercedes-Benz S 400 L 2015: Interior
Saat masuk ke dalam interior, baru terasa betapa berbeda secara signifikan interior Mercedes-Benz E 350 EQ Boost 2019 dan Mercedes-Benz S 400 L 2015. Perbedaan signifikan ini terkait dengan desain kabin, fitur yang tersedia, hingga material yang digunakan.
Penampilan kabin Mercedes-Benz E 350 EQ Boost 2019
Mari menilik penampilan kabin pendatang baru Mercedes-Benz E 350 EQ Boost 2019. Menggunakan desain setir baru dengan tombol multifungsi yang dibekali touchpad, kabin Mercedes-Benz terasa futuristik berkat dua layar 12.3 inci widescreen cockpit dan COMAND online sebagai fitur hiburan. Dalam hal kualitas material, Mercedes-Benz E 350 EQ Boost 2019 sudah menggunakan material leather Nappa dan material wood panel.
Penampilan kabin Mercedes-Benz S 400 L 2015
Beda kisahnya dengan Mercedes-Benz S 400 L 2015. Kemewahan paripurna sangat terasa di dalam kabin bermaterial Leather dan designo sunburst myrtle wood trim. Secara desain dashboard pun Mercedes-Benz S 400 L 2015 sudah lebih dulu menggunakan format dua layar 12.3 inci, serta pengoperasian COMAND beserta fitur mobil ada di konsol tengah dengan trackpad dan kenop putar yang secara tampilan lebih ekslusif. Menariknya di area setir menggunakan format palang dua dengan panel kayu di lingkar kemudi, dan dipadukan plakat bertuliskan Mercedes-Benz, serta tombol multifungsi dan paddle shift sudah menjadi standar.
Komparasi Mercedes-Benz E 350 EQ Boost 2019 vs Mercedes-Benz S 400 L 2015: Fitur
Oke, mari membahas fitur ‘mewah apa saja yang kemudian dihadirkan oleh mobil baru Mercedes-Benz E 350 EQ Boost 2019 dan mobil bekas Mercedes-Benz S 400 L 2015.
Kedua mobil sedan Mercedes-Benz yang kami komparasi sama-sama sudah dibekali sistem hiburan COMAND Online
Dari sektor hiburan, baik E 350 EQ Boost 2019 dan S 400 L 2015 sama-sama menggunakan sistem hiburan COMAND online yang bisa mengatur file hiburan, setting kendaraan, hingga navigasi. Untuk Mercedes-Benz E 350 EQ Boost 2019 terasa lebih canggih sedikit berkat integrasi smartphone Apple CarPlay dan Android Auto. Tapi khusus untuk kenyamanan penumpang belakang, Mercedes-Benz S 400 L 2015 lebih dimanjakan oleh Rear Seat Entertainment berupa tv ganda yang diatur lewat remote khusus, serta kemampuan TV Tuner Digital tersedia di mobil ini. Oh ya soal kualitas suara kedua mobil sama-sama menggunakan Burmester High End Surround Sound.
Kabin belakang Mercedes-Benz S 400 L 2015 memang dirancang memberikan kenyamanan terbaik
Soal kenyamanan jok, kedua mobil ini sama-sama menggunakan pengaturan kursi elektrik dengan kemampuan menyimpan memori. Hanya saja. untuk Mercedes-Benz S 400 L 2015 lebih lengkap karena jok belakang juga bisa diatur posisinya, termasuk dengan pengaturan fitur Energizing massage di masing-masing jok, plus tersedia pengaturan penghangat maupun pendingin jok. Bahkan penumpang belakang bisa mengatur posisi jok penumpang depan agar melipat sehingga memberikan ruang kaki lebih luas untuk penumpang belakang, plus disertai adanya tempat footrest yang akan muncul saat fitur yang dinamakan Chauffeur package diaktifkan.
Baik Mercedes-Benz E 350 EQ Boost 2019 dan Mercedes-Benz S 400 L 2015 memperhatikan aspek kenyamanan lewat penggunaan panoramic sliding sunroof, plus adanya tirai sunblind untuk penumpang belakang. Bedanya adalah tirai pada S 400 L dioperasikan secara otomatis sedangkan E 350 EQ Boost 2019 masih bersifat manual.
Ada beberapa fitur menarik lain yang dimiliki oleh E 350 EQ Boost 2019 dan S 400 L 2015 yang bisa memanjakan pengemudi maupun penumpang. Mulai dari ambient light, wireless charging untuk E 350 EQ Boost 2019, THERMOTRONIC automatic climate control dengan 3-zone di E 350 EQ Boost dan 4-zone di S 400 L 2015, dan khusus untuk S 400 L 2015 mendapatkan Air Balance Package serta pintu vacuum
Komparasi Mercedes-Benz E 350 EQ Boost 2019 vs Mercedes-Benz S 400 L 2015: Performa & Teknologi Berkendara
Mesin Mercedes-Benz E 350 EQ Boost 2019 sudah mengadopsi teknologi belt-driven alternator-starter 48 V (EQ Boost)
Soal Performa, Mercedes-Benz E 350 EQ Boost 2019 menggunakan mesin mild-hybrid M 264 dengan kapasitas 1.991 cc 4-silinder Twin-scroll Turbocharger, belt-driven alternator-starter 48 V (EQ Boost) dan electric water pump 48 V. Mesin yang dipadukan transmisi 9G-Tronic dan berpenggerak roda belakang ini menghasilkan tenaga 299 dk dan torsi 400 Nm. Untuk melesat dari 0-100 km/jam dalam waktu 5.9 detik dan top speed 250 km/jam. Menariknya, Mercedes-Benz mengklaim konsumsi bbm yang dibutuhkan untuk berjalan sejauh 100 km adalah sekitar 6.9-6.7 liter.
