Studi: Pengemudi Paruh Baya Punya Risiko Kecelakaan Paling Besar

08/10/2020

Event - Promosi

2 menit

Share this post:
Studi: Pengemudi Paruh Baya Punya Risiko Kecelakaan Paling Besar
Penelitian di Amerika mematahkan anggapan pengemudi tua paling rentan, dimana hasilnya menemukan risiko kecelakaan mobil lebih besar pada pengemudi paruh baya .

Beragam mobil yang ada di jalanan dikendarai oleh berbagai orang dalam rentang umur yang berbeda pula. Kebanyakan pengemudi menganggap pengemudi yang sudah tua, atau berumur di atas 60 tahun rentan mengalami risiko kecelakaan. Tapi melalui sebuah penelitian terbaru, ternyata pengemudi paruh baya lebih beresiko mengalami kecelakaan dibandingkan pengemudi yang berumur lebih tua.

Data selama 21 tahun

Dilansir dari Motor1, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Insurance Institute for Highway Safety (IIHS) mencari rentang umur yang paling beresiko mengalami tabrakan maupun kecelakaan. Penelitian in menggunakan data yang dikumpulkan selama 21 tahun, mulai dari tahun 1997 hingga 2018.

IIHS melihat sejumlah kecelakaan fatal per 100.000 pengemudi yang sudah memiliki izin mengemudi di jalanan Amerika Serikat. Data tersebut dibagi menjadi empat kelompok usia, 35-54 tahun, 70-74 tahun, 75-79 tahun, dan lebih dari 80 tahun.

Masing-masing kelompok umur menunjukkan penurunan tingkat kecelakaan dari tahun ke tahun. Tapi pengemudi berusia di atas 70 tahun mengalami penurunan yang substansial. Tingkat kecelakaan turun sebanyak 43 % dari tahun 1997 hingga 2018, sementara kelompok menengah turun sebanyak 21%.

pengemudi tua yang sedang bergaya di depan mobil
Risiko kecelakaan pengemudi berumur 70 tahun menurun dari tahun ke tahun

>>> Dubai untuk Pertama Kalinya Rekrut Wanita Jadi Pengemudi Bus

Penurunan risiko kecelakaan diketahui bukan hanya karena teknologi kendaraan yang semakin lengkap. Mengingat tingkat kecelakaan segmen pengemudi paruh baya dan pengemudi berumur 70-74 mengalami penurunan pada paruh pertama pengumpulan data, yaitu dari 1997 hingga 2008. Sedangkan kelompok usia menengah mengalami tren peningkatan, meski tak terlalu signifikan.

Lain halnya bagi pengemudi di atas umur 80 tahun. Kecelakaan yang tercatat menurun hingga 50% dibandingkan tahun pertama pengambilan data. Tapi pada 2018, pengemudi berumur 80 ke atas menjadi kelompok yang paling mungkin terlibat kecelakaan mematikan. Temuan yang menarik, mengingat jumlah pengemudi berumur di jalan telah meningkat selama 21 tahun terakhir.

>>> Waduh, Penunggang Kuda Masuk ke Jalan Tol dan Hentikan Kendaraan Lain

Rentang umur yang paling rentan

Hasil penelitian ini mematahkan anggapan bahwa pengemudi yang sudah berumur, atau dalam rentang 60 tahun ke atas paling rentang mengalami kecelakaan. IIHS menyebutkan teknologi kendaraan yang semakin meningkat dengan sistem keselamatan yang lebih canggih turut membantu pengemudi yang lebih tua.

jalanan di Amerika yang sepi karena virus corona
Data kecelakaan di Amerika meningkat meski dilanda pandemi COVID-19

IIHS menemukan berbagai alasan mengapa pengemudi paruh baya menunjukan angka kenaikan risiko kecelakaan. Penelitian tersebut mengungkapkan korelasi antara pertumbuhan ekonomi dan peningkatan gangguan mengemudi, terutama karena alkohol. Disebutkan bahwa kelompuk usia menengah lebih sering mengemudi dalam pengaruh alkohol dibandingkan pengemudi yang lebih tua.

Menarik untuk dilihat bagaimana tren yang terjadi pada tahun 2020. Mengingat sebagian besar jalanan di Amerika, dan tentu saja di seluruh dunia, terpengaruh oleh pembatasan sosial dan imbauan untuk terus di rumah. Jalanan menjadi lebih lengang, tapi National Safety Council menemukan tingat kecelakaan di Amerika meningkat sebesar 14%.

>>> Pilihan mobil baru dan bekas paling populer ada di sini

Pria asal Minang ini menjadi salah satu tim pelopor eksistensi Cintamobil.com di Indonesia dan bergabung sejak 2017. Dengan bekal ilmu SEO yang mumpuni, Padli menjadi salah satu spesialis SEO di Cintamobil.com. Pertemuannya dengan Cintamobil terjadi pada Oktober 2017, kala Auto Portal sedang mencar
 
back to top