Volkswagen Beetle model atap yang bisa dibuka / Cabriolet
Volkswagen Beetle Club (VBC) kembali menggelar ajang Beetle Battle untuk yang keempat kalinya di Senayan Park, Jakarta Selatan, Minggu (1712/2023). Kompetisi dari komunitas Volkswagen Beetle ini Menyuguhkan kontes dengan nuansa berbeda.
Volkswagen Beetle Battle 2023
Beetle Battle 2023 yang didukung MetalGO dan menggandeng Jakarta Auto Classic Meet Up (JACMU) dan Komisariat Syndicate ini merupakan gelaran ikonik VBC yang menjadi ajang kebanggaan otentik dari penggemar VW Beetle (Kodok) tahun lawas untuk bisa saling menampilkan diri koleksinya tersebut di hadapan publik Tanah Air umumnya, dan penggemar VW klasik khususnya.
Volkswagen Beetle Battle menjadi acara otentik khas penggemar VW Kodok di Tanah Air, yang mengkhususkan pada kompetisi atau kontestasi yang sifatnya eksklusif untuk saling adu performa tentang per-VW Beetle-an.
Dalam penyelenggaraan ajang Beetle Battle 1, 2 dan 3, sifatnya masih berlangsung dengan tema secara umum. Namun VBC terus berupaya mengangkat derajat penyempurnaan pada Beetle Battle tahun ini.
Ini merupakan salah satu acara terbesar Volkswagen Beetle Club
Fajar Adi sebagai Ketua Panitia Pelaksana Beetle Battle 4 2023 menyebutkan, pergelaran pada tahun ini, pihaknya mulai menjadikan Beetle Battle sebagai event yang lebih ‘berwarna’ acaranya dengan mulai menaikkan level kualitas penyelenggaraannya.
“Selain itu, detail acara Beetle Battle kali ini juga lebih dikonsep, sehingga pengunjung yang bisa lebih enjoy menikmatinya,” jelas Fajar Adi. Selain itu, Beetle Battle berupaya bangkit kembali setelah didera pandemic Covid dengan menampilkan sesuatu yang khas dan tidak ditemui pada ajang VW lain di Tanah Air.
Skala pengembangannya dalam konteks kebangsaan, Volkswagen Beetle Battle diharapkan bisa turut mendukung industri kreatif yang didengungkan pemerintah. Industri kreatif ini penting, mengingat di dalamnya akan banyak UMKM dan sektor lainnya yang bergerak dan tumbuh, sehingga akhirnya turut mendukung perekonomian secara nasional.
Berbagai varian dan tahun pembuatan Volkswagen Beetle ada di sini
Saat pertama kali berkumpul untuk menggagas Kembali Volkswagen Beetle Battle ini, VBC sepakat untuk menghadirkan kemasan yang tampil beda, lebih berkualitas dari sisi penyelenggaraan dibanding sebelumnya.
Untuk Volkswagen Beetle Battle 4, menurut Fajar Adi, akan mengedepankan aspek edukasi di berbagai lini acara. Yakni menampilkan keceriaan (fun) setelah komunitas VW cukup lama vakum aktivitasnya setelah pandemic.
Selanjutnya faktor edukasi karena kontes Volkswagen Beetle ini merupakan adu kreasi/gagasan/perform. Berikutnya, memberikan hiburan (entertainment) lewat penampilan sejumlah artis dan aktivitas lainnya.
>>> Jakarta Kini Punya Ajang Temu Club Mobil Tua, JACMU 2023
Beetle Boxing Arena
Volkswagen Beetle Battle 4 2023 kali ini mengusung tema: “Beetle Boxing Arena”. Kontes ini diibaratkan seperti adu tinju di atas ring. Dari mulai campaign teaser, materi promosi hingga konten media sosial, event branding hingga pelaksanaannya berbau boxing arena.
“Jadi tema ini lebih pada gimmick, tematik tertentu dari keseluruhan rangkaian acaranya,” imbuh Fajar Adi. Konsep Beetle Boxing Arena ini berawal dari olah pikiran Fajar Adi tentang antusiasme dirinya tentang makna ‘Beetle Battle’ itu sendiri saat datang ke acara ini yang digelar di IIMS 2018.
