
Semakin besar angka odometer mobil bisa diartikan bahwa mobil tersebut memiliki masa pengendaraan yang lebih jah sehingga membuat komponen-komponen didalamnya lebih rentang mengalami kerusakan atau keausan. Karena itu, mengurangi odometer menjadi salah satu cara untuk menarik pembeli dan mengetahui apakah odometer mobil bekas sudah dimundurkan menjadi tantangan tersendiri bagi pembeli.
Bagi mobil bekas, pengendaraan 10.000 – 20.000 km per tahun merupakan salah satu batasan wajar. Lebih dari itu, mobil dianggap ‘lelah’ karena berlari lebih jauh dibandingkan mobil lain. Dengan begitu, mesin lebih sering dipakai dan akhirnya membuat mobil tersebut kurang diminati konsumen mobil bekas.
Menyetel odometer mobil bekas menjadi salah satu cara curang yang biasa dilakukan oleh oknum penjual mobil bekas untuk melariskan dagangannya. Mengurangi mobil yang sudah menempuh 70.000 km bisa disetel menjadi 20.000an km pada odometernya.
Odometer mobil bekas sering dipermak untuk mendongkrak penjualan
Isu ini bahkan lebih rentan terjadi pada mobil-mobil kelas premium. Dengan asumsi mobil tersebut tidak sering digunakan sebagai kendaraan operasional serta status mobil premium yang identik dengan jarak tempuh rendah, mobil ini sering dijadikan bahan praktek pengurangan mileage.
Meskipun bagi mobil-mobil yang sering digunakan sebagai ‘mobil angkut’ seperti APV atau Avanza yang seringkali memiliki mileage yang tinggi, angka odometer yang lebih rendah tetap menjadi nilai plus tersendiri bagi konsumen.
>>> Baca juga 5 hal yang harus diingat ketika membeli mobil bekas
Bagi konsumen, cara paling mudah untuk memeriksa akurasi odometer pada mobil bekas adalah dengan berkonsultasi ke bengkel resmi ATPM. Contohnya bagi Toyota Camry keluaran 2002 yang diservis di Auto 2000, Anda bisa memeriksa apakan Camry tersebut benar menepuh jarak yang tertera pada odometer.
Mengatur odometer mobil bisa dilakukan dengan software atau manual
Tapi, tips berbeda harus dilakukan jika mobil tidak servis di bengkel resmi. Salah satu penjual mobil bekas di Jakarta Selatan, Novan, menjelaskan bagaimana cara mengamati tanda-tanda tersembunyi di dalam kabin untuk menebak keaslian odometer. Contohnya pada bagian jok pengemudi, rata-rata jok kulit yang dikendarai akan menunjukan keausan pada jarak tempuh 20.000 km.
Bagi mobil matik, kondisi pedal rem bisa menjadi salah satu acuan. Karakter transmisi matik cenderung membuat pengemudi lebih sering menginjak rem. Hal ini bisa membuat sisi pedal rem menipis akibat sering diinjak sepatu. Kondisi ini sering ditemui ketika mobil sudah menempuh 30.000 km atau lebih.
>>> Baca juga tips jual beli lainnya disini
Selain itu, Anda bisa mengamati keempat roda mobil. Mobil yang sudah berjarak tempuh 20.000 km sangat jarang memiliki ban baru. Dengan jarak segini, biasanya ban hanya menipis sedikit. Rata-rata ban mobil baru habis sekitar 35.000 sampai 40.000 km.
Berikut bagaimana menghindari terjebak dengan odometer yang sudah dimundurkan
Untuk menurunkan odometer mobil, penjual cukup me-reset, mengganti software atau chip seperti pada mobil Eropa terkini. Dengan kemudahan prakteknya, mengetahui apakah odometer mobil bekas sudah dimundurkan merupakan salah satu pengetahuan penting yang harus dimiliki ketika ingin membeli mobil bekas agar tidak terkecoh dengan harga mudah yang diberikan penjual.