Mesin Mercedes-Benz S 400 L 2015
Bedanya adalah untuk Mercedes-Benz S 400 L 2015 mesin yang digunakan adalah 2.996 cc V6 berkekuatan 333 dk dan torsi 480 Nm. 6.8 detik waktu yang dibutuhkan untuk melesat dari 0-100 km/jam, sekalipun top speed ditahan pada 250 km/jam. Tentu saja dengan mesin lebih besar, S 400 L 2015 diklaim membutuhkan 7.9 - 7.5 liter untuk perjalanan sejauh 100 km.
Di satu sisi E 350 EQ Boost 2019 menawarkan inovasi teknologi mild hybrid yang bisa menghemat performa mesin lebih baik, namun di sisi lain S 400 L 2015 menawarkan kenyamanan berkendara senyaman terbang menggunakan private jet. Dinamakan teknologi Magic Body Control, sistem suspensi Mercedes-Benz S 400 L 2015 dengan bantuan sensor khusus bisa membaca kondisi jalanan dan secara otomatis mengatur tingkat kekakuan dan kelembutan suspensi udara. Imbasnya ialah pengalaman berkendara tetap stabil sekalipun berjalan di atas jalanan dengan kontur bergelombang.
Manakah yang lebih Anda suka? Mercedes-Benz CLA 200 AMG Line atau Mercedes-Benz GLA 200 AMG Line
Komparasi Mercedes-Benz E 350 EQ Boost 2019 vs Mercedes-Benz S 400 L 2015: Harga
Jika mengacu pada informasi harga mobil bekas Cintamobil.com, Mercedes-Benz S 400 L 2015 bisa dimiliki dengan merogoh kocek Rp1.4-1.7 Miliar, sedangkan Mercedes-Benz E 350 EQ Boost 2019 dibanderol dengan harga Rp1.499 Miliar off-the-road. Jika di konversi menjadi on-the road, maka menambah biaya BBN KB (Rp1.499 miliar x 10/100) dan biaya PKB (Rp1,499 milar x 1.5/100) maka total yang dibayar estimasi adalah Rp1.671.385.000.
Komparasi Mercedes-Benz E 350 EQ Boost 2019 vs Mercedes-Benz S 400 L 2015: Kesimpulan
Jika berbicara teknologi, inovasi, dan tampilan yang lebih memikat, jelas Mercedes-Benz E- 350 EQ 2019 jelas menjadi representasi mobil sedan Mercedes-Benz masa kini yang menyeimbangkan antara inovasi, performa, tampilan, serta kemewahan. Mobil ini pun sangat menarik untuk bisa dikemudikan sendiri, sehingga membuat Anda serasa memiliki kontrol akan pengendalian mobil ini secara keseluruhan.
Pilih Mana? Mercedes-Benz E 350 EQ Boost 2019 atau Mercedes-Benz S 400 L 2015
Tapi di sisi lain, Mercedes-Benz S 400 L 2015 lebih memanjakan Anda sebagai sosok individu sukses. Anda diberikan pelayanan paripurna lewat kenyamanan kabin dan kesan prestise dari S-Class yang sudah mengakar kuat sebagai mobil para CEO dan eksekutif kelas atas Indonesia. Yang perlu Anda lakukan hanya duduk di kursi belakang, menikmati semua fitur yang diberikan Mercedes-Benz, dan biarkan supir mengemudikan mobil dan mengantarkan Anda dari satu titik ke titik lainnya.
Melihat dan merasakan impresi pertama Mercedes-Benz E350 AMG Line EQ terbaru di sini
Namun di atas kedua hal tersebut, tetap saja biaya perawatan mobil perlu Anda perhatikan matang-matang. Untung saja untuk Mercedes-Benz E 350 EQ Boost 2019 masih terikat dengan program ISP (Integrated Service Package) 3 tahun meliputi perbaikan dan perawatan mobil selama 3 (tiga) tahun pertama tanpa ada batasan km. Sedangkan untuk mobil bekas Mercedes-Benz S 400 L 2015, mengingat masa garansi sudah habis, mka ada baiknya menyiapkan dana khusus untuk maintenance mobil setiap waktunya tiba. Dan tak usah khawatir, karena perawatan kedua mobil ini akan terjamin kualitasnya selama Anda memilih melakukan perbaikan di bengkel resmi Mercedes-Benz terdekat di kota Anda.