Banyaknya kejadian kecelakaan angkutan barang yang diakibatkan oleh rem blong tentunya banyak membuat kerugian. Baik kerugian secara material maupun korban jiwa. Untuk itu tentunya diperlukan tindakan yang nyata dalam menangani permasalahan ini. Salah satunya adalah yang dilakukan oleh BPTJ dalam melatih supir truk. Kegiatan ini menggandeng perusahaan safety driving kenamaan yakni Indonesia Defensive Driving Center (IDDC).
BPTJ Berusaha Membentuk Safety Culture
Yes, hari ini (27/6) di Sentul, Bogor BPTJ kembali mengadakan kegiatan bertajuk 'Bimbingan Teknis Tata Cara Pengereman kepada Pengemudi Angkutan Barang' batch kedua. Seperti batch pertama, acara ini diikuti oleh 20 orang supir truk dari berbagai perusahaan, sehingga secara total sudah 40 driver yang mengikuti pelatihan ini.
Saptandri Widiyanto (di dalam kabin truk), dijelaskan tentang safety dari Adhie Faizal instruktur IDDC
"Kegiatan ini merupakan salah satu cara membangun safety culture dengan (memperhatikan) hal-hal kecil yang sedernaha, namun dapat membawa dampak yang luar biasa," buka Saptandri Widiyanto, selaku Direktur Angkutan BPTJ ke tim Cintamobil.com.
Kegiatan ini merupakan landasan pembangunan Safety Culture dari BPTJ
Pria ramah ini juga menambahkan, "Kegiatan seperti ini (tentunya) diharapkan tidak berhenti sampai disini, namun perlu diprogram untuk kelangsungan kegiatan BPTJ pada tahun berikutnya," papar Sapta sapaan akrab Saptandri Widiyanto.
Polana Banguningsih Pramesti, membuka acara ini secara daring
Senada dengan Sapta, Ir. Polana B. Pramesti, M.Sc selaku Kepala BPTJ, Kementrian Perhubungan juga menambahkan, "Hasil monitoring kami, 20 pengemudi yang telah mengikuti pelatihan ini pada batch pertama, peserta lebih percaya diri dan dapat mengemudi kendaraannya dengan benar," ujarnya saat pembukaan acara ini.
Truk yang digunakan dalam praktik ini dipastikan sesuai dengan kurikulum yang diajarkan
"Pengemudi kini tahu fungsi indikator (pada kendaraannya), lebih percaya diri, dan diharapkan dapat memberikan transfer knowladge kepada rekan-rekan kerjanya," ujar Polana dalam sambutannya secara daring (dalam jaringan) acara ini.
>>> Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Latih Supir Truk 'Ngerem'
Sebagai Bukti 'Negara' Hadir Dan Peduli
Lebih lanjut Sapta juga menambahkan, "(Ini) Bukti negara 'hadir' secara kongkrit melalui Kementrian Perhubungan (Kemenhub) dan BPTJ untuk menyiapkan, (melakukan) implementasi program dan mengajak semua pihak untuk berkontribusi dalam mendorong terciptanya keselamatan di jalan."
Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi supir truk
"Kegiatan ini diharapkan (dapat) secara kontinyu dan berkelanjutan, para peserta (pun) diharapkan dapat (berperan) sebagai pionir dalam membangun Safety Culture di lingkungannya dan menularkan pengetahuan (tersebut) kepad rekan sejawatnya," tutup Sapta mengakhiri perbincangan dengan kami.