Ikuti kami di berita google
Harus diakui, pabrikan mobil Korea memang sedang tumbuh dan berkembang di Tanah Air. Dibukanya pabrik Hyundai di Cikarang menjadi salah satu tonggak keseriusan mobil Korea di Indonesia. Namun, bukan berarti mobil Korea ini enggak punya kekurangan lho, ternyata banyak juga kekurangan mobil Korea.
Hal ini kami dapatkan dari obrolan santai dengan Mr.D, yes Mr.D atau om D yang enggan disebutkan namanya ini merupakan salah satu punggawa sekaligus pecinta mobil merek Korea. Kalau soal pengalaman wah jangan ditanya, jika ditotal beliau pernah pakai dan memiliki total sekitar 12 mobil lansiran Korea! Bukan main...
Desain jadi salah satu kekurangan mobil Korea lansiran '90an
"Kalau pakai mobil Korea di tahun 90-an, pernah pakai Hyundai Elantra / Bimantara Nenggala, Bimantara Cakra / Hyundai Accent, KIA Carnival, " buka om D yang ramah ini kepada tim Cintamobil.com. Sedangkan untuk mobil Korea yang 'modern' juga enggak kalah banyak.
Tercatat KIA Carens II, KIA All New Carens, Hyundai Tucson (Gen 1), Hyundai New Tucson (Gen 2), KIA All New Picanto, KIA All New Sportage, Hyundai Santa Fe 2007, Hyundai Santa Fe 2013, Hyundai H1 XG, dan Hyundai H1 Royale pernah 'mengisi' garasi / carport rumah om D yang low profile ini.
Kekurangan Mobil Korea
Kalau, "Bicara yang beredar di Indonesia yah, kalau (keluaran) awal 2000 kekurangan di design, kelebihan umur atau ketahanan parts lebih lama. Fitur bisa dibilang enggak kalah dengan mobil Jepang, namun jarang ter-expose walaupun bisa dibilang enggak canggih-canggih amat," papar Mr.D.
Nah, "Kalau dari 2009 keunggulan lebih kepada design, tapi (menurut saya pribadi) kok yang tahun 2019 ke sini aroma Eropa semakin berkurang. Seperti balik lagi ke jaman dulu alias (nafas) Koreanya muncul lagi," ujarnya lagi.
Kami sepakat dengan om D, All New Carens 2013 ini memang punya desain keren
Lebih lanjut om D juga bilang ke kami, "Itu sebenarnya KIA All New Carens yang dulu (2013) keluar bagus loh.... Cuma karena APM (Agen Pemegang Merek) di sini image di setarakan dengan Innova (Kijang) akhirnya orang lebih pilih yang pasti (yaitu) Innova," cuapnya.
Masih menurutnya, bagi konsumen pemula justru image yang dibangun KIA saat itu membuat takut. Terutama soal konsumsi BBMnya. "Padahal konsumsi BBMnya dengan (mesin) 2.000 cc buat saya sih masih masuk akal," lanjutnya.
Carens memang pesaing Innova tapi brand Korea itu kurang meyakinkan
"Input dari KIA Indonesia (APM KIA saat itu) ke KIA Korea udah ngawur dengan level Innova, yang mana Innova secara fitur juga biasa aja akhirnya Korea juga mikir untuk kirim fitur lengkapnya," ucap Mr. D ini dengan nada serius.
"Soalnya tahun 2016 / 2017 pernah ikut ke Korea acara KIA dan pernah saya tanyain kenapa KIA Carens tidak berlanjut? Orang KIA Korea nya bilang 'You Have Innova In Indonesia dan tidak mungkin dikalahkan' Yah ambyaaarr kalau sudah begitu," sesal Mr. D.
>>> Komparasi Hyundai CRETA vs Kia Seltos, Duel Compact SUV Korea Selatan
Spare Part Sulit Bikin Kapok?
Isu spare part sulit didapat ditambah durabilitas material mobil Korea modern juga menurutnya membuat mobil calon pembeli mobil Korea harus berpikir dua kali. Karena beberapa parts agak sulit untuk ditemui di pasaran.
"Kalau teman-teman masih ada yang pakai mobil Korea, mereka masih saya bantu kalau ada kesulitan parts. Jadi saya masih ngikutin soal after sales di soal parts yang susah itu," tambah Mr.D.
Ketersediaan Sparepart masih jadi kekurangan mobil Korea
"Karena sebelum akan terjadinya kelangkaan/kesulitan parts udah dikasih tahu sama teman-teman APM/Delaer Hyundai, itu Hyundai yah gimana KIA. Makanya sementara off dulu dari mobil Korea," ujarnya ke kami.
Terlebih soal durabilitas part, "Kalau durability parts yang sekarang agak kurang/bahkan kurang. Tambahan dengan mengikuti perkembangan kayaknya mobil Korea yang sekarang-sekarang ini 2014 up hobby banyak recall yah," tutup Mr.D. So, gimana apa Anda masih tertarik beli mobil Korea?
>>> Sebelum Beli, Ini Dia Kelebihan Dan Kekurangan Hyundai Santa Fe Diesel
