
Banyak alasan dibalik jatuhnya harga jual mobil, seperti isu daya tahan, dijadikan sebagai angkutan umum hingga mitos yang tidak jelas. Orang-orang menjadi takut membeli mobil tertentu karena dalam beberapa keadaan akan sulit dijual. Bahkan, meningkatkan harga jual mobil bekas bisa jadi lebih susah.
Tapi jangan salah, ada banyak program yang bisa Anda ikuti untuk mendongkrak harga jual kembali, seperti Buy Back Guarantee (BBG). Program ini merupakan sebuah jaminan beli kembali dari ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) bagi pembeli mobil baru. Dengan program ini, konsumen tak perlu lagi khawatir dengan harga jual kembali mobil mereka.
Apa itu Buy Back Guarantee
Biasanya, program BBG ini dipakai untuk pembelian dan penjualan smartphone atau properti. Adanya jaminan produk yang dibeli tidak kehilangan nilai jual ketika dijual lagi membuat pelanggan merasa aman terhadap produk yang dijual.
Penjualan kembali menjadi salah satu masalah yang dimiliki pengemudi
Dari bidang otomotif, Hyundai merupakan salah satu pabrikan yang menerapkan program BBG ini. Program ini sudah diberlakukan sejak 2005 dan mencakup semua tipe model yang dijual seperti Avega, Atoz, H1 hingga Santa Fe. Jadi, setiap pembelian mobil baru, konsumen akan memperoleh setifikat jaminan beli kembali yang berlaku hingga tiga tahun.
>>> Baca juga 5 hal yang harus diingat ketika membeli mobil bekas
Sebagai contoh, jika pembeli akan menjual mobil pada tahun pertama dari pembelian, maka mobil akan dihargai 85% dari harga off-the-road-nya. Jika harga Hyundai Grand i10 off-the-road saat ini Rp. 170 Juta, maka konsumen bisa menjual mobil ini kembali senilai Rp. 144.5 Juta.
Mobil bekas seringkali mengalami penurunan nilai jual kembali
Jika mobil sudah mengalami tahun kedua pemakaian, harga jual kembali akan menurun menjadi 75%. Begitupun jika mobil sudah lebih dari 2-3 tahun, harga jual kembali menjadi 70%. Tentu dengan syarat dan ketentuan yang berlaku, seperti batasan kilometer, modifikasi komponen, perawatan rutin di bengkel resmi, maupun tidak digunakan untuk balapan.
>>> Baca juga tips jual beli lainnya disini
Program ini menunjkan kepercayaan diri Hyundai atas produk-produknya. Jongkie D. Sugiarto selaku Direktur PT. Hyundai Mobil Indonesia, menjelaskan, “Program ini bertujuan untuk menaikkan harga jual kembali sekaligus meningkatkan image Hyundai di Indonesia,”
Program ini juga dijadikan sebagai pendongkrak penjualan Hyundai dalam menjajakan mobil barunya. Tak jarang, salesperson Hyundai menunjukan sertifikat BBG yang dilampirkan bersama leaflet maupun price list yang disebar ke calon konsumen.
Hyundai menjadi salah satu produsen yang memberik Buy Back Guarantee
Bukan hanya Hyundai, ATPM lain juga sudah membuat program serupa beberapa tahun silam. Misalnya BMW yang memperkenalkan layanan ini pada 2007 untuk meningkatkan harga jual mobil bekas model 320i. Tapi hal berbeda dilakukan oleh KIA Mobil Indonesia yang menghentikan program ini karena dirasa tidak efektif dalam mendatangkan konsumen.