Review Ferrari Testarossa 1988

17/09/2018

Share this post:
Ferrari Testarossa 1988
Editor rate:

Lihat promo

Selama ini Cintamobil.com fokus menyajikan review mobil terbaru atau mobil lama berusia di bawah di bawah 10 tahun. Namun kali ini terasa spesial karena kami akan mereview salah satu legenda supercar Ferrari di era 80an, yang juga menjadi ikon dari serial tv Miami Vice, Ferrari Testarossa.

Review Ferrari Testarossa 1988
Review Ferrari Testarossa 1988
0 Gambar

Pengantar Ferrari Testarossa 1988

Mari kita simak spesifikasi Ferrari Testarossa 1988 di bawah ini.

Kelebihan

Ikon Supercar Ferrari di era 80an

Mesin Flat-12 Ferrari memiliki karakteristik performa yang unik dibandingkan V12

Mobil Ferrari yang sangat cocok jadi koleksi

Kekurangan

Kalah Pamor dibandingkan Ferrari 288 GTO & Ferrari F40

Perawatan mesin Flat-12 memiliki tingkat kesulitan yang berbeda dengan V12

Versi setir kanan Ferrari Testarossa tergolong langka

Review Ferrari Testarossa 1988 – Mobil supercar bermesin 12 silinder di dunia otomotif tidak hanya sekedar sebagai pencapaian tertinggi dari segi engineering, tapi juga seringkali dikemas dengan penampilan terbaik dari masing-masing pabrikan otomotif tersebut

Di sisi lain, hadirnya mobil bergenre juga turut membangun mimpi-mimpi generasi X akan mobil impian, yang akhirnya menimbulkan tren ‘Supercar Bedroom Posters’. Dan salah salah satu ikon mobil sport yang sering ditemukan di poster generasi X di era 80an ialah mahakarya supercar dari istal kuda Maranello, Ferrari Testarossa 1984.

Ferrari Testarossa diperkenalkan di publik pada Paris Motor Show 1984

Ajang Paris Motor Show 1984 jadi tempat perkenalan Paris Motor Show 1984 

Ferrari Testarossa memulai debutnya di tahun 1984, tepatnya 1 malam sebelum Paris Motor Show 1984 di Lido, Champs Elysées, Paris. Meneruskan jejak Ferrari ‘Berlinetta Boxer’ 512 BBi yang memiliki masa bakti di tahun 1981-1984, Ferrari Testarossa merupakan bentuk penghormatan terhadap Ferrari 250 Testa Rossa yang menjadi salah satu ikon motorsport Ferrari di era 50an.

Tak hanya sebagai ikon, Ferrari Testarossa yang memiliki makna nama ‘Red Head’ karena laburan warna merah pada camshaft cover ini juga turut menjadi simbol kesuksesan di era 80an. Beberapa film box office dan serial TV Hollywood banyak menggunakan Ferrari Testarossa sebagai tunggangan sang jagoan di tayangan tersebut.

Ferrari Testarossa @ Miami Vice

Aksi karakter James 'Sonny' Crockett & Ricardo 'Rico' Tubbs menggunakan Ferrari Testarossa di serial tv Miami Vice 1984-1990 

Contohnya serial tv Miami Vice (1984-1990) yang menampilkan aksi detektif James "Sonny" Crockett dan Ricardo “Rico” Tubbs menumpas berbagai aksi kejahatan di kota Miami, Amerika Seriat.

Atas izin Ferrari Jakarta, tim Cintamobil.com secara eksklusif bisa melihat langsung sosok Ferrari Testarossa klasik di showroom mereka di Wisma MRA, TB Simatupang, Jakarta Selatan. Penasaran ingin lebih mengenal lebih dekat sosok mobil supercar klasik Maranello yang satu ini? Berikut review Ferrari Testarossa 1988 yang bisa Anda nikmati di  Cintamobil.com.