Volkswagen Beetle usung tema Boxing Arena
“Di situ saya jumpa dengan om Ray dan om Vega. Di situ pula saya lihat ada panggung dengan backdrop Beetle Battle. Di saat itulah mindset saya adalah, Beetle Battle itu seperti mobil yang diadujotoskan. Konsep kontesnya active contest, bukan mobil diam lantas ditonton,” cerita Fajar Adi.
Dari sini lantas muncul berbagai ide ‘liar’ yang bisa merepresentasikan kata ‘battle’ itu secara lebih aktif dan punya greget tersendiri saat Fajar diminta menjadi ketua pelaksananya kali ini.
Dua mobil Volkswagen Beetle dipertemukan untuk diadu unjuk kebolehan
Boxing di sini berakna akan mempertemukan berbagai VW Beetle sesuai kelasnya masingmasing untuk ‘bertarung’ menjadi yang terbaik. Terlebih lagi boxing kini juga menjadi tren olahraga yang sedang digandrungi para selebriti dan sosialita.
Menariknya, Volkswagen Beetle Battle yang berlangsung di Senayan Park (Spark) Mall ini baru merupakan event ‘goes to’ dari beberapa yang akan digelar lagi nantinya di beberapa kota besar di Indonesia.
Ketua Umum VBC, Adi Yunadi Ndjun (berdiri di tengah)
Puncak acara atau grand final Beetle Battle akan dilaksanakan pada 2024 mendatang di Jakarta. Diakui Fajar, awalnya penyelenggaraan Beetle Battle ini baru akan dilaksanakan pada 2024.
Namun berdasarkan hasil diskusi dengan Ketua Umum VBC, Adi Yunadi Ndjun bersama rekan pengurus VBC lainnya, akhirnya Beetle Battle tetap dilaksanakan mulai tahun ini. “Kami sepakat membuat beberapa event pendahulu atau Road to Beetle Battle di beberapa kota sebagai pemanasan jelang puncaknya di 2024 nanti,” jelas Fajar Adi.
Kegiatan ini memberikan Fun, Education, Entertainment
Jadi, menurutnya, gelaran sekarang ini merupakan seri pembuka dengan kemasan Fun, Education, Entertainment. Untuk misinya, pihaknya ingin mengajak generasi muda berikutnya untuk mau bermain VW klasik.
Dari sinilah VW klasik tidak akan hilang dari bumi Indonesia. Karena keberadaan VW di Indonesia sudah merupakan bagian dari sejarah umum dan menjadi heritage sejarah dunia otomotif Indonesia.
>>> Kelebihan - Kekurangan dan Harga Volkswagen Golf Bekas Mk7
Volkswagen Beetle Club Sasar Milenial & gen-Z
Dalam beberapa kegiatan di Beetle Battle melibatkan kiprah dari generasi milenial atau gen-Z ini untuk ikut terjun langsung mengemas acaranya agar lebih ciamik dan sesuai tema, visi dan misinya.
Seperti beberapa dari mereka akan membawa VW Kodok masuk ke area kontes yang seolah menyiratkan; “Ini loh anak muda kita sudah mau bermain VW. ”Kiprah generasi muda di VW ini yang menurut Fajar Adi juga akan dibawa ke Bandung sebagai seri selanjutnya Beetle Battle.
Untuk di Bandung nanti, temanya adalah; ‘Keceriaan Anak Muda Bermain VW’ yang akan dikemas semacam milestone. Format acaranya akan dibuat seperti Mini Museum, yang melukiskan dulu para orang tua kita pernah punya VW tipe ini, dan semoga mobilnya masih serta bisa dihadirkan.
Kaum muda yang masuk Millenial dan gen-Z enggak haram dong suka Volkswagen Beetle klasik
Akan ada panel-panel board yang menggambarkan itu mobil apa dan sejarahnya seperti apa. Konsep milestone ini juga yang akan menampilkan berbagai model VW terkini yang bisa dipakai para anak muda tersebut.
