Exclusive Interview Cintamobil & Jason Broome: Bawa Pengalaman Segudang, Siap Lesatkan Porsche Indonesia

30/01/2020

Event - Promosi

5 menit

Share this post:
Exclusive Interview Cintamobil & Jason Broome: Bawa Pengalaman Segudang, Siap Lesatkan Porsche Indonesia
Ditunjuknya Jason Broome sebagai Managing Director Porsche Indonesia membawa semangat baru terhadap pengembangan bisnis brand Porsche di Tanah Air

Sebuah pengumuman penting datang ke meja redaksi Cintamobil.com, dimana brand Porsche di Indonesia yang berada di bawah naungan PT Eurokars Artha Utama (Eurokars Group) baru saja menunjuk pemimpin Porsche Indonesia yang baru. Terhitung per awal Januari 2020, Porsche Indonesia resmi dipimpin oleh Jason Broome selaku Managing Director, dimana posisi ini sebelumnya diisi oleh Christoph Choi yang sudah memimpin Porsche Indonesia selama kurun waktu 7 tahun terakhir. 

“Kami sangat senang menyambut Jason Broome di kapal untuk Porsche di Indonesia. Dengan pengalamannya yang luas di industri otomotif mewah, kami percaya dia dapat memperkuat merek di Indonesia,” kata Shaun Domoney, Chief Operating Officer Group di Eurokars Group.

Foto Jason Broome Porsche Indonesia

Sosok Jason Broome, Managing Director Porsche Indonesia 

Perkenalan Cintamobil.com dengan Jason Broome berlangsung dalam sesi eksklusif yang diadakan Porsche Indonesia di showroom Porsche Jakarta Centre, Rabu (29/01) lalu. Datang bersama Porsche 911 Carrera S generasi terbaru, pria asal Inggris ini memiliki portofolio cukup bersinar karena berhasil malang melintang selama lebih dari 2 dekade di industri mobil mewah di berbagai belahan dunia, seperti di pasar otomotif Cina, Hong Kong, Kenya, Makau, Mongolia, Selandia Baru, Arab Saudi, dan Sri Lanka. Kepada Cintamobil.com, Jason Broome menceritakan perjalanan karirnya, kecintaan ia terhadap Porsche, dan apa yang akan dia siapkan untuk semakin melesatkan Porsche Indonesia di kancah brand mobil premium di Indonesia.

Agar lebih mengenal sosoknya lebih dalam, berikut adalah hasil bincang-bincang eksklusif yang berhasil dilakukan Cintamobil.com bersama Jason Broome, Managing Director Porsche Indonesia.

>>> Review Porsche 718 Cayman 2018

Cintamobil.com (CM): Hai Jason Bloome, selamat sebelumnya kami ucapkan untuk peresmian Anda sebagai Managing Director Porsche Indonesia yang baru. By the way, bolehkah Anda cerita-cerita sedikit seperti apa perjalanan Anda di industri otomotif hingga Anda bisa berada di posisi saat ini?

Jason Broome (JB): Bisa dikatakan keluarga saya memiliki background yang sangat dekat dengan dunia engineering. Kakek saya adalah Engineer, dan ayah saya adalah mekanik. Di usia saya ke-16 tahun langkah yang saya pilih tidak jauh dari apa yang sudah dilakukan oleh keluarga saya sebelumnya dan masuk ke industri otomotif. Dari sejak saya sekolah ini adalah negara ke-10 saya bekerja di industri otomotif, dan saya memulai bekerja di brand-brand mobil mewah dan sudah bersama Porsche sejak lama.

Foto Porsche Mongolia

Salah satu prestasi Jason Broome ialah membangun market dan dealer Porsche Mongolia

CM: Dengan pengalaman Anda yang segudang di brand-brand mobil mewah global, kira-kira apa yang menjadi ciri khas unik dari Porsche?

JB: Setiap brand memiliki ciri khas unik yang pastinya membuat pengalaman setiap orang terhadap brand tersebut berbeda-beda. Memang sebagai orang yang bekerja sebagai representatif brand, kami pasti utamanya menjual produk mobil andalan kami. Tapi Porsche mampu menghadirkan pengalaman (memiliki mobil, red) yang kuat, mulai dari kultur historis kuat, serta Porsche sudah terkenal sebagai pabrikan sportscar. It's  Fascinating, Exciting, Energetic, and Luxurios. Dan saya merasa Porsche memiliki banyak pesan positif yang bisa dirasakan pula oleh pemiliknya. 

>>> Porsche Taycan Jadi Objek Rebutan Di Iklan Super Bowl 2020

CM: Cukup menarik penilaian Anda terkait makna dan ciri khas Porsche tadi. Tapi selama perjalanan Anda bersama Porsche, adakah kira-kira pengalaman yang menjadi sangat berarti selama Anda berkarir?