2019 Toyota AVANZA E 1.3

Rp 175.000.000

Banten

93.549 km

2022 Toyota AVANZA VELOZ Q 1.5

Rp 293.000.000

Jawa Barat

5.279 km

2021 Toyota AVANZA VELOZ 1.3

Rp 218.000.000

Jawa Barat

27.359 km

2021 Toyota AVANZA G 1.5

Rp 244.000.000

Jawa Barat

13.693 km

2021 Toyota AVANZA G 1.3

Rp 205.000.000

Jawa Barat

17.306 km

2021 Toyota AVANZA G 1.3

Rp 209.000.000

Jawa Barat

9.488 km

2021 Toyota AVANZA VELOZ Q 1.5

Rp 269.000.000

Jawa Barat

9.343 km

2020 Toyota AVANZA G 1.3

Rp 199.000.000

Banten

18.096 km

2021 Toyota AVANZA VELOZ 1.5

Rp 234.000.000

Jakarta

20.738 km

Eksterior Ferrari Testarossa 1988

Ferrari Testarossa didesain oleh rumah desain Pininfarina yang dikepalai Leonardo Fioravanti. Pendekatan desain yang cukup radikal dan eksotis menjadi tema besar dari desain Ferrari Testarossa, yang membuat flagship model Ferrari di era 80an ini menjadi ‘timeless’ dari segi visual.

Ferrari Testarossa hadir dalam versi coupe dan spider

Ferrari Testarossa diproduksi dalam versi Coupé, hanya ada satu unit versi Spider 

FYI, dari 7177 unit produksi Ferrari Testarossa selama 1984-1991 semuanya diproduksi dalam bentuk Coupé. Hanya ada 1 unit yang diproduksi resmi dalam bentuk Spider, dimana Ferrari Testarossa tersebut dirancang khusus untuk Fiat Chairman, Gianni Agnelli.

Review Ferrari Testarossa 1988: Eksterior Depan

Desain eksterior depan Ferrari Testarossa Ferrari Jakarta

Tampak depan Ferrari Testarossa memiliki fascia depan rendah 

Desain moncong super rendah menjadi hal pertama yang mencuri perhatian dari Ferrari Testarossa. Hal ini bukan tanpa alasan, mengingat desainer Ferrari Testarossa memikirkan aspek aerodinamika yang berhasil meraih drag coefficient 0.36 cd.

Berdasarkan kasat mata, di area depan Ferrari Testarossa, Anda hanya akan melihat sepasang lampu sekunder, untuk Daylight Flashing Light (area terbawah), Direction Indicator Light (area atas sisi terluar), serta Parking Light (Area atas sisi dalam). Diapit oleh kedua pasang lampu sekunder tersebut, terdapat grille dengan detil logo II Cavallino Rampante berkelir silver.

konfigurasi pop-up headlight Ferrari Testarossa

Lampu headlight Ferrari Testarossa menggunakan konfigurasi pop-up headlight 

Headlight Ferrari Testarossa menggunakan konfigurasi pop-up headlight, dimana lampu utama dirancang ‘tersembunyi’ di balik area ‘retractable pods' yang ada di bonnet depan. Jadi saat headlight tidak digunakan, maka headlight akan turun masuk ke dalam area tersebut, sehingga dalam kondisi berkendara sisi aerodinamika tidak mengalami gangguan sama sekali.

Review Ferrari Testarossa 1988: Eksterior Samping

Desain eksterior samping Ferrari Testarossa Ferrari Jakarta

Tampilan eksterior samping Ferrari Testarossa terasa seksi 

Seksi. Itulah kata yang tepat menggambarkan sisi samping Ferrari Testarossa. Tak hanya sekedar styling yang eksotis dan radikal, namun engineer Ferrari dan Pininfarina pun memikirkan aspek ‘form follow function’, sehingga setiap sentuhan desain dirancang sesuai fungsinya masing-masing.

Salah satu contohnya adalah air scoop besar yang ditempatkan di belakang pintu Ferrari Testarossa. Untuk memudahkan aliran udara masuk ke dalam radiator di balik air scoop tersebut, Pininfarina menyematkan panel side strikes yang memanjang dari area pintu sampai ke sisi fender belakang.