Nanti yang akan masuk dalam refleksi milestone tersebut, tidak hanya anggota VBC saja, namun juga anggota komunitas VW lain seluruh nusantara. “Nanti akan kita kurasi untuk memilih mana yang terbaik dan layak tampil mewakili penggemar VW di Indonesia,” lanjut Fajar Adi.
Di setiap kota yang akan didatangi seri Beetle Battle ini, tentunya akan melibatkan klub atau komunitas VW setempat dengan para tokoh-tokohnya untuk turut berpartisipasi aktif. Sehingga potensi kekuatan dan antusiasme tinggi pecinta VW di daerah, bisa turut tereksplorasi optimal.
Apalagi kaum muda saat ini tertarik berbisnis di sektor otomotif
Pelibatan para tokoh VW di daerah ini juga untuk menguatkan dan mengisi tali sejarah VW di Indonesia agar tidak terputus korelasinya dalam berbagai hal. Untuk seri ketiga roadshow Beetle Battle akan berlangsung di Solo, sekitar Juni atau Juli 2024.
Lokasi acaranya rencana akan mengambil lokasi di Mangkunegaran. Temanya, tentang menghargai para sesepuh VW di Solo dan sekitarnya yang bermain VW. Penyelenggaraannya tentunya akan disesuaikan budaya setempat, seperti gelaran wedangan yang dipadu pelibatan anak muda.
Sehingga tidak terputus cerita peran gen-Z di dunia VW ini dari awal event di Jakarta, Bandung, dan Solo. Semuanya tetap dalam nuansa Beetle Battle namun kemasannya di tiap kota yang akan dipertajam.
Roadshow Ke-4 Volkswagen Beetle Club
Untuk roadshow keempat, Beetle Battle akan menyambangi Bali. Temanya mengusung tetap di seputaran peran anak muda dengan para orang tua yang tetap bermain
VW. Mereka bergabung dengan hobi VW-nya tersebut sambal ikutan menghargai kultur budaya di Bali.
Sehingga hobi VW berikut para pemiliknya bisa menjadi ‘kultur’ tersendiri yang lagi beken saat ini di dunia otomotif Indonesia. Untuk grand final Beetle Battle di Jakarta, menurut Fajar Adi untuk momentum dan lokasinya masih terus dirancang.
Ada opsi di tahun depan dan masih wacana berdasarkan masukan berbagai teman VW di Tanah Air, bahwa kalau VW ASEAN jadi menyelenggarakan acara menyambut ulang tahun ke-88 Volkswagen di dunia yang rencananya akan digelar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), maka puncak acara Beetle Battle 2024 akan dimasukkan di agenda acara tersebut, sebagai bagian acara resminya.
Selain Volkswagen Beetle, VW camat alias VW Thing juga terpantau ada di lokasi
“Namun ini belum pasti karena masih menunggu perkembangan selanjutnya. Acara VW ASEAN ini sendiri juga baru berlangsung di Februari 2025,” sambung Fajar Adi. Adapun sosialisasi seri roadshow selanjutnya dari Beetle Battle yang akan berlangsung di Bandung, Solo, dan Bali tersebut, menurut Fajar Adi akan ditayangkan teaser-nya pada jelang malam penutupan. “
Kontennya berisi akan diisi aktivitas tentang Indonesia. Jadi tetap Beetle Battle namun tetap tidak meninggalkan kalcer ke-Indonesia-an. ”Hingga kini para pemilik VW Beetle yang antusias ingin menjadi peserta Beetle Battle ini cukup besar.
Dari awalnya panitia hanya menargetkan 50 peserta saja untuk di Jakarta. Dari 50 unit ini rencananya per 25 pasang akan naik panggung untuk dinilai juri. Namun faktanya, ternyata antusiasmenya lebih besar lagi yang membuat kami terpaksa membuka pintu Kembali untuk registrasi.
