
Research Octane Number (RON), merupakan standarisasi yang digunakan untuk mengukur kemampuan bahan bakar untuk menahan kompresi di dalam ruang bakar tanpa detonasi. Semakin besar angka RON sebuah bensin, artinya semakin besar kompresi yang bisa ditahan oleh bahan bakar tanpa terjadi detonasi.
Di Indonesia, bensin dengan RON terendah adalah Pertamina Premium yang wacananya akan dihapuskan bersama dengan Pertalite. Sementara itu, Pertamax Turbo dan Shell V-Power Nitro+ merupakan yang tertinggi dengan RON 98.
Selain Pertamax Turbo, ada V-Power Nitro+ yang memiliki RON 98
Meski memiliki kualitas terbaik dengan oktan dan harga tertinggi, sebenarnya tidak semua mobil membutuhkan Pertamax Turbo atau V-Power Nitro+ untuk bekerja dengan optimal. Berikut mobil-mobil di Indonesia yang wajib menggunakan bensin dengan RON 98 sejenis Pertamax Turbo.
>>> Ubahan Harga Awal Tahun, ini Daftar 5 Mobil Termurah 2022 di Indonesia
1. Mobil dengan Kompresi Tinggi
Sebenarnya tidak banyak mobil berkompresi tinggi di Indonesia. Mayoritas mobil yang dipasarkan oleh berbagai pabrikan memiliki kompresi di kisaran 10:1 sampai 11:1 yang artinya hanya membutuhkan bensin dengan RON 92.
Lalu, mobil apa yang memiliki kompresi hingga 12:1 ke atas? Kebanyakan mobil tersebut adalah sebuah Sports Car atau Supercar yang masih mengusung mesin naturally aspirated (NA) alias tanpa turbo.
Mobil jenis ini sebenarnya sudah semakin langka populasinya. Di tahun 2022, hanya beberapa yang masih belum mengadopsi forced induction. Beberapa di antaranya adalah Porsche 911 GT3, Ferrari 812 Superfast, dan mobil-mobil Lamborghini seperti Huracan dan Aventador.
Porsche 911 GT3 merupakan salah satu Sports Car yang masih mempertahankan mesin NA dengan kompresi tinggi
Nah, yang unik adalah mobil-mobil lansiran Mazda yang mengandalkan mesin Skyactiv di Indonesia seperti CX-5. Percaya atau tidak, Medium SUV pesaing Honda CR-V tersebut memiliki kompresi 13:1!
Meski begitu, pihak PT Eurokars Mazda Indonesia meyakini bahwa mobil-mobil mereka masih tetap bisa menggunakan bensin dengan RON 92 atau bahkan RON 90. Kompresi tinggi itu memang karakteristik dari rancangan mesin Skyactiv yang mengusung kompresi tinggi demi mencapai efisiensi terbaik.
Untuk menyiasati ketersediaan bahan bakar berkualitas di negara tertentu, para insinyur Mazda mendesain muka piston dengan kawah di bagian tengah sehingga memungkinkan api di awal pembakaran tidak langsung bersentuhan dengan seher, agar tidak melarikan udara dingin.
>>> Review Mazda CX-3 1.5L Sport 2021: Your First Mazda SUV
Untuk meningkatkan ketahanan mesin terhadap detonasi, durasi pembakaran pun dipercepat. Selain itu, campuran bensin dan udara lebih homogen melalui peningkatan aliran udara, tekanan injektor bensin, berikut mengadopsi multi-hole injector.
Mesin Skyactiv Mazda
Jadi, inti dari rancangan ini adalah meminimalisir sisa panas di area ruang bakar. Karena itulah, mobil-mobil Mazda masih bisa menggunakan bahan bakar dengan RON di bawah spesifikasi kompresinya.
2. Mobil-mobil dengan Turbocharger
Tak hanya mobil dengan kompresi mesin yang tinggi, mobil-mobil yang dibekali dengan turbocharger juga dianjurkan untuk menggunakan Pertamax Turbo. Jika dilihat secara spesifikasi, kompresi mesin mobil-mobil ini tidak terlalu tinggi.
Alasannya, kompresi mesin NA dan turbo sebenarnya tidak sama. Jika berbicara kompresi mesin turbo, sebenarnya kita berbicara mengenai dynamic compression atau kompresi dinamis. Sementara angka kompresi yang ada di brosur spesifikasi mobil sebenarnya hanya memperlihatkan kompresi statis.
Kalau sudah bicara kompresi dinamis, baru terlihat bahwa mobil dengan turbocharger sebenarnya memiliki kompresi yang lebih tinggi karena adanya tekanan udara yang besar saat bilah kompresor turbo meniupkan udara dengan kencang ke dalam ruang bakar. Karena itu, mobil-mobil ini dianjurkan untuk menggunakan Pertamax Turbo.
Raize merupakan salah satu mobil yang ditawarkan dengan varian mesin turbo
Mobil yang termasuk dalam kategori ini pun sekarang cukup banyak, mulai dari Toyota Raize dan Daihatsu Rocky, Honda Civic RS, hingga Kia Seltos. Mesin yang dilengkapi turbocharger memang lebih rendah emisi, lebih bertenaga dibanding mesin NA sekelasnya, lebih efisien, dan lebih kompak. Wajar jika pabrikan mulai mengarah ke penggunaan turbo pada mobil-mobil modern karena tuntutan standar emisi hari ini.
>>> Temukan Mobil Bekas yang Anda Cari di Sini
Apa yang Terjadi Jika Mobil-mobil Tersebut Menggunakan Pertamax?
Seperti Mazda, pabrikan otomotif juga punya cara agar mesin dengan forced induction masih bisa menggunakan bahan bakar dengan RON 92. Salah satunya adalah melalui teknologi direct injection.
Sistem ini baru menyemprotkan bensin ke dalam ruang bakar sesaat sebelum busi dipercikkan. Dengan begitu, tidak ada gejala detonasi atau knocking yang muncul karena bensin yang terbakar terlalu cepat. Ya karena tidak ada bensin untuk dibakar di sana sebelumnya.
Meski begitu, mesin tersebut akan bekerja dengan optimal jika menggunakan bahan bakar dengan RON 98 sejenis Pertamax Turbo. Selain mesin menjadi lebih bertenaga, pembakarannya menjadi efisien sehingga lebih irit bahan bakar dengan emisi yang juga lebih rendah.