Air Scoop ditempatkan di bodi samping Ferrari Testarossa

Desain air scoop Ferrari Testarossa

Dikarenakan konfigurasi mesin boxer, plus untuk mengakomodir udara masuk ke mesin lebih baik, fender belakang pun dirancang lebih melebar sehingga membuat Ferrari Testarossa memiliki ‘pinggul’ yang seksi. Apalagi tingkat keseksian mobil ini ditunjang oleh pemilihan velg five spoke “star” pattern alloy berukuran 16x8 inci (depan) dan 16x10 inci (belakang).

Ada 2 area di sisi samping Ferrari Testarossa untuk Anda mengetahui apakah mobil ini produksi 1984 sampai 1991, yakni area kaca spion dan velg. Meskipun tidak bisa disebut facelift, tapi 2 area ini menjadi penanda product improvement Ferrari Testarossa yang terbagi dalam 3 momen, yaitu era 1984-1987, 1986-1987, dan 1987-1991.

Perbedaan versi mobil Ferrari Testarossa dibedakan dari kaca spion dan sistem penguncian velg

Perbedaan model year Ferrari Testarossa ditentukan dari kaca spion dan sistem penguncian velg 

Untuk era 1984-1986, Ferrari Testarossa hadir dengan kaca spion ‘Monospechio’ dimana hanya ada satu kaca spion di sisi pengemudi yang ditempatkan di sisi atas pilar kaca depan. Plus untuk sistem penguncian velg menggunakan ‘Monodado’ single bolt knockoff. Ada masanya pemilik Ferrari di tahun tersebut melakukan ‘custom’ menambah kaca spion sehingga terlihat sebagai sepasang.

Namun pada Geneva Salon 1987, kaca spion Ferrari Testarossa diganti dengan penempatan normal dan tersedia di kedua sisi pintu, tanpa ada pergantian sistem penguncian velg. Baru di tahun 1988, atau familiar dikenal ’88.5’ model, Ferrari Testarossa hadir dengan penempatan kaca spion normal plus sistem penguncian velg five bolt pattern. Konsep inilah yang dipertahankan hingga masa bakti Ferrari Testarossa berakhir di tahun 1991.

Review Ferrari Testarossa 1988: Eksterior Belakang

Desain eksterior depan Ferrari Testarossa Ferrari Jakarta

Tampak belakang Ferrari Testarossa tanpa menggunakan Rear Spoiler

Tidak seperti mobil sport di era 80an, Ferrari Testarossa tidak menggunakan rear spoiler, dan faktanya tidak berefek apapun terhadap aerodinamika mobil. Pasalnya engineer Ferrari dan desainer Pininfarina cermat memanfaatkan area grille pada bumper belakang yang berfungsi sebagai area mengalirnya udara panas dari mesin.

Grille belakang Ferrari Testarossa dibuat selaras dengan grille depan, dan menariknya menjadi tempat bersembunyi taillight yang berada di sisi kiri dan kanan grille tersebut. Agak melirik ke bawah, terdapat juga sebuah grille khusus yang menemani penempatan sistem knalpot quad exhaust.

Di samping area bumper, di eksterior belakang Ferrari Testarossa juga terdapat engine cover yang memiliki ‘punuk’. Hal ini disebabkan oleh penempatan area mesin yang agak tinggi sejajar dengan tinggi fender, sehingga tidak memungkinkan menciptakan engine cover yang rata. Plus, di sekeliling ‘punuk’ tersebut terdapat kisi-kisi lubang udara untuk mengeluarkan udara panas dari ruang mesin.

>>> Sudahkah Anda mengecek informasi berikut ini:


Interior Ferrari Testarossa 1988

Versi produksi Ferrari Testarossa dirancang memiliki interior yang mewah, selayaknya mobil supercar berdarah Italia pada umumnya. Namun untuk Ferrari Testarossa yang sedang Anda lihat saat ini memiliki pendekatan interior ala mobil balap touring. Untuk lebih detil seputar interior Ferrari Testarossa akan kami jelaskan secara mendetail.