Tak hanya Volkswagen Beetle klasik, VW baru seperti ID Buzz juga terpantau ada di acara ini
Hingga sekarang sudah ada 65 peserta yang akan ikut. Kalau tidak distop, angka peserta bisa naik terus,“ jelas Fajar Adi. Semua peserta yang ikut nanti akan naik panggung untuk dinilai.
Proses penjurian sendiri akan dimulai sejak pagi hari jelang acara resmi dibuka, mengingat banyaknya peserta dan poin penilaian yang harus diisi. Dewan juri beranggotakan 5 orang yakni:
- Michael Lesmana dari Terror Garage Bandung
- Stefi dari Surabaya
- Didi LA40
- Bingky selaku seniman VW
- Adjie sebagai wakil dari VBC
Konsep outdor pada Beetle Battle di area Senayan Park juga lepas tanpa penggunaan tenda. Hal ini selain untuk menguatkan estetika ‘battle’nya itu sendiri, juga memberi kesan luas dan lapang bagi pengunjung untuk bergerak melihat deretan VW Kodok secara bebas.
Poin penting lain dari kontestasi Beetle Battle ini adalah kepesertaan, siapa saja yang menjadi pesertanya dengan mobilnya itu menjadi tolok ukur kualitas sebuah acara. Secara target kuantitas, sudah memenuhi, bahkan melewatinya.
Secara kualitas, deretan VW Kodok yang akan hadir merupakan yang didominasi unit yang selama ini jarang tampil di acara VW manapun. “Jadi mobil yang akan tampil ini, yang jarang ada ‘bau’nya. Karena jarang keluar dan tampil di depan publik. Ini menarik karena di pengunjung yang hadir termasuk komunitas VW akan bertanya-tanya juga; ini mobil siapa ya?. Jadi sebuah challenge untuk mengetahui lebih dalam siapanya dan bagaimana prosesnya mobil tersebut ada di sini,” lanjut Fajar Adi.
Ini nih salah satu konsep Volkswagen Beetle yang menurut tim Cintamobil.com keren, retronya dapet dan apik
Target berikutnya, crowd yang akan dihadirkan. Tentunya selain penggemar VW, juga akan hadir berbagai komunitas otomotif lainnya. Termasuk pengunjung mall yang awam dan punya potensi untuk ikutan terjun ke dunia VW.
Event Beetle Battle akan menggaung kemana-mana ke berbagai komunitas otomotif lainnya. Tidak hanya eksklusif di kalangan penggemar VW saja. Faktor penentu lainnya, keikutsertaan dan kredibilitas dari para juri yang hadir.
Yang tentunya juga berbeda dari juri-juri yang selama ini berperan di berbagai acara VW nasional. “Kami tentunya concern dengan latar belakang dan kredibilitas para juri. Karena ini akan menghasilkan produk juara paling berkualitas dari semua terbaik. Termasuk kami jamin semua jurinya ini memang professional, independent, dan kredibel di bidangnya masing-masing. Karena semua jurinya yang juga lagi trending di kalangan komunitas otomotif Indonesia,” papar Fajar Adi.
Selain Volkswagen Beetle ada juga model VW lainnya di acara ini
Selain tropi dan sertifikat, Beetle Battle kali ini juga memberikan uang tunai bagi para pemenang di 11 kategori sebagai bentuk apresiasi ke para pemenang atas segenap perjuangan membangun mobilnya.
“Jangan dilihat pada besaran nominalnya, tapi sebagai bentuk apresiasi kami atas segenap usaha dan pengorbanan yang dilakukan hingga VW Kodknya bisa selesai melewati tahap restorasi,” pungkas Fajar Adi yang bernomor anggota VBC-253 Pemenang masing-masing kategori akan meraih Rp 1 juta, sementara pememang best of the best atau King Crown akan mendapat grand prize Rp 5 juta.
Berikut kategori Beetle Battle yang dikonteskan:
- Vintage Factory Pre-67
- Vintage Factory Post-67
- Resto Vintage Pre-67
- Resto Vintage Post-67
- Resto Custom Pre-67
- Resto Custom Post-67
- Free Custom All Type
- Cal-Look Pre-67
- Cal-Look Post-67
- German Look
- New Beetle