Di tengah fokus menghadapi pandemi virus Corona (COVID-19) pemerintah tidak mengabaikan pembangunan infrastruktur jalan tol yang hingga kini masih dalam rencana. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) belum lama menggelar market sounding alias penjajalan minat pasar melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk enam proyek infrastruktur senilai Rp 80,84 triliun.
KemenPUPR menggelar market sounding proyek jalan tol dan jembatan
Dalam rilisnya, (2/4/2020), disebutkan market sounding sangat penting dalam menjaga optimisme dan kesinambungan pembangunan infrastruktur di bidang jalan dan jembatan di tengah Pandemi COVID-19, dalam rangka memperlancar distribusi bahan pokok, mengurangi biaya logistik, menghubungkan kawasan produksi dengan kawasan distribusi, membuka lapangan pekerjaan serta mengakselerasi nilai tambah bagi perekonomian rakyat.
5 Jalan Tol dan 1 Jembatan
6 proyek infrastruktur dalam market sounding tersebut berupa 5 proyek jalan tol dan 1 jembatan, yaitu:
- Jalan Tol Semanan-Balaraja sepanjang 32,39 km dengan nilai investasi Rp 15,53 triliun,
- Jalan Tol Layang Cikunir-Ulujami sepanjang 21,5 km dengan nilai investasi Rp 21,57 triliun,
- Jalan Tol Sentul Selatan-Karawang Barat sepanjang 61,5 km dengan investasi Rp 15,38 triliun,
- Jalan Tol Akses Patimban sepanjang 37,7 km dengan nilai investasi Rp 7,53 triliun,
- Jalan Tol Semarang Harbour sepanjang 21,03 km dengan nilai investasi Rp 12,05 triliun, dan
- Jembatan Batam-Bintan dengan nilai investasi Rp 8,78 triliun.
Alasan dilakukannya market sounding di tengah pandemi COVID-19 dimaksudkan agar saat pandemi berakhir bisa segera take off. "Apa yang tengah kita kerjakan sekarang adalah bagian dari persiapan kita untuk dapat segera take off saat Pandemi COVID-19 ini berakhir. Jadi dari sekarang sudah harus kita mulai persiapannya agar kita bisa langsung bekerja setelah pandemi ini berlalu," tutur Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono.
>>> Begini Lengkapnya Fasilitas Rest Area KM 429A Tol Trans Jawa
Diharapkan proyek bisa segera dikerjakan setelah pandemi berakhir
Kegiatan market sounding dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan melalui video conference pada Kamis, 30 April 2020 yang diikuti oleh para calon investor, lembaga keuangan, konsultan, asosiasi, organisasi internasional, perwakilan Kedutaan Besar Negara Sahabat, Pemerintah Pusat serta Pejabat Tinggi Pratama dan Madya di lingkungan Kementerian PUPR.
Setelah terselenggaranya market sounding, Kementerian PUPR akan terus menjalin komunikasi dengan para investor dan stakeholder lain dalam bentuk penyampaian perkembangan terkini mengenai persiapan proyek tersebut dan para investor mendapat kesempatan menggali informasi lebih rinci melalui forum market consultation yang akan diselenggarakan pada tanggal 14 Mei 2020.
Jalan Tol Semarang Harbour
Diharapkan, keenam infrastruktur yang ditawarkan mendapat sambutan positif para investor karena memiliki prospek investasi yang baik dan kehadirannya sudah ditunggu oleh masyarakat. Salah satunya Jalan Tol Semarang Harbour.
Jalan tol yang berada menyisir pinggir laut ini bakal menghubungkan antara kawasan industri di wilayah Kendal dengan Pelabuhan Tanjung Mas di Semarang. Selain memudahkan akses pengantaran logistik Tol Semarang Harbour juga mempercepat akses masyarakat ke Kota Demak dan terhindar dan kemacetan di kawasan pantura. Selain itu Tol Semarang Harbour juga bakal berfungsi sebagai tanggul laut untuk mengatasi rob yang biasa terjadi di sepanjang jalur Semarang-Demak.
>>> Difungsikan Juga Sebagai Tanggul, Jalan Tol Semarang-Demak Segera Dimulai
Proyek Jalan Tol Semarang Harbour penting untuk mengatasi rob di kawasan Semarang hingga Demak