Review Ferrari Testarossa 1988: Dashboard

Tampilan dashboard Ferrari Testarossa

Area dashboard Ferrari Testarossa dibalut material leather (atas) atau alcantara (bawah) 

Desain dashboard Ferrari Testarossa pada masanya lebih terfokus pada fungsionalitas. Tapi bicara soal kemewahan tidak kalah kok, karena material dashboard Ferrari Testarossa banyak dibalut aksen leather. Menariknya adalah untuk material dashboard dari Ferrari Testarossa yang kami temui menggunakan material alcantara dengan aksen jahitan berkelir merah, yang menonjolkan nuansa ‘racing’ di area kabin.

Pengaturan dan informasi mobil tersaji di dashboard Ferrari Testarossa

Informasi dan tombol pengaturan fitur Ferrari Testarossa ditempatkan di tiga area ini 

Apa saja yang ada di area dashboard? Well, dari sudut pandang pengemudi maka Anda akan disajikan panel instrument analog yang menampilkan rev counter dan speedometer, serta indikator untuk oli mesin dan suhu mesin.

Informasi lain seperti odometer, indikator bensin dan suhu oli, serta jam digital terdapat di area konsol tengah. Nah untuk mengatur sistem AC, kaca spion elektrik, kaca pintu mobil, sampai ke urusan arah sirkulasi udara diatur melalui tombol yang ditempatkan di dekat tuas transmisi.

Review Ferrari Testarossa 1988: Setir

Setir Ferrari Testarossa hanya memiliki tombol klakson

Setir Momo Competition (kiri) dan setir resmi Ferrari Testarossa (kanan)

Setir Ferrari Testarossa pada masanya tidak mengenal adanya airbag, atau tombol manettino layaknya mobil Ferrari bekas. Hanya setir sederhana dengan tombol klakson saja yang digunakan pada setiap Ferrari Testarossa. Bedanya adalah Ferrari Testarossa yang kami temui di Ferrari Jakarta sudah diganti menggunakan setir balap Momo Competition.

Meski begitu, Ferrari Testarossa sudah mengenalkan sistem adjustable steering wheel. Fitur ini memungkinkan pengemudi mengatur tinggi-rendah setir sesuai kebutuhan.

Review Ferrari Testarossa 1988: Jok

Jenis jok Ferrari Testarossa membawakan rasa nyaman bagi penumpang

Jok versi produksi Ferrari Testarossa (kiri) dan Jok balap Momo Corse Daytona VTR (kanan) 

Jok Ferrari Testarossa sejatinya menggunakan konsep semi bucket berlapis material leather. Menariknya jok Ferrari Testarossa pada masanya sudah bisa diatur melalui tombol elektris. Pemilihan jok jenis ini jelas memberikan kenyamanan lebih untuk penggunaan berkendara jarak jauh.

Hanya saja untuk Ferrari Testarossa yang Anda lihat saat ini sedikit berbeda. Demi memberikan sensasi berkendara yang lebih "direct" terasa oleh tubuh, maka jok diganti menggunakan jok bucket seat berspesifikasi balap Momo Corse Daytona VTR. Jok balap ini selain mendapatkan aksen jahitan nama Ferrari, juga memiliki seatbelt balap 4-titik yang menjadi pengganti seatbelt standar Ferrari Testarossa.

>>> Mungkin Anda bisa cek informasi berikut ini

Fitur Ferrari Testarossa 1988

Jujur saja, supercar di era 80an sampai menjelang akhir 90an tidak banyak didukung fitur-fitur canggih. Interaksi antara pengemudi dan mobil lebih banyak terfokus pada bagaimana menaklukan performa mobil yang besar tanpa adanya intervensi teknologi sama sekali. Sehingga bisa dikatakan pengguna supercar, termasuk Ferrari Testarossa, rata-rata pengemudi yang memiliki basic skill berkendara yang sangat cekatan.

Ferrari Testarossa Ferrari Jakarta Audio Sony

Sistem audio Ferrari Testarossa bisa menggunakan head unit single DIN 

Meski demikian, Ferrari juga punya fitur audio yang tersembunyi di kompartemen di atas kisi-kisi AC kabin Ferrari Testarossa. Sistem audio yang dimiliki Ferrari Testarossa cukup canggih di masanya, dimana seperti yang Anda lihat saat ini memiliki fitur MiniDisc, CD Charger Control, plus FM/AM stereo dari Sony.

