Mobil jenis Sport Utility Vehicle atau biasa disingkat dengan SUV memang tengah digemari di berbagai belahan dunia. Para produsen mobil pun tak mau kehilangan momen dengan menghadirkan produk-produk SUV-nya.
Kemampuan mobil SUV melahap segala medan menjadi nilai tambah tersendiri. Tapi di balik itu mobil SUV justru dinilai membahayakan terlebih untuk pejalan kaki.
Butuh Riset Lanjutan
Dalam sebuah studi yang dilakukan lembaga asuransi keselamatan jalan di Amerika Serikat yakni Insurance Institute for Highway Safety (IIHS) , SUV lebih mematikan untuk para pejalan kaki dibandingkan model lainnya.
>>> Program Penjualan Honda Sambut New Normal
Studi tersebut juga merekomendasikan agar mobil SUV bisa memiliki desain yang lebih baik untuk mencegah terjadinya hal fatal ketika terjadi kecelakaan pada pejalan kaki.
Pejalan kaki disebut lebih mengalami kejadian fatal saat tertabrak SUV
Saat terjadi kecelakaan yang melibatkan SUV, grillenya dapat menghantam bagian panggul atau dada pejalan karena energi besar yang ditransfer ke tubuh manusia. Setidaknya hal tersebut juga termuat dalam studi dari 79 kecelakaan di tiga kota di Michigan.
"Masih ada beberapa riset yang harus dilakukan untuk menguatkan temuan tersebut," ungkap studi tersebut dikutip Reuters, Rabu (17/6/2020).
>>> Modal Rp 50 Juta Bisa Dapat Sedan Bekas Murah Honda Ini
Truk berbasis SUV maupun mobil berbasis crossover biasanya memiliki ukuran lebih besar dari mobil pada umumnya. Di AS, mobil jenis SUV kian populer, sehingga turut menyumbang terhadap terjadinya kecelakaan yang mengakibatkan pejalan kaki cidera berat.
Produksi SUV di AS Meningkat Tajam
Studi juga menyebut, mobil SUV menyebabkan cidera yang lebih serius saat menabrak dalam kecepatan 30 km/jam daripada dampak dari kecelakaan mobil jenis lainnya pada kecepatan sama.
Mobil SUV kian populer di banyak negara
>>> Toyota Masih Enggan Bicarakan Soal Fortuner Baru hingga Raize
Di AS, produksi mobil jenis SUV cenderung konstan dalam 10 tahun terakhir di kisaran 1 juta unit dalam satu tahun. Namun untuk model crossover, justru meningkat hingga tiga kali lipat pada periode yang sama menjadi 6 juta unit pada tahun 2019 seperti tercantum dalam data AutoForecast Solution.
"CUV dan SUV lebih tinggi dibandingkan dengan mobil penumpang lainnya dan juga pusat gravitasi yang tinggi sehingga mobil bisa kurang stabil daripada sedan pada umumnya," jelas Wakil Presiden AFS, Sam Fiorani.
>>> Temukan pilihan mobil baru dan bekas berkualitas di sini