Harga Mobil Suka Berubah-ubah? Ini Sebabnya

19/12/2021

Jual beli

3 menit

Share this post:
Harga Mobil Suka Berubah-ubah? Ini Sebabnya
Harga mobil di Indonesia kerap mengalami ubahan di setiap tahunnya. Mengapa demikian? Nah berikut ini faktor yang mempengaruhi harga mobil di Tanah Air.

Tahun baru biasanya juga diwarnai dengan kenaikan harga mobil. Seperti diketahui bersama, harga mobil mengalami peningkatan setiap tahun dengan besaran yang berbeda-beda. 

harga mobil

Jangan heran kalau pergantian tahun mobil makin mahal

Maka dari itu, tak jarang masyarakat yang berburu mobil di akhir tahun karena bisa mendapatkan harga lebih murah ketimbang sudah berganti tahun. Tapi tahukah Anda mengapa harga mobil di setiap tahun mengalami penyesuaian? Bukan tanpa alasan, kenaikan harga ini dipengaruhi oleh sejumlah hal berikut. 

>>> Tanpa Diskon PPnBM, Harga Avanza dan Veloz Tembus Rp 300 Juta

1. Kenaikan BBN-KB

Tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 9 tahun 2010, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor adaah pajak atas penyerahan hak milik kendaraan bermotor sebagai akibat perjanjian dua pihak atau perbuatan sepihak atau keadaan terjadi karena jual beli, tukar menukar, hibah, warisan, atau pemasukan ke dalam badan usaha. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dipungut pajak atas penyerahan kendaraan bermotor. 

Tarif BBN-KB

BBN-KB akan ditinjau setiap tahun

Nah, perhitungan dasar pengenaan BBN-KB ini akan ditinjau setiap tahun dan ditentukan dengan dasar Nilai Jual Kendaraan Bermotor berdasarkan Harga Pasaran Umum pada minggu pertama bulan Desember Tahun Pajak sebelumnya. 

Besarnya tarif BBN-KB ini berbeda tergantung daerah masing-masing. Untuk di Jakarta misalnya, tarif BBN-KB yang dikenakan per 2019 adalah 12,5%. Selain Jakarta, tarif BBN-KB 12,5% ini juga berlaku di provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Banten, Lampung, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan Maluku Utara. 

2. Harga Bahan Baku

Hal lain yang tak bisa dikesampingkan dari kenaikan harga mobil adalah bahan baku. Meningkatnya harga bahan baku sebagai komponen utama pembuat mobil sangat mempengaruhi peningkatan harga. Makin tinggi harga bahan baku maka bukan tidak mungkin harganya makin meroket. 

>>> Cek Harga Honda BR-V Terbaru di Sini

3. Penambahan Fitur 

Penambahan fitur dan teknologi pada sebuah mobil juga besar pengaruhnya terhadap peningkatan harga. Bisa diperhatikan kalau ada peluncuran mobil baru disertai penyematan fitur teranyar nan canggih maka harganya bisa naik cukup drastis. 

fitur mobil

Peningkatan fitur juga membuat mobil tambah mahal

Kenaikan harga berkat peningkatan fitur tentu lumrah adanya, mengingat mobil juga akan semakin aman. Pun demikian dengan pengenalan model baru yang umumnya disertai dengan kenaikan harga. Mengambil contoh mobil-mobil Low MPV yang baru dirilis November 2021 seperti Toyota Avanza, Veloz, hingga Mitsubishi Xpander harganya naik berkat tampilan serba baru sekaligus penambahan fitur. 

4. Kebijakan PPnBM

diskon PPnBM

Diskon PPnBM membuat sebagian model mobil jadi lebih murah dan menarik perhatian konsumen

Pengenaan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) juga mempengaruhi harga mobil. Terlebih per 16 Oktober 2021 pengenaan PPnBM didasarkan pada emisi dan konsumsi BBM. Mobil yang tak memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk kategori tertentu maka harganya berpotensi naik lantaran dikenakan PPnBM tinggi. Sedangkan untuk mobil yang bisa memenuhi persyaratan emisi dan konsumsi BBM sesuai tetapan maka bisa menikmati PPnBM lebih kecil. 

Di sisi lain, kebijakan diskon PPnBM sejak Maret 2021 juga turut mempengaruhi harga. Tapi berkat kebijakan ini membuat sebagian harga mobil bukan naik melainkan turun.

>>> Jadi Model Baru, Harga Avanza Veloz Bekas Dibanderol Rp 100 Jutaan

Menjadi jurnalis otomotif di salah satu media ternama di Indonesia sejak 2016 dan telah memiliki ragam pengalaman menguji mobil hingga mengunjungi pameran otomotif tingkat dunia. Bergabung sebagai Editor di Cintamobil sejak tahun 2020. Lulusan Universitas Trisakti ini mengawali karir sebagai jurnal
 
back to top