Menariknya, Ferrari sebenarnya tidak seutuhnya menyematkan fitur audio di Ferrari Testarossa. Saat keluar dari pabrik Maranello, sistem audio hanya bersifat pre-installed dimana speaker dan antenna tersedia, tapi urusan head unit bisa disesuaikan keinginan konsumen. Tapi, jujur saja rasanya fitur ini agak sia-sia karena pengemudi Ferrari Testarossa akan lebih ‘eargasm’ mendengarkan raungan mesin Ferrari Testarossa yang akan kami bahas di operasi Ferrari Testarossa 1988.

>>> Puluhan Ferrari Klasik Berkumpul di Galeri Seni, Ada Apa?

Operasi Ferrari Testarossa 1988

Mesin Flat-12 milik Ferrari Testarossa 1988

Ferrari Testarossa menggunakan mesin flat-12 yang ikonik di keluarga Ferrari 

Setiap jantung pacu Ferrari memiliki karakteristik dan keunikan tersendiri. Tak terkecuali untuk Ferrari Testarossa, yang menggunakan mesin flat-12 48 valve 4943cc dengan  tata letak mesin tengah , dan dikembangkan langsung dari Ferrari 512 BBi.

Mesin berkode F 113 A 000 ini memiliki sistem sirkulasi oli kering (dry sump) yang ditempatkan di unit yang sama dengan transmisi 5-percepatan manual. Mesin ini juga dilengkapi Marelli Microplex MED 120 B electronic ignition system dan Bosch KE-Jetronic fuel injection dengan rasio kompresi 9.3 : 1.

Sketsa teknis mesin dan suspensi Ferrari Testarossa

Sketsa detail teknis Ferrari Testarossa dari mulai mesin sampai ke suspensi 

Tenaga yang dihasilkan mesin ini pada masanya termasuk mencengangkan, dimana untuk versi eropa bisa menghasilkan tenaga 390 dk di putaran mesin 6300 rpm, serta torsi 490 Nm di putaran mesin 4500 rpm. 0-100 km/jam berdasarkan klaim Ferrari bisa dicapai dalam waktu 5.8 detik dengan top speed 290 km/jam.

Untuk mendukung keasyikan berkendara baik digunakan, Ferrari menyematkan sistem suspensi independen di setiap roda. Masing-masing roda dibekali sistem suspensi wishbone dengan per keong (coil spring) dengan shock absorber telescopic. Sedangkan untuk sistem pengereman sudah menggunakan ventilated disc di setiap roda, tanpa adanya intervensi teknologi apapun.

Tuas Transmisi Ferrari Testarossa

Tuas transmisi Ferrari Testarossa menggunakan manual 5-percepatan 

Sekalipun kami tidak berkesempatan mencoba Ferrari Testarossa, namun jelas siapapun yang ada di balik kemudi Ferrari Testarossa akan merasakan pengalaman yang spesial.

Ada rasa interaksi yang lebih ‘dekat‘ antara mobil dengan pengemudi, yang jujur saja sedikit hilang di mobil sports car atau supercar modern saat ini. Membayangkan mengendarai Ferrari Testarossa, sembari memainkan transmisi manual dengan layout dog leg (gigi R dan 1 dibuat di sisi kiri), sekaligus disuguhkan raungan mesin flat-12 Ferrari yang spesial, rasanya bisa menjadi pengalaman berkendara yang mungkin saja tidak bisa ditandingi mobil jalan raya Ferrari modern sekalipun.

>>> Anda mau tahu lebih jelas tentang mobil Ferrari? Langsung klik sini untuk simak tulisan review mobil Ferrari lainnya

Spesifikasi Ferrari Testarossa 1988

Spesifikasi Ferrari Testarossa 1988 bisa Anda temukan di tabel Cintamobil.com ini

Dimensi/ Ukuran Ferrari Testarossa 1988

P x L x T

4485 mm x 1976 mm x 1130 mm

Jarak poros roda

2550 mm

Ground Clearance

N/A

Berat Kosong

1506 kg

Mesin Ferrari Testarossa 1988

Jenis

rear longitudinal flat-12, 4943.04 cc, twin overhead camshafts per bank, four valves per cylinder, Bosch K-Jetronic mechanical injection, Marelli Microplex electronic, single spark plug per cylinder

