
Berbagai anggapan yang menyatakan bahwa warna mobil bisa mempengaruhi harga jual mobil bekas ternyata bukan isapan jempol semata. Sudah banyak pakar dan pengamat otomotif yang memperhatikan bahwa kedua hal ini berhubungan. Salah satunya adalah sebuah penelitian dari Amerika yang dilakukan oleh iSeeCars.
Pilih mobil warna kuning
Dilansir dari laman resminya, tim dari iSeeCars melakukan penelitian terhadap 650.000 penjualan mobil bekas berusia di atas tiga tahun untuk mengetahui bagaimana warna mobil mempengaruhi tingkat depresiasi, atau penyusutan harga jualnya. Penelitian tersebut menemukan bahwa ada warna yang tak banyak terpengaruh terhadap penyusutan harga jual mobil bekas.
>>> Dapatkan pilihan mobil baru dan bekas berkualitas lainnya di sini
Harga mobil bekas berwarna kuning memiliki depresiasi paling kecil
Misalnya saja untuk segmen SUV, warna yang paling tahan terhadap depresiasi adalah warna kuning dengan nilai -2,7%. Sementara mobil berwarna emas dan coklat mengalami penyusutan yang jauh lebih besar, dengan nilai 18,6% (Rp 107 jutaan) untuk mobil berwarna emas, dan 19.4% (Rp 122 jutaan) untuk mobil warna coklat.
Sementara pada mobil MPV atau minivan, mobil berwarna biru mengalami depresiasi paling rendah dengan nilai 13.9% (Rp 88 jutaan) dan MPV berwarna merah terdepresiasi sebesar 21% (Rp 134 jutaan). Dimana rata-rata depresiasi harga jual MPV terletak di angka Rp 116 jutaan.
>>> Rekomendasi Pilihan Warna Mobil Toyota, Ada Innova Merah yang Memesona
Hindari mobil berwarna umum
Dari sekian banyak warna mobil yang diteliti, iSeeCars menemukan bahwa mobil berwarna kuning memiliki tingkat depresiasi yang lebih rendah dibandingkan yang lainnya. Rata-rata mobil berwarna kuning menyusut 4,5%, bandingkan dengan rata-rata depresiasi mobil bekas yang dianalisis, yaitu 15%.
“Kuning adalah salah satu warna mobil yang paling tidak populer dengan pangsa kendaraan terendah dan umumnya warna untuk mobil sport dan kendaraan bervolume rendah lainnya yang memiliki nilai relatif baik. Karena kendaraan kuning sangat baru di pasar barang bekas, orang bersedia membayar mahal untuk itu,” jelas iSeeCars.
Mobil berwarna umum, seperti putih dan hitam, lebih rentan terdepresiasi
Terlepas dari segmennya, mobil berwarna umum seperti putih dan hitam disebut mengalami depresiasi yang paling besar. Harga jual mobil putih menurun 15,5% setelah tiga tahun, atau lebih buruk dari rata-rata. Sedangkan mobil berwarna hitam terdepresiasi sebesar 16,1% dari harga beli.
Mobil dengan warna tersebut sangat umum di pasaran, sehingga membuatnya tidak terlalu menonjol di pasar mobil bekas. Sebaliknya, mobil berwarna emas dan coklat sagat langka, tapi bukan warna yang diinginkan oleh pembeli mobil bekas.
>>> Tambah Estetik, New Mazda CX-5 Tawarkan Warna Baru yang Lebih Menggoda