JB: Saya rasa tantangan yang terbesar pernah saya alami ialah membangun Porsche Mongolia. Bisa dikatakan saya adalah "Employee No.01", karena saya membangun bisnis dari nol, tanpa ada karyawan, dan membangun pasar yang cukup baik untuk Porsche di sana. Dengan segala tantangan, sampai saya berakhir bertugas di Porsche Mongolia kami sudah memiliki fasilitas dealer 7000 sqm. Saya tidak bisa mengatakan bahwa saya memiliki kehidupan yang mudah di satu negara dan di negara lainnya, karena tantangannya yang berbeda-beda. Dan tantangan inilah yang membuat saya lebih semangat dipagi hari setiap ingin beraktifitas. 

CM: Tapi adakah negara lain yang kiranya menjadi tantangan terbesar selama Anda untuk membangun "market" Porsche?

JB: Setiap negara memiliki tantangan tersendiri dan tidak bisa disamaratakan. Setiap pasar otomotif di satu negara dan negara lain memiliki perbedaan regulasi, perbedaan pandangan pemerintah, sehingga sangat sulit dikomparasi. Tapi kedatangan saya ke Indonesia saat ini adalah memahami pasar otomotif di negara ini, memahami setiap regulasi dan melihat langkah mana yang tepat dan tidak tepat dilakukan. .

Foto Jason Broome di showroom Jakarta Porsche Indonesia

Memiliki segudang pengalaman membuat Jason Broome siap lesatkan pasar mobil Porsche di Indonesia

>>> Review Porsche 911 Carrera S 2019

CM: Dan dengan kedatangan Anda yang sifatnya baru ke Indonesia, apakah ada nilai-nilai positif dari pengalaman di negara tersebut yang akan Anda bawa ke Indonesia? 

JB: Anggap saja saya memiliki prinsip kerja, selayaknya "tools kit", yang selalu saya gunakan untuk menghadapi tantangan di sisi sales, marketing, aftersales. Sebelum saya mengimplementasikan hal tersebut, saya perlu memahami apa yang baik dilakukan di Porsche Indonesia, apa yang tidak baik dan tidak boleh saya lakukan di Porsche Indonesia. Sehingga momen awal saya berada disini lebih fokus kepada memahami apa yang sudah kami lakukan sejak dulu, dan memahami sudah di posisi mana Porsche Indonesia. Baru kita akan bicara soal strategi bisnis apa yang akan diimplementasikan untuk membawa Porsche Indonesia melesat kedepan. 

CM: Bisa dikatakan masyarakat ada yang melihat Porsche sebagai brand sportscar dan mewah, ada juga para petrolhead yang mengaggap Porsche sebagai brand dengan nilai heritage kuat, dan saat ini Porsche pun terus bergerak menuju teknologi mobil listrik dengan Porsche Taycan. Kira-kira citra apa yang ingin Anda tampilkan kepada masyarakat Indonesia saat mengenal Porsche kedepannya?

JB: Saya rasa keseluruhan hal tersebut secara seimbang dan simultan harus menjadi citra yang diingat oleh masyarakat terkait Porsche. Tapi kembali lagi, ini adalah momen untuk saya mempelajari kembali apa yang ada dibenak konsumen terhadap Porsche. Apakah benar Porsche dianggap sebagai brand sportscar? Atau melihat Porsche sebagai brand mobil dengan produk SUV? Atau melihat Porsche sebagai brand dengan nilai heritage kuat? Dari hal tersebut, kami bisa menyiapkan formula yang tepat untuk memasarkan produk-produk kami. Karena kami tidak ingin sekedar menjual mobil begitu saja, kami pun ingin mengedukasi konsumen kami terkait nilai historis, teknologi apa saja yang digunakan, dan arah masa depan Porsche. Ini merupakan momen yang menarik karena kesempatan kami untuk melebarkan market Porsche masih cukup terbuka luas di Indonesia.

Foto line-up mobil Porsche per tahun 2020

Deretan line-up Porsche di Indonesia semakin kaya oleh Porsche Taycan yang akan masuk ke Indonesia pada akhir 2020

>>> Anda mau membeli mobil Porsche dalam kondisi bekas? Klik sini untuk mendapat beberapa pilihan terbaik

CM: Mari kita agak mengerucut lebih detil kepada line-up Porsche, karena bisa dikatakan Porsche di Indonesia saat ini memiliki line-up yang cukup kaya dari sisi sportscar maupun SUV. Apa yang Anda lihat lebih cocok untuk pasar otomotif Indonesia?

JB: Ini kembali kepada minat konsumen di negara masing-masing. Contoh di Amerika Serikat sebagai pasar Porsche terbesar kedua, line-up sportscar masih menjadi pilihan utama. Tapi di pasar China sebagai negara penikmat Porsche terbanyak lebih condong kepada produk SUV. Jika melihat sekilas, pasar di Indonesia lebih bersifat "swing" dengan condong ke arah model SUV seperti Porsche Macan, tapi masih punya potensi bisnis kuat di level model sportscar Porsche. Tentunya kami akan lebih fokus kedepan dalam hal bagaimana mengeksplorasi potensi bisnis Porsche 718 dan Porsche 911, serta di penghujung tahun 2020 kami juga akan merilis Porsche Taycan di Indonesia yang pastinya membuka pangsa pasar baru di Porsche Indonesia.