Daya maksimum

390 hp @ 6300 rpm

Torsi maksimum

490 Nm @ 4500 rpm

Transmisi

5-Percepatan Manual

Kecepatan 0-100 km/jam

5.8 detik

Top Speed

290 km/jam

Kaki-Kaki Ferrari Testarossa 1988

Suspensi depan

independent, unequal-length wishbones, coil springs, telescopic shock absorbers, anti-roll bar

Suspensi belakang

independent, unequal-length wishbones, coil springs, twin telescopic shock absorbers each side, anti-roll bar

Rem depan

Disc  

Rem belakang

Disc

Velg

8J x 16″ (depan), 10J x 16″ (belakang)

Daftar Harga Ferrari Testarossa 1988

Saat pertama kali Ferrari Testarossa dijual di era 80an, harga Ferrari Testarossa ditaksir berada di kisaran harga US$94 ribu belum termasuk opsi-opsi dari Ferrari yang listnya sangat detil dan memiliki tingkat kustomisasi berbeda. Bahkan di tahun 1989 harga Ferrari Testarossa sudah berada di angka US$181 ribu.

Ferrari Testarossa Spider ex-Gianni Agnelli

Ferrari Testarossa Spider milik mendiang Gianni Agnelli dilelang di harga US$1 juta

Menariknya adalah jika mobil bekas seringkali mengalami depresiasi harga, Ferrari justru sebaliknya. Di pasar internasional, lebih tepatnya mengacu pada rumah lelang di Amerika Serikat, mobil bekas Ferrari Testarossa harganya masih berada di kisaran harga US$150-US$300 ribu. Jangan lupa, edisi spesial Ferrari Testarossa Spider saat di lelang di tahun 2016, harga Ferrari Testarossa Spider tersebut berhasil menyentuh angka US$1 juta. Menarik, bukan?

Kesimpulan Ferrari Testarossa 1988

Ferrari Testarossa menawarkan sesuatu yang tidak bisa dinilai dengan materi. Menawarkan sensasi berkendara lebih intens dan intim antara pengemudi dan mesin, serta tanpa adanya intervensi teknologi, menjadikan setiap proses perjalanan bersama Ferrari Testarossa selalu menyenangkan (atau mungkin mendebarkan).

Keluarga Ferrari Testarossa, Ferrari 512 TR & Ferrari F512 M

Ferrari Testarossa (kiri) berevolusi menjadi Ferrari 512 TR (kanan atas) dan Ferrari F512 M (kanan bawah) 

Oke, Ferrari Testarossa mungkin kalah pamor dengan Ferrari 288 GTO atau Ferrari F40 yang menjadi ikon hypercar Ferrari di era 80an. Namun jika dibandingkan dengan ‘evolusi’ Ferrari Testarossa seperti Ferrari 512 TR (1991-1994) dan Ferrari F512 M (1994-1996), Ferrari Testarossa tetap mendapat tempat spesial di benak Ferraristi (sebutan fans & enthusiast Ferrari) dunia.

Ferrari Testarossa adalah ikon. Bukan hanya sebagai ikon yang membawa Ferrari ke dunia showbiz dan poster generasi X di era 80an, namun Ferrari Testarossa juga menjadi salah satu model Ferrari terakhir yang menggunakan mid-engine Flat-12 yang diproduksi Ferrari.

Tentu saja, soal menjadikan Ferrari Testarossa sebagai bentuk investasi sejatinya lebih bersifat ‘bonus’. Namun lebih jauh dari itu, memiliki Ferrari Testarossa secara tidak langsung membuat status Anda meroket tinggi, baik sebagai bagian dari keluarga ultra-eksklusif Ferrari, maupun sebagai kolektor mobil yang sedari kecil sudah bermimpi sosok mobil yang menjadi ikon poster kamar pria di era 80an.

>>> Untuk membeli mobil lebih aman dan cepat, jangan lupa mampir situs Cintamobil.com

Hafizh Fauzan
Share this post:

Dealer mobil terpercaya

Lihat lainnya
back to top