Tantangan berat harus dialami banyak negara sepanjang tahun 2020. Sumber utamanya adalah pandemi Covid-19 yang menyebar luas ke mancanegara. Puluhan negara tercatat mengalami resesi. Tak terkecuali Indonesia. Tercatat sepanjang tahun 2020, Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) di Indonesia -2,19%. Ditambah lagi kasus positif Covid yang terus meningkat. Menutup tahun 2020, Indonesia mencatat 743.198 kasus positif Covid-19.
Industri otomotif menjadi salah satu sektor yang paling merasakan dampak dari pandemi Covid-19. Penjualan mobil di Indonesia secara ritel tahun 2020 merosot 44,7% menjadi 578.762 unit dari sebelumnya 1.045.717 unit.
Sebenarnya, penjualan mobil di Indonesia masih bisa ditingkatkan. Seperti diketahui rasio kepemilikan mobil di Indonesia masih rendah. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia menyebut saat ini hanya 99 unit per 1.000 orang. Di kawasan ASEAN, rasio kepemilikan mobil di Indonesia itu masih kalah banyak dari Brunei Darussalam sebanyak 805 unit per 1.000 orang, kemudian diikuti Malaysia 490 unit, dan Thailand 275 unit.
Mobil-mobil merek Jepang masih mendominasi penjualan dengan Toyota berada di posisi puncak. Sepanjang tahun 2020 Toyota berhasil menjual 182.665 unit secara ritel dengan pangsa pasar 31,6%. Kemudian di tempat kedua ada Daihatsu dengan penjualan sebanyak 100.026 unit. Di posisi ketiga diisi oleh Honda yang mampu membukukan penjualan sebanyak 79.451 unit. Lalu di tempat keempat serta kelima diisi oleh Suzuki dan juga Mitsubishi. Keduanya masing-masing menjual 72.389 unit dan 54.768 unit.
Model mobil terlaris pun belum ada perubahan berarti. Tahun pandemi tak menyurutkan warga untuk membeli mobil tipe 4x2 dengan model Low MPV, hatchback, city car, hingga Low SUV. Mobil tipe tersebut mendominasi 52,12% penjualan mobil. Lalu disusul dengan mobil Low Cost Green Car sebanyak 20,13%. Kendaraan komersial sejenis pick-up pun tak kalah laris dengan mencatatkan penjualan 16,31%.
Bicara model, Honda Brio menjadi yang teratas dengan penjualan mencapai 40.879 unit. Honda Brio diikuti Suzuki Carry Pick-up sebanyak 37.109 unit, Toyota Avanza 35.754 unit, Toyota Rush 29.361 unit, Toyota Innova 27.594 unit, Mitsubishi Xpander 26.362 unit, Gran Max Pick-up 23.742 unit, Toyota Calya 23.442, Daihatsu Sigra 23.295 unit, dan Mitsubishi L-300 Pick-up 14.799 unit.
Merosotnya penjualan mobil di Indonesia secara domestik juga diakibatkan daya beli masyarakat yang turun. Di samping itu, minimnya stimulus dari pemerintah juga sulit merangsang masyarakat untuk membeli mobil. Pada Oktober 2020, Kementerian Perindustrian sempat mengusulkan wacana untuk menggratiskan pajak mobil di Indonesia. Namun sayang usulan pajak mobil 0% itu ditolak oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Penurunan tajam penjualan domestik tak diikuti pasar ekspor. Meski menurun, ekspor Indonesia masih lebih baik ketimbang penjualan domestik. Dibandingkan tahun 2019, ekspor Completely Build-up (CBU) dari Indonesia hanya turun 30,1% dari sebelumnya 332.004 unit menjadi 232.175 unit.
Penurunan di pasar domestik dan juga ekspor merupakan dampak dari adanya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah wilayah. Adanya PSBB membuat aktivitas di pabrik sempat terhenti karena harus menerapkan social distancing guna mencegah penyebaran virus Covid-19. Kemudian semakin ke sini aktivitas produksi mobil perlahan-lahan mulai kembali membaik. Adanya distribusi vaksin pada akhir 2020 juga kembali memunculkan asa bahwa penjualan mobil di Indonesia bisa perlahan-lahan bisa pulih.
Adanya pandemi tak membuat pemerintah berhenti dalam program percepatan kendaraan listrik. Bahkan sepanjang tahun 2020 sejumlah pejabat sudah mulai beralih menggunakan mobil listrik sebagai kendaraan dinas. Cadangan nikel di Indonesia juga rupanya menarik minat dari Tesla untuk berinvestasi membangun pabrik baterai.
Seperti disebutkan sebelumnya model mobil 4x2 mendominasi penjualan di Indonesia. Rupanya di listing Cintamobil pun demikian. Dalam catatan Cintamobil, tipe MPV menjadi model yang paling banyak ditawarkan yakni sebesar 36,5%.
Lalu di tempat kedua terdapat mobil SUV sebanyak 23,9% dan diikuti hatchback sebesar 20,3%. Listing Cintamobil juga didominasi merek Jepang. Paling banyak mengisi listing Cintamobil adalah Toyota, Honda, Daihatsu, Suzuki, Nissan, Mitsubishi, Mercedes-Benz, Mazda, BMW, dan Isuzu.
Dari keseluruhan model yang terdaftar di listing Cintamobil, Toyota Avanza menjadi yang terlaris dengan persentase sebesar 7,21%. Lalu di tempat kedua ada Kijang Innova 5,36%, dan Honda CR-V 3,36%. Brio yang menguasai penjualan mobil di Indonesia masih mengisi tempat empat besar dengan prosentase 3,18%. Kemudian menyusul Brio terdapat Daihatsu Xenia, Honda Jazz, Toyota Fortuner, Toyota Yaris, Mitsubishi Pajero Sport, dan Suzuki Ertiga.
Itu kalau yang terlaris. Bagaimana dengan mobil yang paling banyak dicari? Rupanya Toyota Kijang memuncaki mesin pencarian di laman Cintamobil lalu diikuti Isuzu Panther, Toyota Avanza, Innova, Honda Jazz, Daihatsu Xenia, Toyota Fortuner, Honda CR-V, Honda Civic, serta Mitsubishi Colt.
Aplikasi Cintamobil kini diminati oleh masyarakat dari kalangan umur yang beragam. Bahkan pada tahun 2020 pengguna berusia 45-64 tahun meningkat. Sedangkan pengguna dengan rentang usia 18-34 cenderung menurun. Kaum hawa juga menunjukan minat di industri otomotif Indonesia. Terlihat pengguna aplikasi Cintamobil berjenis kelamin wanita meningkat dari sebelumnya 21,3% menjadi 33,09%.
Saat ini, konten sosial media Cintamobil berhasil memiliki keterikatan sebanyak 20 juta, ekosistem website sebanyak 80 juta, dan serial youtube dan video sebanyak 5 juta. Pastinya potensi engagement tersebut akan menarik bagi Anda yang ingin menaruh listingnya di Cintamobil.