Tentu saja untuk Porsche Taycan mungkin akan banyak timbul tantangan dan pertanyaan dari konsumen, seperti dimana nanti saya charge mobil ini, kemudian apakah sanggup digunakan di negara tropis seperti Indonesia, dan bagaimana maintenance-nya. Padahal sejatinya tak perlu khawatir terkait mobil listrik Porsche, karena kami sudah berpuluh-puluh tahun menciptakan mobil yang ikonik dan masih bertahan hingga saat ini. Bahkan kalau mau ditarik mundur, sejarah mencatat bahwa Porsche adalah pionir mobil hybrid (Lohner-Porsche, produksi 1900-1905) dan juga pernah memproduksi mobil listrik (Porsche P1 atau Egger-Lohner electric vehicle, produksi 1898). Edukasi menjadi hal yang penting bagi kami terkait Porsche Taycan. Teknologi yang sebelumnya di-develop oleh Porsche, dan digunakan di line-up Porsche bermesin konvensional, namun kini mesinnya digantikan motor elektrik. Untuk itu Porsche Taycan tidak bisa sepenuhnya dibilang mobil listrik semata. It's a Porsche.

CM: Jika bicara soal relasi dengan konsumen Porsche, bagaimana Anda melihat bentuk relasi antara konsumen di negara Anda berkarir sebelumnya dengan pasar di Indonesia?

>>> Jangan lewatkan promosi menarik sepanjang akhir tahun di sini

JB: Pemilik mobil Porsche bisa dikatakan memiliki cara unik untuk di-maintain sebagai relasi. Tapi yang menjadi hal unik ialah Customer Retention, dimana konsumen percaya terhadap produk Porsche dan setia terhadap brand Porsche dibandingkan brand-brand mobil mewah di kelasnya. Buktinya adalah sekitar 70% Porsche 911 yang sudah berusia tua masih bisa digunakan dan dalam kondisi yang luar biasa, dan masih dimiliki oleh pemilik aslinya. Terkait konsumen di Indonesia, saya sudah sempat bertemu dengan Porsche Club Indonesia (PCI) yang memiliki member cukup besar di Indonesia. Tentu kami akan menjalin komunikasi lebih baik, baik dengan PCI maupun dengan para pengguna Porsche yang mungkin tidak tergabung dalam klub tersebut. Bentuk komunikasi ini juga menjadi cara agar lebih memahami posisi Porsche Indonesia di pasar otomotif Tanah Air.

Foto mobil Porsche favorit Jason Broome

Top 5 Porsche versi Jason Broome

>>> Review Porsche Taycan Turbo S 2019

CM: Pertanyaan terakhir, apa lima mobil Porsche terbaik menurut Anda?

JB: Top Five? Hmm tentu kalau bicara dari sudut pandang konsumen, Porsche pertama yang dibeli ialah Porsche paling favorit. Tapi kalau secara personal, saya sudah pasti memilih Porsche Carrera GT. Ia memiliki sejarah yang kuat dan memiliki darah motorsport yang kental. Kedua ialah Porsche 911 "993" Turbo karena ia adalah ikon sekaligus menjadi representasi segala hal positif yang melekat terkait Porsche. Pilihan ketiga adalah Porsche Cayenne, tapi generasi pertama. Mengapa? Karena bisa dikatakan ini adalah buah pemikiran "outside the box". Pada saat itu tidak ada yang menduga Porsche bisa menciptakan mobil Sports SUV, dimana saat itu Porsche melekat sebagai brand sportscar. Porsche Cayenne generasi pertama mungkin di satu sisi seolah keluar dari pemahaman konsumen Porsche pada masanya, tapi sangat sukses sehingga menjadi salah satu pionir sekaligus menciptakan benchmark yang kuat di segmen Sports SUV. 

Lanjut lagi, saya sangat mencintai Porsche 911 GT3 RS. Saya bisa dikatakan petrolhead sejati, dan saya cukup mengerti sekali proses teknis sebuah mobil bergerak. Ia adalah "The gods of cars", suaranya, mesin naturally aspirated dengan spesifikasi besar, performanya yang tergolong "raw", tidak banyak kontrol elektronik. Inilah definisi sportscar yang tepat di benak saya. Dan yang terakhir, ya Porsche 918 Spyder. Alasannya adalah 918 Spyder adalah landasan dari mobil supercar di masa depan. Ia bisa memaksimalkan tenaga dari motor elektrik dan mesin konvensional, serta meregenerasi tenaga yang dibuang untuk performa semaksimal mungkin. Dan bisa dikatakan Porsche 918 Spyder adalah salah satu landasan utama dari Porsche Taycan.

>>> Berita otomotif terlengkap hanya ada di Cintamobil.com

 
back to top